💂 Ditawarkan dua unit kapal OPV baru kelas Thaon di RevelOPV ITS Francesco Morosini (P431) ketika bersama KRI Cut Nyak Dien (375) & KRI Wiratno (379) di teluk Jakarta (TNI AL)
TNI AL berharap rencana pembelian kapal Multipurpose Offshore Patrol Vessel (OPV) ITS Morosini dapat terealisasikan untuk pembangunan kekuatan dan modernisasi alutsista.
“Tetap jadi, rencananya diharapkan kita akan membeli OPV,” ungkap Ali usai upacara Hari Armada RI ke-78 di Pondok Dayung, Jakarta, Selasa (5/12).
OPV kelas Thaon di Revel atau Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA) buatan Fincantieri, Italia itu termasuk dalam penambahan anggaran dari pinjaman luar negeri (PLN) sebesar 25 miliar dolar AS.
“OPV yang kita beli suatu saat bisa berubah menjadi fregat sewaktu-waktu dan itu yang kita harapkan,” kata Ali.
Ia melanjutkan, pengajuan pembelian kapal OPV kelas Thaon di Revel tersebut bakal dimasukan dalam belanja alutsista prioritas untuk rencana strategis (Renstra) 2024-2029.
“Sekarang ini kita sedang menyusun untuk PLN dan Pinjaman Dalam Negeri (PDN) Renstra ke depan 2024-2029, itu sedang kita siapkan apa saja yang prioritas, termasuk drone dan anti-drone, kita juga harus punya itu,” ujar Ali.
Sebelumnya, pemerintah menyatakan menaikkan anggaran sektor pertahanan sekitar 5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 77,3 triliun. Dana kenaikan itu bersumber dari pinjaman luar negeri.
Semula, anggaran pertahanan untuk periode 2020-2024 sebesar 20,75 miliar dolar AS. Dengan perubahan ini, sektor pertahanan kini mendapat alokasi anggaran mencapai 25 miliar dolar AS atau sekitar Rp 386 triliun dengan kurs Rp 15.589.
Upaya jemput bola ke Kemhan
Deputy Secretary General of Defence of Italy Vice Admiral (VADM) Pier Federico Bisconti bersama delegasi Italia lainnya, mengunjungi Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Kemudian, dalam pertemuan tersebut Sekretaris Jenderal Kemhan Marsekal Madya Donny Ermawan Taufanto bersama delegasi Italia tersebut membahas peluang penjualan dua unit kapal OPV kelas Thaon di Revel.
Pada Juni lalu, kapal itu sempat sandar di Jakarta dalam rangka kunjungan balasan pascasebelumnya Ali melaksanakan lawatan kerja ke Italia.
Alasan Italia Tawarkan Penjualan OPV
Dilansir dari Defense News, Menteri Pertahanan Italia Matteo Perego menyebut Indonesia sangat perlu kapal patroli baru untuk keamanan dan pertahanan dari ketegangan dengan Cina di kawasan.
Italia menawarkan penjualan kapal OPV kelas Thaon di Revel yang sudah dibangun untuk Angkatan Laut Italia untuk mempercepat pengiriman kepada Indonesia.
“Saat ini, anda tidak bisa lagi berpikir untuk mengirimkan kapal dalam waktu tiga tahun, kita perlu mempercepat programnya,” kata Perego.
Italia sendiri memesan tujuh unit kapal patroli multiguna PPA dari Fincantieri, dan kapal keenam dari pesananan itu baru saja diluncurkan, yakni Ruggiero di Lauria pada 6 Oktober lalu.
Sedangkan rencananya dua kapal patroli multiguna PPA yang akan dijual ke Indonesia adalah yang sudah diluncurkan tetapi belum beroperasi, atau mungkin termasuk kapal ketujuh yang belum diluncurkan.
“Belum jelas kapal mana yang akan masuk ke Indonesia, itu tergantung kapan kontrak ditandatangani,” ujar Perego. (at)
TNI AL berharap rencana pembelian kapal Multipurpose Offshore Patrol Vessel (OPV) ITS Morosini dapat terealisasikan untuk pembangunan kekuatan dan modernisasi alutsista.
“Tetap jadi, rencananya diharapkan kita akan membeli OPV,” ungkap Ali usai upacara Hari Armada RI ke-78 di Pondok Dayung, Jakarta, Selasa (5/12).
OPV kelas Thaon di Revel atau Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA) buatan Fincantieri, Italia itu termasuk dalam penambahan anggaran dari pinjaman luar negeri (PLN) sebesar 25 miliar dolar AS.
“OPV yang kita beli suatu saat bisa berubah menjadi fregat sewaktu-waktu dan itu yang kita harapkan,” kata Ali.
Ia melanjutkan, pengajuan pembelian kapal OPV kelas Thaon di Revel tersebut bakal dimasukan dalam belanja alutsista prioritas untuk rencana strategis (Renstra) 2024-2029.
“Sekarang ini kita sedang menyusun untuk PLN dan Pinjaman Dalam Negeri (PDN) Renstra ke depan 2024-2029, itu sedang kita siapkan apa saja yang prioritas, termasuk drone dan anti-drone, kita juga harus punya itu,” ujar Ali.
Sebelumnya, pemerintah menyatakan menaikkan anggaran sektor pertahanan sekitar 5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 77,3 triliun. Dana kenaikan itu bersumber dari pinjaman luar negeri.
Semula, anggaran pertahanan untuk periode 2020-2024 sebesar 20,75 miliar dolar AS. Dengan perubahan ini, sektor pertahanan kini mendapat alokasi anggaran mencapai 25 miliar dolar AS atau sekitar Rp 386 triliun dengan kurs Rp 15.589.
Upaya jemput bola ke Kemhan
Deputy Secretary General of Defence of Italy Vice Admiral (VADM) Pier Federico Bisconti bersama delegasi Italia lainnya, mengunjungi Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Kemudian, dalam pertemuan tersebut Sekretaris Jenderal Kemhan Marsekal Madya Donny Ermawan Taufanto bersama delegasi Italia tersebut membahas peluang penjualan dua unit kapal OPV kelas Thaon di Revel.
Pada Juni lalu, kapal itu sempat sandar di Jakarta dalam rangka kunjungan balasan pascasebelumnya Ali melaksanakan lawatan kerja ke Italia.
Alasan Italia Tawarkan Penjualan OPV
Dilansir dari Defense News, Menteri Pertahanan Italia Matteo Perego menyebut Indonesia sangat perlu kapal patroli baru untuk keamanan dan pertahanan dari ketegangan dengan Cina di kawasan.
Italia menawarkan penjualan kapal OPV kelas Thaon di Revel yang sudah dibangun untuk Angkatan Laut Italia untuk mempercepat pengiriman kepada Indonesia.
“Saat ini, anda tidak bisa lagi berpikir untuk mengirimkan kapal dalam waktu tiga tahun, kita perlu mempercepat programnya,” kata Perego.
Italia sendiri memesan tujuh unit kapal patroli multiguna PPA dari Fincantieri, dan kapal keenam dari pesananan itu baru saja diluncurkan, yakni Ruggiero di Lauria pada 6 Oktober lalu.
Sedangkan rencananya dua kapal patroli multiguna PPA yang akan dijual ke Indonesia adalah yang sudah diluncurkan tetapi belum beroperasi, atau mungkin termasuk kapal ketujuh yang belum diluncurkan.
“Belum jelas kapal mana yang akan masuk ke Indonesia, itu tergantung kapan kontrak ditandatangani,” ujar Perego. (at)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.