Rudal BrahMos (wikimedia) 🚀
Indonesia telah memulai pembelian rudal jelajah BrahMos dari India, menurut media India.
Kedutaan Besar India di Jakarta telah menerima surat dari Kementerian Pertahanan Indonesia mengenai potensi pembelian senilai $ 450 juta, The New Indian Express mengungkapkan, mengutip sumber.
Untuk memfasilitasi pembelian, pengaturan pinjaman sedang dikerjakan dengan bank-bank India, outlet India menambahkan.
Transaksi dapat dilakukan dalam mata uang masing-masing negara, karena keduanya merupakan bagian dari organisasi antarpemerintah BRICS.
Masalah Kecil
Pengumuman kemungkinan akan dilakukan selama kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke New Delhi akhir bulan ini, outlet India menambahkan.
Subianto telah diundang sebagai tamu utama di acara Hari Republik India, yang diadakan setiap tahun pada tanggal 26 Januari di New Delhi.
Namun, rencana kunjungannya berikutnya ke Pakistan ditolak oleh pemerintah India, karena New Delhi tidak ingin dikaitkan secara diplomatik dengan tetangganya di Asia Selatan itu, meskipun hanya sedikit.
Menurut The New Indian Express, kunjungan ke Pakistan dapat memengaruhi kesepakatan BrahMos.
Namun, menurut laporan media terbaru, kunjungan Subianto ke Pakistan telah dibatalkan, sehingga membuka jalan bagi pengumuman BrahMos yang dilaporkan.
Kesepakatan BrahMos
Jakarta telah mempertimbangkan sistem rudal India-Rusia selama bertahun-tahun. Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin baru-baru ini berbicara tentang penjajakan kerja sama dengan India pada teknologi BrahMos.
Jika kesepakatan itu berhasil, Indonesia akan menjadi negara kedua yang memperoleh sistem itu setelah Filipina.
Rudal itu dapat diluncurkan dari darat, udara, atau laut dan memiliki kecepatan sekitar Mach 3, yang dianggap sebagai yang tercepat di dunia dalam kategorinya.
Varian ekspornya memiliki jangkauan terbatas 290 kilometer (180 mil), sedangkan model domestiknya dapat menyerang target sejauh 500 kilometer (311 mil). Versi BrahMos dengan jangkauan lebih jauh juga sedang dikembangkan.
Indonesia telah memulai pembelian rudal jelajah BrahMos dari India, menurut media India.
Kedutaan Besar India di Jakarta telah menerima surat dari Kementerian Pertahanan Indonesia mengenai potensi pembelian senilai $ 450 juta, The New Indian Express mengungkapkan, mengutip sumber.
Untuk memfasilitasi pembelian, pengaturan pinjaman sedang dikerjakan dengan bank-bank India, outlet India menambahkan.
Transaksi dapat dilakukan dalam mata uang masing-masing negara, karena keduanya merupakan bagian dari organisasi antarpemerintah BRICS.
Masalah Kecil
Pengumuman kemungkinan akan dilakukan selama kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke New Delhi akhir bulan ini, outlet India menambahkan.
Subianto telah diundang sebagai tamu utama di acara Hari Republik India, yang diadakan setiap tahun pada tanggal 26 Januari di New Delhi.
Namun, rencana kunjungannya berikutnya ke Pakistan ditolak oleh pemerintah India, karena New Delhi tidak ingin dikaitkan secara diplomatik dengan tetangganya di Asia Selatan itu, meskipun hanya sedikit.
Menurut The New Indian Express, kunjungan ke Pakistan dapat memengaruhi kesepakatan BrahMos.
Namun, menurut laporan media terbaru, kunjungan Subianto ke Pakistan telah dibatalkan, sehingga membuka jalan bagi pengumuman BrahMos yang dilaporkan.
Kesepakatan BrahMos
Jakarta telah mempertimbangkan sistem rudal India-Rusia selama bertahun-tahun. Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin baru-baru ini berbicara tentang penjajakan kerja sama dengan India pada teknologi BrahMos.
Jika kesepakatan itu berhasil, Indonesia akan menjadi negara kedua yang memperoleh sistem itu setelah Filipina.
Rudal itu dapat diluncurkan dari darat, udara, atau laut dan memiliki kecepatan sekitar Mach 3, yang dianggap sebagai yang tercepat di dunia dalam kategorinya.
Varian ekspornya memiliki jangkauan terbatas 290 kilometer (180 mil), sedangkan model domestiknya dapat menyerang target sejauh 500 kilometer (311 mil). Versi BrahMos dengan jangkauan lebih jauh juga sedang dikembangkan.
🚀 The Defense Post
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.