Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda (Konga) XX-F/Monuc (Mission de l’Organisation des Nations Unies en République Démocratique du Congos) dibawah pimpinan Mayor Czi Sugeng Haryadi Yogopranowo (Dansatgas) yang sudah hampir 6 bulan melaksanakan tugasnya di Kongo, telah kehilangan seorang prajuritnya a.n. Serda Suprayitno
akibat kecelakaan kerja. Serda Suprayitno merupakan anggota Konga XX-F
yang berkekuatan 175 orang, berasal dari kesatuan Yonzikon 13 Menzikon
Ditziad meninggal dunia saat melaksanakan tugasnya pada hari Senin,
tanggal 23 Februari 2009. Almarhum lahir di Magetan, 14 April 1982 dan
belum berkeluarga.
Kronologis kecelakaan kerja yang mengakibatkan tewasnya Serda
Suprayitno adalah sebagai berikut :
Sekitar jam 08.00 setelah apel
pagi, Serda Suprayitno melaksanakan pekerjaan pembersihan peralatan di
bengkel Camp Dungu. Dengan berpakaian dan peralatan sesuai dengan
prosedur keamanan dan keselamatan kerja, Serda Suprayitno melaksanakan
penghalusan hasil penyambungan Pipa Bomb Jack Loader sebelah kanan
belakang dengan gerinda listrik yang telah dilas sehari sebelumnya,
karena hasil las tersebut terlalu ketebalan dan kasar. Personel lain
yang berada di bengkel Camp Dungu pada saat melaksanakan pekerjaan
tersebut hanya Kopda Parmin yang sedang mengerjakan pekerjaan lain
dengan jarak sekitar 4 – 5 meter dari Serda Suprayitno dengan posisi
saling membelakangi.
Sekitar pukul 11.15 waktu Dungu, Kopda Parmin mendengar teriakan
Serda Suprayitno. Setelah Kopda Parmin membalik badan dan
menghampiri, ternyata Serda Suprayitno sempoyongan dengan luka di bagian
leher sebelah kanan terkena pecahan lempengan / piringan gerinda
listrik. Kopda Parmin langsung menolong dan berteriak memanggil personel
yang lain untuk membantu membawa Serda Suprayitno ke RS Indo Eng Coy.
Namun karena luka yang dialami Serda Suprayitno cukup parah, sehingga
langsung dirujuk ke RS Level 1 milik Maroko yang berada satu lokasi
dengan Camp Indo Eng Coy.
Sekitar pukul 12.00 waktu setempat Serda
Suprayitno dengan nomor UN ID-552947 menghembuskan nafas terakhir.
Pada pukul 16.00 pesawat yang diminta untuk mengevakuasi korban
datang dari Bunia yang memerlukan waktu 1 ½ jam penerbangan ke Dungu.
Selanjutnya langsung dibawa menuju RS Level 3 yang berada di Goma
didampingi/diantar oleh beberapa orang personel Indo Eng Coy dipimpin
oleh Wadansatgas Mayor Czi C. Rompas.
Sampai di Goma pada pukul 18.00
waktu setempat. Jenazah Serda Suprayitno disemayamkan di ruang mayat RS
Level 3 di Goma.
Jenazah Serda Suprayitno saat itu dalam perjalanan dan akan tiba di
Bandara Cengkareng Soekarno-Hatta dengan pesawat Emirat nomor
penerbangan EK-356 pada hari Minggu, 1 Maret 2009 sekitar pukul 15.30 WIB.
Selanjutnya jenazah akan dibawa ke Yonzikon 13 Lenteng Agung, Jakarta
Selatan. Upacara penyerahan jenazah akan dipimpin oleh Kepala PMPP TNI, Brigjen TNI I Gede Sumertha kepada Dir Zeni AD, Brigjen TNI
Didik Prijanto.
Pada hari Senin tanggal 2 Maret 2009, jenazah akan
diterbangkan dari Bandara Halim Perdanakusuma pada pukul 05.30 WIB
menuju Lanud Iswahyudi, Madiun, untuk selanjutnya akan diserahkan
kepada orang tuanya (Bapak Darmo Juri) yang tinggal di Ds. Garon Rt.
05/02, Kec. Kawedanan, Kab. Magetan, Jawa Timur.
Sumber :
Sebenarnya masalah keamanan didalam militer selalu ditekan, krn resikonya sangat bahaya dan dg kejadian serda Supriyono agar dijadikan sbg peringatan utk keamanan mrpk prioritas utama. Semoga almarhun yg telah melaksakan tugas negara ,akan selalu mendapatkan ampun dr ALLAH dan atas jasa2nya diterima disisi ALLAH.Amin
BalasHapus