Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyatakan pembangunan sarana dan prasarana di perbatasan dalam upaya pengamanan perbatasan menjadi prioritas, seperti instalasi listrik, air bersih, pos penjagaan dan alat komunikasi.

"Kemhan telah melakukan beberapa pembangunan sarana dan prasarana di perbatasan. Dari kementerian pertahanan ada dan dari Mabes TNI ada sendiri programnya," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, di Jakarta, Rabu.

Ia mengaku, sudah membagikan 600 solar cell untuk pengamanan perbatasan (pamtas) di pulau-pulau terluar, terkecil, dan pamtas di darat. Solar cell ini dukungan dari Kementerian ESDM.

"Memang tidak seperti panel surya, tapi itu cukup membantu kegiatan yang butuh penerangan," kata Purnomo.

Selain itu, sudah dibangun dua sarana air bersih masing-masing di Miangas dan Dana Rote. Sekarang ini sudah direncanakan untuk membangun di 10 pulau lagi, kerja sama dengan Kementerian PDT.

Jika 10 sarana itu terwujud, maka genap 12 pulau terluar memiliki sarana air bersih. Untuk pamtas darat, dilakukan survei geologi kerja sama dengan Kementerian ESDM untuk potensi air sumur bor," ucapnya.

Sementara untuk pos perbatasan, Kementerian Pertahanan memprioritaskan pembangunan di wilayah Kodam Tanjung Pura dan Kodam Udayana. Sedangkan untuk alat komunikasi, sekarang ini sedang diproduksi.

"Keempat sarana dan prasana tersebut akan diupayakan selesai pada 2014," kata Menhan.

Asrenum Panglima TNI Laksamana Muda TNI Among Margono menuturkan, perbatasan menjadi program prioritas Mabes TNI, dimana Indonesia memiliki tiga wilayah perbatasan di darat, yakni di Kalimantan (berbatasan dengan Malaysia), Papua (berbatasan dengan PNG), dan Timor (berbatasan dengan Timor Leste).

"Pembangun pos penjagaan menjadi prioritas untuk diwujudkan karena akan digunakan sepanjang tahun, oleh karenanya pembangunannya dilakukan secara permanen. Mabes TNI juga akan melengkapi hal-hal yang masih kurang," katanya.

Mabes TNI punya program menerangi seluruh pos perbatasan, meski dengan anggaran terbatas karena jumlah pos sangat banyak. Sementara ini yang baru terealisasi untuk pos penjagaan di Kalimantan. Tahun depan rencananya di Papua dan selanjutnya di Timor, tambah Among Margono.(S037/I007)