Perancis menurunkan kapal induk Charles de Gaulle ke Teluk sebagai bagian dari misi penyerangan ke markas ISIS di Irak. (Wikipedia)
Perancis menurunkan kapal induk Charles de Gaulle ke wilayah Teluk sebagai bagian dalam tugas koalisi penggempur ISIS di Irak yang dipimpin Amerika Serikat.
"Kapal induk dan armada angkatan lautnya secara resmi telah memulai misi sebagai bagian dari operasi Chammal di Irak," kata seorang sumber militer Perancis, pada Reuters, Senin (23/2).
Operasi Chammal adalah nama misi Perancis dalam koalisi gabungan pemberantas ISIS.
Penurunan kapal induk di Teluk akan mengurangi waktu tempuh jet tempur untuk melakukan serangan udara ke markas ISIS di Irak.
Sebelumnya, Perancis memberangkat jet dari pangkalan udara mereka di Uni Emirat Arab.
Perancis memiliki sembilan jet tempur, sebuah pesawat patroli militer dan pesawat pengisi bahan bakar di pangkalan militer Uni Emirat Arab. Di Yordania, Perancis menempatkan enam jet tempur Mirage.
Selain kapal induk, armada Charles de Gaulle juga diiringi oleh kapal selam penyerang, beberapa kapal fregat, termasuk fregat anti-kapal selam Inggris dan kapal pengisi bahan bakar.
Dengan kehadiran Charles de Gaulle, saat ini telah lebih dari 3.000 militer Perancis yang terlibat dalam operasi Chammal.
Perancis adalah negara pertama yang bergabung dengan koalisi AS dalam menggempur ISIS di Irak dan Suriah dan telah melakukan 100 misi mata-mata dan penyerakan ke Irak sejak pertengahan September lalu.
Koalisi bentukan AS telah melancarkan lebih dari 2.000 serangan udara sejak Agustus lalu, termasuk yang dilakukan oleh beberapa negara Arab.(den)
Perancis menurunkan kapal induk Charles de Gaulle ke wilayah Teluk sebagai bagian dalam tugas koalisi penggempur ISIS di Irak yang dipimpin Amerika Serikat.
"Kapal induk dan armada angkatan lautnya secara resmi telah memulai misi sebagai bagian dari operasi Chammal di Irak," kata seorang sumber militer Perancis, pada Reuters, Senin (23/2).
Operasi Chammal adalah nama misi Perancis dalam koalisi gabungan pemberantas ISIS.
Penurunan kapal induk di Teluk akan mengurangi waktu tempuh jet tempur untuk melakukan serangan udara ke markas ISIS di Irak.
Sebelumnya, Perancis memberangkat jet dari pangkalan udara mereka di Uni Emirat Arab.
Perancis memiliki sembilan jet tempur, sebuah pesawat patroli militer dan pesawat pengisi bahan bakar di pangkalan militer Uni Emirat Arab. Di Yordania, Perancis menempatkan enam jet tempur Mirage.
Selain kapal induk, armada Charles de Gaulle juga diiringi oleh kapal selam penyerang, beberapa kapal fregat, termasuk fregat anti-kapal selam Inggris dan kapal pengisi bahan bakar.
Dengan kehadiran Charles de Gaulle, saat ini telah lebih dari 3.000 militer Perancis yang terlibat dalam operasi Chammal.
Perancis adalah negara pertama yang bergabung dengan koalisi AS dalam menggempur ISIS di Irak dan Suriah dan telah melakukan 100 misi mata-mata dan penyerakan ke Irak sejak pertengahan September lalu.
Koalisi bentukan AS telah melancarkan lebih dari 2.000 serangan udara sejak Agustus lalu, termasuk yang dilakukan oleh beberapa negara Arab.(den)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.