Wakil Presiden Strategis Pembangunan Glonass, Evgeniy Belyanko mengatakan Rusia dan China saat ini sedang membahas masalah kompatibilitas teknologi Beidou dan Glonass. Glonass © Sputnik/ Maksim Bogodvid☆
Rusia dan Cina sedang membahas kompatibilitas sistem navigasi satelit mereka, Glonass dan Beidou, Wakil Presiden Strategis Pembangunan Glonass, Evgeniy Belyanko kepada Sputnik China, Rabu.
"Pada saat ini kami sedang membahas masalah kompatibilitas teknologi Beidou dan Glonass. Pada dasarnya, akan membentuk sistem keamanan terpadu yang kompatibel sepanjang koridor transportasi China-Eropa," kata Belyanko.
Dia mengatakan bahwa sistem tidak harus identik tapi itu penting bahwa mereka berpegang pada standar teknis yang sama, sementara banyak elemen sistem dapat spesifik untuk suatu negara tertentu.
Belyanko mengatakan bahwa jumlah yang tepat dari stasiun pemantauan bersama untuk sistem saat ini sedang dibahas dan akan ditentukan atas dasar teknis, tetapi jumlah stasiun ini harus cukup untuk memperluas bidang pemantauan di kedua negara, Rusia dan Cina.
Pada hari Selasa, badan antariksa Rusia Roscosmos mengatakan kepada juru bicara RIA Novosti bahwa kedua negara telah menandatangani perjanjian kerjasama di bidang navigasi satelit. Rusia dan China memiliki sistem navigasi satelit sendiri, Glonass dan Beidou, yang berfungsi sebagai alternatif selain GPS buatan AS.
Rusia Glonass telah dikembangkan sejak tahun 1976 dan sekarang terdiri dari 28 satelit, termasuk 24 operasional. Cina Beidou berencana untuk memiliki 35 satelit yang beroperasi pada tahun 2020.[Sputnik]
Rusia dan Cina sedang membahas kompatibilitas sistem navigasi satelit mereka, Glonass dan Beidou, Wakil Presiden Strategis Pembangunan Glonass, Evgeniy Belyanko kepada Sputnik China, Rabu.
"Pada saat ini kami sedang membahas masalah kompatibilitas teknologi Beidou dan Glonass. Pada dasarnya, akan membentuk sistem keamanan terpadu yang kompatibel sepanjang koridor transportasi China-Eropa," kata Belyanko.
Dia mengatakan bahwa sistem tidak harus identik tapi itu penting bahwa mereka berpegang pada standar teknis yang sama, sementara banyak elemen sistem dapat spesifik untuk suatu negara tertentu.
Belyanko mengatakan bahwa jumlah yang tepat dari stasiun pemantauan bersama untuk sistem saat ini sedang dibahas dan akan ditentukan atas dasar teknis, tetapi jumlah stasiun ini harus cukup untuk memperluas bidang pemantauan di kedua negara, Rusia dan Cina.
Pada hari Selasa, badan antariksa Rusia Roscosmos mengatakan kepada juru bicara RIA Novosti bahwa kedua negara telah menandatangani perjanjian kerjasama di bidang navigasi satelit. Rusia dan China memiliki sistem navigasi satelit sendiri, Glonass dan Beidou, yang berfungsi sebagai alternatif selain GPS buatan AS.
Rusia Glonass telah dikembangkan sejak tahun 1976 dan sekarang terdiri dari 28 satelit, termasuk 24 operasional. Cina Beidou berencana untuk memiliki 35 satelit yang beroperasi pada tahun 2020.[Sputnik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.