Produsen pesawat Rusia MiG akan memproduksi sekitar seratus pesawat tempur MiG-35 dalam waktu beberapa tahun ke depan, demikian disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia. MiG-35 dibuat berdasarkan rancangan MiG-29. [MiG Avia]
Akusisi teknologi pesawat MiG tersebut merupakan bagian dari program peningkatan kekuatan angkatan bersenjata Rusia hingga 2020. Melalui program ini, semua pesawat dan helikopter tentara Rusia akan diperbaharui dan dimodernisasi.
Rencananya, akusisi akan dilakukan terhadap lebih dari 600 pesawat: Su-34, Su-35S, PAK FA (Kompleks Aviasi Taktis Masa Depan), MiG-35S, pesawat tempur darat Su-25SM, An-70, pesawat transportasi militer Il-76MD-90A, serta sekitar seribu helikopter berbagai peran: Mi-26, Mi-8MVT-5, Mi-8MTSh, Ka-52, dan Mi-28NM.
MiG-35 dibuat berdasarkan rancangan MiG-29. Secara fisik kedua pesawat terlihat sangat mirip. Bedanya, bagian dalam MiG-35 merupakan perangkat pesawat tempur generasi kelima. MiG-35 mampu membawa segala jenis senjata udara, baik yang diproduksi oleh Rusia maupun negara lain. Pesawat ini memiliki kemampuan manuver yang luar biasa dan dilengkapi dengan mesin berteknologi mutakhir.
Salah satu fitur terbaik pesawat ini adalah RLS (Radiolokatsionnaya Sistema) Zhuk-A, sistem radar yang memiliki seperangkat antena aktif. Sistem radar ini membuat pesawat dapat secara bergantian mengubah moda dari udara-ke-udara menjadi udara-ke-permukaan. Selain itu, radar juga akan mengidentifikasi dan mengklasifikasikan target udara individu dan kolektif dalam jangkauan 150 kilometer, dan target di perairan dalam jangkauan 250 kilometer.
MiG-35 mampu melacak 30 target dan menyerang delapan target sekaligus. Dengan karakteristik tempur, kemampuan manuver, serta daya tahan menghadapi serangan misil, MiG-35 merupakan pesawat tempur terbaik di dunia di kelasnya. Harga dan kualitas pesawat ini bersaing dengan pesawat tempur generasi kelima AS JSF-35.
Menurut Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin, MiG-35 mungkin akan menjadi batu loncatan bagi pesawat tempur kelas ringan buatan Rusia. Pesawat jenis ini dapat digunakan untuk mendampingi pesawat tempur kelas berat PAK FA dan memiliki prospek yang sangat cerah di pasar pesawat mancanegara.
Kepala United Aircraft Corporation Mikhail Pogosyan mengakui, Rusia memang membutuhkan pesawat tempur ringan bermesin tunggal untuk investasi di masa depan. Pesanan Kementerian Pertahanan Rusia atas pesawat tempur MiG dalam jumlah besar seharusnya juga digunakan sebagai peluang untuk mempromosikan penjualan MiG-35 secara lebih aktif di pasar internasional.
“Jika pemerintah Rusia telah memiliki pesawat ini, pembeli dari luar negeri akan lebih tertarik menandatangani kontrak pembelian pesaawat ini untuk keperluan bagi angkatan bersenjata mereka. Jadi, pesanan tersebut jelas merupakan dukungan nyata bagi pengembangan produk ini,” terang Direktur Jendral RSK MiG Sergey Korotkov.
Saat ini, prospek ekspor MiG-35 masih tergolong sangat rendah. Meski pesawat MiG telah digunakan oleh 29 negara di seluruh dunia, tapi sejauh ini MiG-35 hanya diproduksi untuk India. Korotkov menjelaskan, India telah memesan pesawat MiG-29K untuk divisi udara angkatan laut mereka, dan MiG-29K merupakan pesawat angkut yang dibuat berdasarkan MiG-35.
Akusisi teknologi pesawat MiG tersebut merupakan bagian dari program peningkatan kekuatan angkatan bersenjata Rusia hingga 2020. Melalui program ini, semua pesawat dan helikopter tentara Rusia akan diperbaharui dan dimodernisasi.
Rencananya, akusisi akan dilakukan terhadap lebih dari 600 pesawat: Su-34, Su-35S, PAK FA (Kompleks Aviasi Taktis Masa Depan), MiG-35S, pesawat tempur darat Su-25SM, An-70, pesawat transportasi militer Il-76MD-90A, serta sekitar seribu helikopter berbagai peran: Mi-26, Mi-8MVT-5, Mi-8MTSh, Ka-52, dan Mi-28NM.
MiG-35 dibuat berdasarkan rancangan MiG-29. Secara fisik kedua pesawat terlihat sangat mirip. Bedanya, bagian dalam MiG-35 merupakan perangkat pesawat tempur generasi kelima. MiG-35 mampu membawa segala jenis senjata udara, baik yang diproduksi oleh Rusia maupun negara lain. Pesawat ini memiliki kemampuan manuver yang luar biasa dan dilengkapi dengan mesin berteknologi mutakhir.
Salah satu fitur terbaik pesawat ini adalah RLS (Radiolokatsionnaya Sistema) Zhuk-A, sistem radar yang memiliki seperangkat antena aktif. Sistem radar ini membuat pesawat dapat secara bergantian mengubah moda dari udara-ke-udara menjadi udara-ke-permukaan. Selain itu, radar juga akan mengidentifikasi dan mengklasifikasikan target udara individu dan kolektif dalam jangkauan 150 kilometer, dan target di perairan dalam jangkauan 250 kilometer.
MiG-35 mampu melacak 30 target dan menyerang delapan target sekaligus. Dengan karakteristik tempur, kemampuan manuver, serta daya tahan menghadapi serangan misil, MiG-35 merupakan pesawat tempur terbaik di dunia di kelasnya. Harga dan kualitas pesawat ini bersaing dengan pesawat tempur generasi kelima AS JSF-35.
Menurut Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin, MiG-35 mungkin akan menjadi batu loncatan bagi pesawat tempur kelas ringan buatan Rusia. Pesawat jenis ini dapat digunakan untuk mendampingi pesawat tempur kelas berat PAK FA dan memiliki prospek yang sangat cerah di pasar pesawat mancanegara.
Kepala United Aircraft Corporation Mikhail Pogosyan mengakui, Rusia memang membutuhkan pesawat tempur ringan bermesin tunggal untuk investasi di masa depan. Pesanan Kementerian Pertahanan Rusia atas pesawat tempur MiG dalam jumlah besar seharusnya juga digunakan sebagai peluang untuk mempromosikan penjualan MiG-35 secara lebih aktif di pasar internasional.
“Jika pemerintah Rusia telah memiliki pesawat ini, pembeli dari luar negeri akan lebih tertarik menandatangani kontrak pembelian pesaawat ini untuk keperluan bagi angkatan bersenjata mereka. Jadi, pesanan tersebut jelas merupakan dukungan nyata bagi pengembangan produk ini,” terang Direktur Jendral RSK MiG Sergey Korotkov.
Saat ini, prospek ekspor MiG-35 masih tergolong sangat rendah. Meski pesawat MiG telah digunakan oleh 29 negara di seluruh dunia, tapi sejauh ini MiG-35 hanya diproduksi untuk India. Korotkov menjelaskan, India telah memesan pesawat MiG-29K untuk divisi udara angkatan laut mereka, dan MiG-29K merupakan pesawat angkut yang dibuat berdasarkan MiG-35.
♘ RBTH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.