Ketika Afrika Selatan menemukan bahwa Israel telah mencuri teknologi rudal anti-tank mereka pada tahun 2010, negara tersebut dengan sopan meminta agar Israel mengembalikan blueprint yang dicuri, demikian menurut dokumen dinas rahasia Mossad yang bocor ke Al Jazeera.
Daripada menderita malu di panggung global, Afrika Selatan memilih diam dan menutupi pencurian tersebut.
Pada tahun 2010, Afrika Selatan menangkap dua orang yang mencuri cetak biru untuk rudal udara ke darat Mokopa, bersama dengan teknologi senjata rahasia lainnya, dan mencoba untuk menjualnya kepada intelijen Israel yang menyamar sebagai pembeli Rusia.
Jaksa penuntut memilih untuk tidak sepenuhnya mengungkapkan sejauh mana seorang pengusaha Israel ikut terlibat.
Wartawan kemudian diberi penjelasan palsu bahwa Israel telah ditawari tetapi “tidak tertarik,” dan telah menjadi “lelucon” di pasar gelap, lapor Al Jazeera yang dikutip Ria Novosti Rabu (25/02/2015).
Pada kenyataannya, bahwa pengusaha Israel sangat tertarik dan kemungkinan membeli cetak biru sebelum kemudian diberikan untuk Mossad, demikian Al Jazeera melaporkan dari mengutip kabel rahasia Israel. Mokopa air-to-ground missile♔
Ketika dihubungi oleh Afrika Selatan, Israel mengatakan tidak punya keinginan untuk memproses warganya dan menolak untuk menyelidiki bagaimana orang itu memiliki cetak biru yang dicuri.
Dalam kasus tersebut Afrika Selatan meminta setidaknya dokumen-dokumen rahasia itu dikembalikan dengan satu syarat: Jangan menyimpan dendam.
“Mengingat kerjasama yang kuat antara kami,” kata Mossad dalam sebuah surat rahasia ke Afrika Selatan, “Setidaknya kita bisa mengembalikan cetak biru rudal kepada Anda.”
“Seorang warga Israel, Talia Yitzhak, terlibat dalam urusan ini,” lanjut surat itu, “Tetapi pejabat yang berwenang tidak akan menuntut orang tersebut.”
Afrika Selatan tampaknya menyetujui hal tersebut. Sementara itu, dua tersangka lainnya dalam kasus ini mengaku bersalah dan dihukum penjara.[Sputnik]
Daripada menderita malu di panggung global, Afrika Selatan memilih diam dan menutupi pencurian tersebut.
Pada tahun 2010, Afrika Selatan menangkap dua orang yang mencuri cetak biru untuk rudal udara ke darat Mokopa, bersama dengan teknologi senjata rahasia lainnya, dan mencoba untuk menjualnya kepada intelijen Israel yang menyamar sebagai pembeli Rusia.
Jaksa penuntut memilih untuk tidak sepenuhnya mengungkapkan sejauh mana seorang pengusaha Israel ikut terlibat.
Wartawan kemudian diberi penjelasan palsu bahwa Israel telah ditawari tetapi “tidak tertarik,” dan telah menjadi “lelucon” di pasar gelap, lapor Al Jazeera yang dikutip Ria Novosti Rabu (25/02/2015).
Pada kenyataannya, bahwa pengusaha Israel sangat tertarik dan kemungkinan membeli cetak biru sebelum kemudian diberikan untuk Mossad, demikian Al Jazeera melaporkan dari mengutip kabel rahasia Israel. Mokopa air-to-ground missile♔
Ketika dihubungi oleh Afrika Selatan, Israel mengatakan tidak punya keinginan untuk memproses warganya dan menolak untuk menyelidiki bagaimana orang itu memiliki cetak biru yang dicuri.
Dalam kasus tersebut Afrika Selatan meminta setidaknya dokumen-dokumen rahasia itu dikembalikan dengan satu syarat: Jangan menyimpan dendam.
“Mengingat kerjasama yang kuat antara kami,” kata Mossad dalam sebuah surat rahasia ke Afrika Selatan, “Setidaknya kita bisa mengembalikan cetak biru rudal kepada Anda.”
“Seorang warga Israel, Talia Yitzhak, terlibat dalam urusan ini,” lanjut surat itu, “Tetapi pejabat yang berwenang tidak akan menuntut orang tersebut.”
Afrika Selatan tampaknya menyetujui hal tersebut. Sementara itu, dua tersangka lainnya dalam kasus ini mengaku bersalah dan dihukum penjara.[Sputnik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.