Rusia Isyaratkan Pasok Rudal Canggih S-300 ke Iran Sistem peluncur rudal S-300 Rusia. Rusia mengisyaratkan akan memasok rudal canggih S-300 ke Iran. [Wikimedia]♔
Rusia mengisyaratkan untuk memasok rudal canggih S-300 kepada Iran untuk memperkuat sistem pertahanan negara itu.
Hal itu diduga sebagai “ganti” setelah kontrak alutsista tahun 2010 dibatalkan Rusia karena mendapat tekanan kuat dari negara-negara Barat.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, dilaporkan telah mengunjungi Teheran dan menandatangani perjanjian dengan Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Hossein Dehqan untuk meningkatkan kerja sama.
Menurut kantor berita Iran, Fars, kedua negara akan menyelesaikan masalah pengiriman sistem rudal canggih. Sedangkan media Rusia, RIA, opsi pengiriman rudal canggih itu belum pasti dan masih dalam pembahasan.
”Sebuah langkah diambil ke arah kerja sama ekonomi dan teknologi senjata. Setidaknya untuk sistem pertahanan, seperti seperti rudal S-300 dan S-400. Mungkin kami akan memberikannya ke mereka,” tulis media Rusia itu mengutip Kepala Kerja Sama Internasional Departemen Pertahanan Rusia, Kolonel Jenderal Leonid Ivashov, semalam.
Rudal canggih S-300 sudah lama didambakan Iran. Pada tahun 2010, Rusia yang kala itu membatalkan kontrak untuk memasok rudal canggih keTeheran, setelah PBB menjatuhkan sanksi ke Iran atas program nuklir yang disengketakan negara-negara Barat. Rudal Anti-Pesawat Terbaru ke Iran Rudal anti-pesawat terbaru Rusia, Antey-2500 ditawarkan ke Iran. [Wikipedia] ♔
Perusahaan Teknologi Senjata Negara Rusia, Rostec, telah menawarkan Iran untuk membeli rudal anti-pesawat terbaru Antey-2500. Sedangkan rudal S-300 yang lama didambakan Iran diklaim Rusia sistemnya sudah tua.
Iran sendiri sedang mempertimbangkan tawaran itu. ”Kami telah menawarkan rudal Antey-2500, bukan rudal S-300. Mereka sedang berpikir. Belum ada keputusan yang telah dibuat,” kata CEO Rostec, Sergei Chemezov, saat pameran senjata internasional di Abu Dhabi.
Chemezov, seperti dilansir Russia Today, Selasa (24/2/2015), mengingatkan, bahwa rudal Antey-2500 adalah versi perbaikan dari rudal S-300. Rusia, kata dia, sudah berhenti mengembangkan rudal S-300.
Iran dan Rusia sejatinya sudah terikat kontrak jual beli rudal S-300 pada tahun 2007. Namun, kontrak senilai US$ 800 juta itu terpaksa dibatalkan pada 2010 karena Iran terkena sanksi PBB terkait program nuklirnya.
Gara-gara pembatalan kontrak jual beli rudal S-300 itu, Teheran mengajukan gugatan senilai US$ 4 miliar ke pengadilan arbitrase Jenewa.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu, pada Januari 2015 lalu lawatan ke ke Iran. Menurutnya, Moskow dan Teheran telah menandatangani kesepakatan kerja sama militer yang menyiratkan kerjasama yang lebih luas dalam pelatihan personel dan kegiatan kontra-terorisme. Namun, dia tidak menolak membahas soal tawaran rudal ke Iran.(mas)
Rusia mengisyaratkan untuk memasok rudal canggih S-300 kepada Iran untuk memperkuat sistem pertahanan negara itu.
Hal itu diduga sebagai “ganti” setelah kontrak alutsista tahun 2010 dibatalkan Rusia karena mendapat tekanan kuat dari negara-negara Barat.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, dilaporkan telah mengunjungi Teheran dan menandatangani perjanjian dengan Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Hossein Dehqan untuk meningkatkan kerja sama.
Menurut kantor berita Iran, Fars, kedua negara akan menyelesaikan masalah pengiriman sistem rudal canggih. Sedangkan media Rusia, RIA, opsi pengiriman rudal canggih itu belum pasti dan masih dalam pembahasan.
”Sebuah langkah diambil ke arah kerja sama ekonomi dan teknologi senjata. Setidaknya untuk sistem pertahanan, seperti seperti rudal S-300 dan S-400. Mungkin kami akan memberikannya ke mereka,” tulis media Rusia itu mengutip Kepala Kerja Sama Internasional Departemen Pertahanan Rusia, Kolonel Jenderal Leonid Ivashov, semalam.
Rudal canggih S-300 sudah lama didambakan Iran. Pada tahun 2010, Rusia yang kala itu membatalkan kontrak untuk memasok rudal canggih keTeheran, setelah PBB menjatuhkan sanksi ke Iran atas program nuklir yang disengketakan negara-negara Barat. Rudal Anti-Pesawat Terbaru ke Iran Rudal anti-pesawat terbaru Rusia, Antey-2500 ditawarkan ke Iran. [Wikipedia] ♔
Perusahaan Teknologi Senjata Negara Rusia, Rostec, telah menawarkan Iran untuk membeli rudal anti-pesawat terbaru Antey-2500. Sedangkan rudal S-300 yang lama didambakan Iran diklaim Rusia sistemnya sudah tua.
Iran sendiri sedang mempertimbangkan tawaran itu. ”Kami telah menawarkan rudal Antey-2500, bukan rudal S-300. Mereka sedang berpikir. Belum ada keputusan yang telah dibuat,” kata CEO Rostec, Sergei Chemezov, saat pameran senjata internasional di Abu Dhabi.
Chemezov, seperti dilansir Russia Today, Selasa (24/2/2015), mengingatkan, bahwa rudal Antey-2500 adalah versi perbaikan dari rudal S-300. Rusia, kata dia, sudah berhenti mengembangkan rudal S-300.
Iran dan Rusia sejatinya sudah terikat kontrak jual beli rudal S-300 pada tahun 2007. Namun, kontrak senilai US$ 800 juta itu terpaksa dibatalkan pada 2010 karena Iran terkena sanksi PBB terkait program nuklirnya.
Gara-gara pembatalan kontrak jual beli rudal S-300 itu, Teheran mengajukan gugatan senilai US$ 4 miliar ke pengadilan arbitrase Jenewa.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu, pada Januari 2015 lalu lawatan ke ke Iran. Menurutnya, Moskow dan Teheran telah menandatangani kesepakatan kerja sama militer yang menyiratkan kerjasama yang lebih luas dalam pelatihan personel dan kegiatan kontra-terorisme. Namun, dia tidak menolak membahas soal tawaran rudal ke Iran.(mas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.