Sejumlah Target Industri Pertahanan Harus DiselesaikanKunker Kemhan di Bandung ☆
PT Pindad sebagai produsen peralatan pertahanan dan keamanan, saat ini tengah menyelesaikan produksi pesanan Kemhan medium tank yang rencananya akan ditampilkan dalam parade HUT TNI tanggal 5 Oktober 2017. Demikian diungkapkan Sekjen Kemhan Dr. Widodo saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke sejumlah industri pertahanan di Bandung, Selasa (15/8).
Dalam rangkaian kunjungannya ke PT Pindad, Sekjen yang didampingi Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose dan pejabat eselon Kemhan mengungkapkan bahwa ada sejumlah target yang harus diselesaikan PT Pindad di masa yang akan datang terkait progres pencapaian PT Pindad dalam produksi medium tank yang bekerjasama dengan NFSS Turki. Untuk produksi medium tank akan disesuaikan dengan kebutuhan TNI di daerah operasi.
Pada tahun 2019, lanjut Sekjen, diharapkan Indonesia sudah mandiri di bidang industri pertahanan. Untuk itu Kemhan mendorong PT Pindad untuk mass production khususnya dalam mendukung alutsista Kemhan/TNI serta sejumlah kementerian di Indonesia bahkan dunia. Kemandirian itu dapat dimulai dari membuat bahannya, produksi, packing dan pemasaran sehingga diharapkan pada tahun 2019 target Kemhan/TNI dapat tercapai.
Sedangkan untuk target-target lainnya, PT Pindad mendapat tantangan untuk mengembangkan inovasi sejumlah produk seperti tank amphibi, roket dan senapan under water untuk pasukan khusus bawah air. Sekjen Kemhan berharap kedepan PT Pindad dapat menguasai pasar nasional bahkan dunia, untuk itu core business PT Pindad harus lebih ditingkatkan.
Setelah melakukan kunjungan ke PT Pindad, pada hari yang sama rombongan Sekjen Kemhan melanjutkan kunker ke PT CMI yang masih berlokasi di Bandung. Dalam kunjungannya ke PT CMI (Compact Microwave Indonesia), Sekjen Kemhan beserta rombongan diterima oleh Direktur Utama PT CMI Ir. Rahardjo Pratihno beserta jajaran direksi.
Dalam kunjungan ke industri pertahanan korporasi berbasis teknologi, Sekjen berharap kepada PT CMI sebagai perusahaan industri pertahanan yang bergerak dibidang alat komunikasi seperti radar, manpack, satellite ground station, modul radar pertahanan, sistem kontrol dan pengendalian untuk puskodal, untuk tidak bergantung ke luar negeri. Untuk itu kita harus mendorong agar PT CMI dapat menguasai pasar nasional dan dunia.
Lebih lanjut Sekjen mengatakan, kita patut berbangga bahwa selama ini PT CMI menggunakan komponen, SDM, tenaga ahli dan permodalan yang berasal dari dalam negeri. Sebagai perusahaan peralatan radio dengan kompetensi di bidang arus lemah dan tinggi (microwave), PT CMI merupakan perusahaan karya anak bangsa yang pemegang saham seluruhnya adalah Warga Negara Indonesia.
Oleh karenanya sebagai bangsa Indonesia kita harus mendukung sepenuhnya PT CMI agar tercapai kemandirian alutsista sesuai dengan semangat Presiden RI dan Menhan RI dalam kemandirian alutsista tahun 2019.
Sebelumnya pada hari yang sama di kesempatan pertama, Sekjen beserta rombongan berkesempatan mengunjungi industri pertahanan Bhimasena yaitu perusahaan di bidang Research and Development yang memproduksi kendaraan-kendaraan militer seperti EOD vehicle, CBRN vehicle, decontamination vehicle, kitchen vehicle, uav backpack dan uac optera. (ERA/SPD)
PT Pindad sebagai produsen peralatan pertahanan dan keamanan, saat ini tengah menyelesaikan produksi pesanan Kemhan medium tank yang rencananya akan ditampilkan dalam parade HUT TNI tanggal 5 Oktober 2017. Demikian diungkapkan Sekjen Kemhan Dr. Widodo saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke sejumlah industri pertahanan di Bandung, Selasa (15/8).
Dalam rangkaian kunjungannya ke PT Pindad, Sekjen yang didampingi Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose dan pejabat eselon Kemhan mengungkapkan bahwa ada sejumlah target yang harus diselesaikan PT Pindad di masa yang akan datang terkait progres pencapaian PT Pindad dalam produksi medium tank yang bekerjasama dengan NFSS Turki. Untuk produksi medium tank akan disesuaikan dengan kebutuhan TNI di daerah operasi.
Pada tahun 2019, lanjut Sekjen, diharapkan Indonesia sudah mandiri di bidang industri pertahanan. Untuk itu Kemhan mendorong PT Pindad untuk mass production khususnya dalam mendukung alutsista Kemhan/TNI serta sejumlah kementerian di Indonesia bahkan dunia. Kemandirian itu dapat dimulai dari membuat bahannya, produksi, packing dan pemasaran sehingga diharapkan pada tahun 2019 target Kemhan/TNI dapat tercapai.
Sedangkan untuk target-target lainnya, PT Pindad mendapat tantangan untuk mengembangkan inovasi sejumlah produk seperti tank amphibi, roket dan senapan under water untuk pasukan khusus bawah air. Sekjen Kemhan berharap kedepan PT Pindad dapat menguasai pasar nasional bahkan dunia, untuk itu core business PT Pindad harus lebih ditingkatkan.
Setelah melakukan kunjungan ke PT Pindad, pada hari yang sama rombongan Sekjen Kemhan melanjutkan kunker ke PT CMI yang masih berlokasi di Bandung. Dalam kunjungannya ke PT CMI (Compact Microwave Indonesia), Sekjen Kemhan beserta rombongan diterima oleh Direktur Utama PT CMI Ir. Rahardjo Pratihno beserta jajaran direksi.
Dalam kunjungan ke industri pertahanan korporasi berbasis teknologi, Sekjen berharap kepada PT CMI sebagai perusahaan industri pertahanan yang bergerak dibidang alat komunikasi seperti radar, manpack, satellite ground station, modul radar pertahanan, sistem kontrol dan pengendalian untuk puskodal, untuk tidak bergantung ke luar negeri. Untuk itu kita harus mendorong agar PT CMI dapat menguasai pasar nasional dan dunia.
Lebih lanjut Sekjen mengatakan, kita patut berbangga bahwa selama ini PT CMI menggunakan komponen, SDM, tenaga ahli dan permodalan yang berasal dari dalam negeri. Sebagai perusahaan peralatan radio dengan kompetensi di bidang arus lemah dan tinggi (microwave), PT CMI merupakan perusahaan karya anak bangsa yang pemegang saham seluruhnya adalah Warga Negara Indonesia.
Oleh karenanya sebagai bangsa Indonesia kita harus mendukung sepenuhnya PT CMI agar tercapai kemandirian alutsista sesuai dengan semangat Presiden RI dan Menhan RI dalam kemandirian alutsista tahun 2019.
Sebelumnya pada hari yang sama di kesempatan pertama, Sekjen beserta rombongan berkesempatan mengunjungi industri pertahanan Bhimasena yaitu perusahaan di bidang Research and Development yang memproduksi kendaraan-kendaraan militer seperti EOD vehicle, CBRN vehicle, decontamination vehicle, kitchen vehicle, uav backpack dan uac optera. (ERA/SPD)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.