Ilustrasi penerbang jet tempur TNI AU [istimewa]
Penerbang militer pesawat tempur TNI AU masih jauh dari target. Sebab sesuai dengan rencana strategis (Renstra) tahun ini TNI AU akan menambah kekuatan lagi pesawat tempur, yaitu 24 pesawat tempur F16. Sehingga dengan penambahan ini nantinya jumlah pesawat tempur F16 akan menjadi 34 pesawat.
Sebab sebelumnya sudah ada 10 pesawat tempur F16. Padahal sekolah penerbang (Sekbang) TNI AU tahun 2017, hanya mampu menambah 13 penerbang pesawat tempur.
“Dari penambahan 13 penerbang pesawat tempur ini jumlah penerbang pesawat tempur jauh dari target,” ujar KSAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto usai melantik penerbang militer Sekbang Terpadu TNI angkatan 91 di lapangan Jupiter, Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Sabtu (19/8/2017).
Hadi mengatakan, sebagai solusi untuk kondisi tersebut, selain akan memaksimalkan penerbang militer yang ada, juga akan menambah kuota Sekbang, terutama jurusan pesawat tempur. Diharapkan dengan langkah tersebut kebutuhan penerbang pesawat tempur akan terpenuhi. Meskipun untuk pemenuhan kebutuhan itu sesuai dengan renstra dilakukan secara bertahap.
“Karena itu, meminta kepada penerbang militer yang baru dilantik segera menyesuaikan diri dengan alutsista yang akan diawakinya nanti,” terangnya.
Mengenai kelanjutan pendidikan Sekbang terpadu yang melibatkan tiga angkatan, AD, AL dan AU, menurut Hadi, untuk tetap akan dilanjutkan. Sebab yang membutuhkan penambahan penerbang militer bukan hanya AU, namun AD dan AL juga sama.
Pasalnya, di ketiga angkatan tersebut, bukan hanya ada penambahan alutsista pesawat, baik tempur, angkut dan heli. Namun, alutsista yang datang juga lebih canggih, yaitu generasi 4.5.
“Sekbang terpadu tetap akan dipertahankan,” paparnya.
Hadi juga berpesan kepada penerbang pesawat militer muda yang baru dilantik tetap harus mempertahankan airmanship, disiplin dan dapat melaksanakan tugas dengan baik. Apalagi uang untuk membeli pesawat yang harganya cukup mahal itu memakai uang rakyat. Sehingga mereka dituntut dapat menerbangkan pesawat dengan aman dan selamat.
“Yang jelas bertambahnya penerbang pesawat militer ini tentunya akan menjadi kekuatan TNI,” tandasnya.
Sekbang Terpadu angkatan 91, menghasilkan 46 penerbang militer muda. Terdiri dari penerbang militer TNI AU sebanyak 35 orang (14 penerbang militer pesawat angkut, 13 pesawat tempur dan 8 heli), AD 8 orang dan AL 3 orang.
“35 penerbang militer TNI AU akan disebar ke skudron di Indonesia, untuk penerbang militer AD dan AL akan memperkuat kesatuan masing-masing, yaitu di Puspernebad dan Puspenerbal,” tambah Kapentak Lanud Adisutjipto Mayor Sus Giyanto.
Penerbang militer pesawat tempur TNI AU masih jauh dari target. Sebab sesuai dengan rencana strategis (Renstra) tahun ini TNI AU akan menambah kekuatan lagi pesawat tempur, yaitu 24 pesawat tempur F16. Sehingga dengan penambahan ini nantinya jumlah pesawat tempur F16 akan menjadi 34 pesawat.
Sebab sebelumnya sudah ada 10 pesawat tempur F16. Padahal sekolah penerbang (Sekbang) TNI AU tahun 2017, hanya mampu menambah 13 penerbang pesawat tempur.
“Dari penambahan 13 penerbang pesawat tempur ini jumlah penerbang pesawat tempur jauh dari target,” ujar KSAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto usai melantik penerbang militer Sekbang Terpadu TNI angkatan 91 di lapangan Jupiter, Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Sabtu (19/8/2017).
Hadi mengatakan, sebagai solusi untuk kondisi tersebut, selain akan memaksimalkan penerbang militer yang ada, juga akan menambah kuota Sekbang, terutama jurusan pesawat tempur. Diharapkan dengan langkah tersebut kebutuhan penerbang pesawat tempur akan terpenuhi. Meskipun untuk pemenuhan kebutuhan itu sesuai dengan renstra dilakukan secara bertahap.
“Karena itu, meminta kepada penerbang militer yang baru dilantik segera menyesuaikan diri dengan alutsista yang akan diawakinya nanti,” terangnya.
Mengenai kelanjutan pendidikan Sekbang terpadu yang melibatkan tiga angkatan, AD, AL dan AU, menurut Hadi, untuk tetap akan dilanjutkan. Sebab yang membutuhkan penambahan penerbang militer bukan hanya AU, namun AD dan AL juga sama.
Pasalnya, di ketiga angkatan tersebut, bukan hanya ada penambahan alutsista pesawat, baik tempur, angkut dan heli. Namun, alutsista yang datang juga lebih canggih, yaitu generasi 4.5.
“Sekbang terpadu tetap akan dipertahankan,” paparnya.
Hadi juga berpesan kepada penerbang pesawat militer muda yang baru dilantik tetap harus mempertahankan airmanship, disiplin dan dapat melaksanakan tugas dengan baik. Apalagi uang untuk membeli pesawat yang harganya cukup mahal itu memakai uang rakyat. Sehingga mereka dituntut dapat menerbangkan pesawat dengan aman dan selamat.
“Yang jelas bertambahnya penerbang pesawat militer ini tentunya akan menjadi kekuatan TNI,” tandasnya.
Sekbang Terpadu angkatan 91, menghasilkan 46 penerbang militer muda. Terdiri dari penerbang militer TNI AU sebanyak 35 orang (14 penerbang militer pesawat angkut, 13 pesawat tempur dan 8 heli), AD 8 orang dan AL 3 orang.
“35 penerbang militer TNI AU akan disebar ke skudron di Indonesia, untuk penerbang militer AD dan AL akan memperkuat kesatuan masing-masing, yaitu di Puspernebad dan Puspenerbal,” tambah Kapentak Lanud Adisutjipto Mayor Sus Giyanto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.