Ilustrasi [istimewa] ●
Rencana pemerintah memusatkan industri pertahanan di Lampung terus dimatangkan. Kemarin, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menggelar kunjungan kerja ke Kabupaten Tanggamus.
Secara khusus, Ryamizard meninjau Kawasan Industri Maritim (KIM). Selain itu, dia juga melakukan anjau silau ke Kebandakhan Limau, Pekon Padangkhatu, Kecamatan Limau.
Turut mendampingi Ryamizard, Dirut PT PAL Budiman, Dirut PT Pindad Abraham Mose, dan Dirut PT Dirgantara Indonesia (DI) Budi Santoso. Hadir pula Pangdam II Sriwijaya Mayjen A.M. Putranto, Danrem 043/Garuda Hitam Kolonel (Inf.) Hadi Basuki, dan Dandenpom II/3 Lampung Letkol CPM Tri Handaka.
Rombongan Menhan disambut Wakil Bupati Tanggamus Hi. Samsul Hadi, M.Pd.I. Dia didampingi Dandim 0424 Letkol (Inf.) Hista Soleh Harahap dan Kapolres Tanggamus AKBP Alfis Suhaili.
Sebelum ke rumah adat, Menhan beserta rombongan memantau KIM dengan menggunakan dua helikopter. Yaitu helikopter Bell 429 milik PT Whitesky Aviation dan MI-17 milik TNI Angkatan Darat. Pantauan udara dilakukan sekitar 15 menit.
Dalam sambutannya, Ryamizard mengatakan, industri pertahanan yang ada di Pulau Jawa sudah tak layak. Karenanya, Kemenhan menggelar survei ke beberapa daerah. Tujuannya untuk menentukan lokasi yang cocok guna membangun industri pertahanan.
’’Dan, KIM ini lokasinya cocok. Sebab dari segi lahannya luas, lautnya tidak dangkal, dan tidak terlalu rawan dengan gempa. Cocok untuk membuat pabrik kapal selam. Karena daerah selatan rawan gempa. Sedangkan wilayah lain, lautnya dangkal. Kami akan melaporkan ini kepada presiden,” kata putra daerah Lampung tersebut.
Dikatakannya, produk industri pertahanan Indonesia sudah diakui kualitasnya oleh dunia internasional. Hal itu terbukti dengan adanya beberapa negara yang membeli produk alutsista (alat utama sistem persenjataan) dari Indonesia.
’’Kawasan industri maritim ini nantinya berdiri tiga perusahaan BUMN, yakni PT Pindad, PT PAL, dan PT DI,” terang Ryamizard.
Wabup Tanggamus Samsul Hadi mengatakan, masyarakat telah lama menantikan pembangunan KIM. Yakni terhitung sudah enam tahun. Untuk itu melalui kunker Menhan ini, ia berharap pembangunan KIM dapat segera terealisasi.
’’Kabupaten Tanggamus memiliki potensi sumber daya alam yang besar. Salah satunya bakal lokasi pembangunan KIM di Batu Balai, Pekon Ketapang, Kecamatan Limau. Untuk itu, kami berharap KIM ini bisa segera dibangun,” kata Samsul.
Dalam anjau silau tersebut, Menhan yang memiliki gelar adat Suntan Tuan Kacamarga menerima secara simbolis surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah (sporadik). Surat itu diberikan Suntan Pengikhan Adat II Limau Junait Fihri.
Junait Fihri mengatakan, kunjungan Ryamizard merupakan sejarah di Pekon Padangkhatu. Menurut dia, Kebandakhan Limau yang terdiri dari 62 marga mendukung rencana pemerintah. Hal ini diwujudkan dengan hibah tanah kepada negara seluas 10.500-an hektare (ha).
’’Kami mendukung program pemerintah dalam rencananya untuk membangun kawasan industri maritim yang kebetulan bertempat di pekon kami. Semoga hal ini cepat terealisasi. Karena dengan terealisasinya pembangunan kawasan industri maritim, otomatis berdampak untuk kemajuan pembangunan Provinsi Lampung khususnya Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus,” kata dia.
Rencana pemerintah memusatkan industri pertahanan di Lampung terus dimatangkan. Kemarin, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menggelar kunjungan kerja ke Kabupaten Tanggamus.
Secara khusus, Ryamizard meninjau Kawasan Industri Maritim (KIM). Selain itu, dia juga melakukan anjau silau ke Kebandakhan Limau, Pekon Padangkhatu, Kecamatan Limau.
Turut mendampingi Ryamizard, Dirut PT PAL Budiman, Dirut PT Pindad Abraham Mose, dan Dirut PT Dirgantara Indonesia (DI) Budi Santoso. Hadir pula Pangdam II Sriwijaya Mayjen A.M. Putranto, Danrem 043/Garuda Hitam Kolonel (Inf.) Hadi Basuki, dan Dandenpom II/3 Lampung Letkol CPM Tri Handaka.
Rombongan Menhan disambut Wakil Bupati Tanggamus Hi. Samsul Hadi, M.Pd.I. Dia didampingi Dandim 0424 Letkol (Inf.) Hista Soleh Harahap dan Kapolres Tanggamus AKBP Alfis Suhaili.
Sebelum ke rumah adat, Menhan beserta rombongan memantau KIM dengan menggunakan dua helikopter. Yaitu helikopter Bell 429 milik PT Whitesky Aviation dan MI-17 milik TNI Angkatan Darat. Pantauan udara dilakukan sekitar 15 menit.
Dalam sambutannya, Ryamizard mengatakan, industri pertahanan yang ada di Pulau Jawa sudah tak layak. Karenanya, Kemenhan menggelar survei ke beberapa daerah. Tujuannya untuk menentukan lokasi yang cocok guna membangun industri pertahanan.
’’Dan, KIM ini lokasinya cocok. Sebab dari segi lahannya luas, lautnya tidak dangkal, dan tidak terlalu rawan dengan gempa. Cocok untuk membuat pabrik kapal selam. Karena daerah selatan rawan gempa. Sedangkan wilayah lain, lautnya dangkal. Kami akan melaporkan ini kepada presiden,” kata putra daerah Lampung tersebut.
Dikatakannya, produk industri pertahanan Indonesia sudah diakui kualitasnya oleh dunia internasional. Hal itu terbukti dengan adanya beberapa negara yang membeli produk alutsista (alat utama sistem persenjataan) dari Indonesia.
’’Kawasan industri maritim ini nantinya berdiri tiga perusahaan BUMN, yakni PT Pindad, PT PAL, dan PT DI,” terang Ryamizard.
Wabup Tanggamus Samsul Hadi mengatakan, masyarakat telah lama menantikan pembangunan KIM. Yakni terhitung sudah enam tahun. Untuk itu melalui kunker Menhan ini, ia berharap pembangunan KIM dapat segera terealisasi.
’’Kabupaten Tanggamus memiliki potensi sumber daya alam yang besar. Salah satunya bakal lokasi pembangunan KIM di Batu Balai, Pekon Ketapang, Kecamatan Limau. Untuk itu, kami berharap KIM ini bisa segera dibangun,” kata Samsul.
Dalam anjau silau tersebut, Menhan yang memiliki gelar adat Suntan Tuan Kacamarga menerima secara simbolis surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah (sporadik). Surat itu diberikan Suntan Pengikhan Adat II Limau Junait Fihri.
Junait Fihri mengatakan, kunjungan Ryamizard merupakan sejarah di Pekon Padangkhatu. Menurut dia, Kebandakhan Limau yang terdiri dari 62 marga mendukung rencana pemerintah. Hal ini diwujudkan dengan hibah tanah kepada negara seluas 10.500-an hektare (ha).
’’Kami mendukung program pemerintah dalam rencananya untuk membangun kawasan industri maritim yang kebetulan bertempat di pekon kami. Semoga hal ini cepat terealisasi. Karena dengan terealisasinya pembangunan kawasan industri maritim, otomatis berdampak untuk kemajuan pembangunan Provinsi Lampung khususnya Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus,” kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.