Senin, 21 Agustus 2017

Militer AS Bersiap Gelar Dua Latihan Besar dengan TNI AL

CARAT & SEACATLatihan bersama TNI-AL dan USMC dalam CARAT 2015. [istimewa]

Amerika Serikat bersiap kembali gelar latihan militer dengan Tentara Nasional Indonesia. Dalam beberapa pekan mendatang akan ada dua latihan besar yang melibatkan Angkatan Laut AS (US Navy) dan TNI AL.

Demikian ungkap Komandan Gugus Tugas ke-73 Angkatan Laut AS, yang beroperasi di Asia Tenggara, Laksamana Muda Don Gabrielson. Dua latihan besar yang dimaksud adalah Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) dan Southeast Asia Cooperation and Training (SEACAT).

"CARAT ini merupakan latihan militer tahunan, yang hanya melibatkan Angkatan Laut kami dengan TNI AL. Sedangkan SEACAT merupakan latihan gabungan maritim dengan negara-negara mitra kami di Asia Tenggara, termasuk dengan Indonesia," kata Gabrielson, yang tengah berkunjung di Jakarta hari ini.

Dua latihan ini berlangsung dalam waktu yang cukup berdekatan. SEACAT berlangsung selama 21 hingga 30 Agustus 2017 dengan beragam latihan maritim di Singapura, Brunei Darussalam, dan Filipina. Sedangkan CARAT dengan Indonesia dilaksanakan pada 7 hingga 13 September 2017 di perairan Surabaya, Jawa Timur.

"Kami sangat antusias untuk kembali berlatih bersama TNI AL. CARAT dengan Indonesia sudah berlangsung sejak 1995, jadi ini merupakan latihan tahunan kami yang ke-23," kata Gabrielson, yang mengkoordinasi 50 kapal di bawah kendali Armada Ketujuh Angkatan Laut AS.

Untuk CARAT dengan Indonesia tahun ini, berbagai persiapan sudah dilakukan Gabrielson dan para anak buahnya. "Kami tentunya mengerahkan para personel dan peralatan yang terbaik untuk berbagi kemampuan dan pengalaman dengan mitra-mitra kami di Indonesia. Latihan ini bukan bermaksud untuk pamer teknologi, namun lebih kepada memperkuat kerja sama dan hubungan rasa saling percaya antar-dua negara," kata Gabrielson.

Pada latihan mendatang, AS mengerahkan sekitar 500 personel Angkatan Laut dan Marinir. Kehadiran mereka juga akan diperkuat dengan tiga kapal perang yang dilengkapi dengan helikopter, serta satu unit pesawat P8 Poseidon. Pesawat varian dari Boeing 737 ini digunakan Angkatan Laut AS untuk berbagai fungsi, seperti pertempuran anti-kapal selam, operasi darat, dan patroli laut.

Menurut Gabrielson, CARAT adalah latihan rutin antara militer AS dan TNI Angkatan Laut yang mencakup sejumlah bidang, di antaranya peperangan anti-kapal selam, operasi tempur terbatas, dan patroli maritim. Di ajang itu, personel militer kedua negara juga bertukar pikiran dalam seminar dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial.

 Perkuat kerjasama
Komandan Angkatan Laut AS Gugus Tugas 73 Laksamana Muda Don GabrielsonKomandan Gugus Tugas ke-73 Angkatan Laut AS, yang beroperasi di Asia Tenggara, Laksamana Muda Don Gabrielson (Foto: VIVA.co.id / Renne Kawilarang)

Dia juga menegaskan komitmen AS untuk mempererat kerja sama militer dengan Indonesia. "Kami ingin lebih sering mengirim kapal ke Indonesia, dan bekerja sama dengan TNI menanggulangi masalah-masalah keamanan secara kolektif, serta bersama-sama menanggulangi kejahatan-kejahatan maritim seperti perompakan dan lain-lain," kata Gabrielson.

Selama kunjungan ke Jakarta kali ini Gabrielson memberi kuliah umum kepada para peserta Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) dan tukar pikiran dengan sejumlah pejabat TNI AL. Selain itu Gabrielson juga bertemu dengan Sekretaris Jenderal ASEAN, Le Luong Minh, untuk membicarakan kerjasama secara regional di Asia Tenggara.

Dia pun mengakui kemampuan TNI AL yang semakin meningkat. "Saya terkesan dengan kemampuan dan pengalaman para personel TNI AL yang makin baik. Saat berdiskusi di Seskoal pun saya menikmati interaksi yang baik dan pemikiran yang kritis dari para peserta," kata Gabrielson.
 

  Vivanews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...