✈️ Sasaran tembak rudal Starstreak✈️ Pesawat tanpa awak yang ditemukan warga Desa Purbayani Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut ternyata milik negara Inggris. [Koran SINDO/Agus]
Pesawat tanpa awak yang ditemukan warga Desa Purbayani Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut ternyata buatan Inggris. Drone itu jatuh ke laut saat dilaksanakan uji coba roket Starstreak bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan), dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, uji coba roket Starstreak dan drone Banshe yang merupakan pesawat tanpa awak, berlangsung di Landasan TNI AU Kampung Pangawaren, Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet, Kabupateb Garut pada Sabtu (19/8/2017) sekitar pukul 06.00 WIB.
Sebanyak 10 roket Starstreak milik Inggris rencananya diuji coba. Kegiatan yang dipimpin oleh Letkol Cpl Sujoko (Koordinator dari Menhan RI) dan Elan dari PT LAND, selaku koordinator lapangan itu, diikuti 70 orang, termasuk 13 ahli roket dari Inggris.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut Danpusen Arhanud Kodiklat TNI AD Brigjen TNI Nurcahyanto, Dirpalad Brigjen TNI Sigid, Kapuslaik Baranahan Kemhan Laksamana TNI Edi, Waaspam Kasad Kolonel Kav Steve P, Dirma Ditjen kuad Han Kemhan Kol Cpl U Sumarsono, Waasops Kasad Kolonel Kav A Purboyo.
[r3zam4n@kaskus]
Kadislitbangad diwakilkan Pa Ahli Matum Kol Arh Budi Suharto, Dirbinsen Pusen Arhanud Kodiklat TNI AD Kol Arh Glasisus P, Atase pertahanan Inggris di Indonesia Natsaha Danyauno, Kepala Balai Lapan Cikelet R Lingga, dan lain-lain.
Sekitar pukul 09.00 WIB, dilaksanakan penerbangan pesawat drone Banshe yg akan digunakan untuk sasaran roket Starstreak. Kemudian pada 09.30 WIB, dilakukan tembakan pertama roket Starstreak terhadap drone Banshe 4534 yang dijadikan sasaran dengan jarak sasaran 21 km. Jarak waktu tembak 4 detik dari landasan. Namun hasilnya, tembakan itu meleset.
Selanjutnya pada 10.50 Wib dilaksanakan tembakan kedua. Uji coba kedua ini pun gagal, tembakan roket Starstreak tak memgenai sasaran. Kegiatan uji coba roket Starstreak tidak dilanjutkan karena dua kali tembakan tidak tepat sasaran. Sehingga sisa delapan roket batal diuji coba.
"Jadi benar drone itu bagian dari kegiatan uji coba roket Starstreak yang dilaksanakan oleh Kemhan dan Lapan. Saat ini, drone yang ditemukan warga sudah diambil oleh pihak Kemhan," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus, Senin (21/8/2017). (nag)
Pesawat tanpa awak yang ditemukan warga Desa Purbayani Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut ternyata buatan Inggris. Drone itu jatuh ke laut saat dilaksanakan uji coba roket Starstreak bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan), dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, uji coba roket Starstreak dan drone Banshe yang merupakan pesawat tanpa awak, berlangsung di Landasan TNI AU Kampung Pangawaren, Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet, Kabupateb Garut pada Sabtu (19/8/2017) sekitar pukul 06.00 WIB.
Sebanyak 10 roket Starstreak milik Inggris rencananya diuji coba. Kegiatan yang dipimpin oleh Letkol Cpl Sujoko (Koordinator dari Menhan RI) dan Elan dari PT LAND, selaku koordinator lapangan itu, diikuti 70 orang, termasuk 13 ahli roket dari Inggris.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut Danpusen Arhanud Kodiklat TNI AD Brigjen TNI Nurcahyanto, Dirpalad Brigjen TNI Sigid, Kapuslaik Baranahan Kemhan Laksamana TNI Edi, Waaspam Kasad Kolonel Kav Steve P, Dirma Ditjen kuad Han Kemhan Kol Cpl U Sumarsono, Waasops Kasad Kolonel Kav A Purboyo.
[r3zam4n@kaskus]
Kadislitbangad diwakilkan Pa Ahli Matum Kol Arh Budi Suharto, Dirbinsen Pusen Arhanud Kodiklat TNI AD Kol Arh Glasisus P, Atase pertahanan Inggris di Indonesia Natsaha Danyauno, Kepala Balai Lapan Cikelet R Lingga, dan lain-lain.
Sekitar pukul 09.00 WIB, dilaksanakan penerbangan pesawat drone Banshe yg akan digunakan untuk sasaran roket Starstreak. Kemudian pada 09.30 WIB, dilakukan tembakan pertama roket Starstreak terhadap drone Banshe 4534 yang dijadikan sasaran dengan jarak sasaran 21 km. Jarak waktu tembak 4 detik dari landasan. Namun hasilnya, tembakan itu meleset.
Selanjutnya pada 10.50 Wib dilaksanakan tembakan kedua. Uji coba kedua ini pun gagal, tembakan roket Starstreak tak memgenai sasaran. Kegiatan uji coba roket Starstreak tidak dilanjutkan karena dua kali tembakan tidak tepat sasaran. Sehingga sisa delapan roket batal diuji coba.
"Jadi benar drone itu bagian dari kegiatan uji coba roket Starstreak yang dilaksanakan oleh Kemhan dan Lapan. Saat ini, drone yang ditemukan warga sudah diambil oleh pihak Kemhan," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus, Senin (21/8/2017). (nag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.