Angkasa Yudha 2019 Para prajurit TNI AU mengikuti gelar kesiapan latihan terbesar TNI AU, Angkasa Yudha 2019 di Lanud Iswahjudi. [Foto/Ist] ☆
Siap-siap bagi warga Jawa Timur (Jatim). Mulai besok, ruang udara di pesisir selatan Jatim, bakal dipenuhi dengan pergerakan pesawat-pesawat canggih TNI AU.
Pesawat-pesawat canggih penjaga kedaulatan langit nusantara tersebut, akan mengikuti latihan terbesar TNI AU, Angkasa Yudha 2019.
Untuk menyiapkan gelaran latihan tempur tersebut, Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Danseskoau) Marsekal Muda (Marsda) TNI Donny Ermawan, melakukan apel kesiapan manuver lapangan Angkasa Yudha 2019 di Lanud Iswahjudi.
Dalam apel gelar kesiapan manuver lapangan Angkasa Yudha 2019 tersebut, seluruh alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI AU, turut disiapkan oleh para prajurti TNI AU.
Marsda TNI Donny Ermawan, yang juga merupakan Direktur Latihan (Dirlat) Angkasa Yudha 2019, mengatakan, latihan Angkasa Yudha 2019 merupakan latihan kedua yang menerapkan sistem "soyus" dengan pola dua pihak dikendalikan.
"Kami sangat berharap, latihan terbesar TNI AU ini dapat berjalan secara lebih sempurna berdasarkan evaluasi-evaluasi tahun lalu, sehingga dapat memberikan atmosfir operasional secara lebih nyata," tegasnya.
Disamping itu, latihan ini juga bertujuan menguji doktrin yang telah ada, sekaligus ajang evaluasi guna penyempurnaan doktrin yang ada. "Kita ketahui bersama, bahwa saat ini sedang dilaksanakan proses revisi doktrin Swa Bhuwana Paksa," tuturnya.
Terdapat cukup banyak perubahan yang signifikan di dalamnya, terutama perubahan-perubahan pola operasi tempur dari yang sudah ada sebelumnya. Hal ini sejalan dengan program TNI AU yang terus melakukan upaya peningkatan kekuatan dan pengembangan kemampuan.
Lebih lanjut dikatakannya pula, bahwa latihan Angkasa Yudha tahun 2019 cukup spesial. Yakni, sangat komprehensip intinya pada kesempatan latihan ini akan menguji, melatih kemampuan para prajurit TNI AU.
"Kemampuan ini merupakan suatu hal yang sangat istimewa. Kemampuan inilah menjadi fokus utama dari pelaksanaan latihan ini. Pada latihan kali ini didesain beberapa tahap. Yakni, pertama gladi posko yang dilanjutkan dengan War Game, manuver lapangan yang telah didahului dengan Mission Oriented Training (MOT), dan Fire Power Demo," ungkapnya.
Alutsista yang dimiliki TNI AU, menurutnya mempunyai kemampuan yang sangat luar biasa. Diharapkannya, jangan sampai kemampuan tersebut tidak bisa dimanfaatkan, dan dimaksimalkan, hanya karena tidak pernah latihkan atau tidak pernah mempelajarinya," terangnya.
Dalam latihan Angkasa Yudha 2019 ini, para prajurit mengintegrasikan dari seluruh kemampuan, seluruh kekuatan TNI AU dalam suatu latihan yang terpadu. "Tunjukan kemampuan kalian, untuk itu saya mengharapkan semangat keseriusan dan kesungguhan dari seluruh peserta latihan dalam melaksanakan latihan ini. Tunjukan yang terbaik dari kita, dihadapan pimpinan kita semua," serunya.
Dia juga menegaskan, prajurit TNI AU harus menyadari bahwa dirinya bekerja dan beroperasi di luar habitat, hal tersebut merupakan resiko pekerjaan yang sangat tinggi untuk itu Dirlat menegaskan kepada peserta latihan agar tahu batasan-batasan yang membatasi kemampuannya.
"Terkait hal tersebut, dalam latihan ini diharapkan mencapai zero accident. Hadirnya Dansesko Zero accident adalah cermin dari profesionalisme," pungkasnya.
Dalam latihan ini melibatkan 2.400 personel, dan 18 Skadron, di antaranya skadron tempur, skadron transport dan skadron Helikopter. Sedangkan jumlah pesawat sebanyak 67 pesawat, terdiri dari jenis tempur, transport, Helly, dan PTTA (Pesawat Tanpan Awak). (eyt)
Siap-siap bagi warga Jawa Timur (Jatim). Mulai besok, ruang udara di pesisir selatan Jatim, bakal dipenuhi dengan pergerakan pesawat-pesawat canggih TNI AU.
Pesawat-pesawat canggih penjaga kedaulatan langit nusantara tersebut, akan mengikuti latihan terbesar TNI AU, Angkasa Yudha 2019.
Untuk menyiapkan gelaran latihan tempur tersebut, Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Danseskoau) Marsekal Muda (Marsda) TNI Donny Ermawan, melakukan apel kesiapan manuver lapangan Angkasa Yudha 2019 di Lanud Iswahjudi.
Dalam apel gelar kesiapan manuver lapangan Angkasa Yudha 2019 tersebut, seluruh alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI AU, turut disiapkan oleh para prajurti TNI AU.
Marsda TNI Donny Ermawan, yang juga merupakan Direktur Latihan (Dirlat) Angkasa Yudha 2019, mengatakan, latihan Angkasa Yudha 2019 merupakan latihan kedua yang menerapkan sistem "soyus" dengan pola dua pihak dikendalikan.
"Kami sangat berharap, latihan terbesar TNI AU ini dapat berjalan secara lebih sempurna berdasarkan evaluasi-evaluasi tahun lalu, sehingga dapat memberikan atmosfir operasional secara lebih nyata," tegasnya.
Disamping itu, latihan ini juga bertujuan menguji doktrin yang telah ada, sekaligus ajang evaluasi guna penyempurnaan doktrin yang ada. "Kita ketahui bersama, bahwa saat ini sedang dilaksanakan proses revisi doktrin Swa Bhuwana Paksa," tuturnya.
Terdapat cukup banyak perubahan yang signifikan di dalamnya, terutama perubahan-perubahan pola operasi tempur dari yang sudah ada sebelumnya. Hal ini sejalan dengan program TNI AU yang terus melakukan upaya peningkatan kekuatan dan pengembangan kemampuan.
Lebih lanjut dikatakannya pula, bahwa latihan Angkasa Yudha tahun 2019 cukup spesial. Yakni, sangat komprehensip intinya pada kesempatan latihan ini akan menguji, melatih kemampuan para prajurit TNI AU.
"Kemampuan ini merupakan suatu hal yang sangat istimewa. Kemampuan inilah menjadi fokus utama dari pelaksanaan latihan ini. Pada latihan kali ini didesain beberapa tahap. Yakni, pertama gladi posko yang dilanjutkan dengan War Game, manuver lapangan yang telah didahului dengan Mission Oriented Training (MOT), dan Fire Power Demo," ungkapnya.
Alutsista yang dimiliki TNI AU, menurutnya mempunyai kemampuan yang sangat luar biasa. Diharapkannya, jangan sampai kemampuan tersebut tidak bisa dimanfaatkan, dan dimaksimalkan, hanya karena tidak pernah latihkan atau tidak pernah mempelajarinya," terangnya.
Dalam latihan Angkasa Yudha 2019 ini, para prajurit mengintegrasikan dari seluruh kemampuan, seluruh kekuatan TNI AU dalam suatu latihan yang terpadu. "Tunjukan kemampuan kalian, untuk itu saya mengharapkan semangat keseriusan dan kesungguhan dari seluruh peserta latihan dalam melaksanakan latihan ini. Tunjukan yang terbaik dari kita, dihadapan pimpinan kita semua," serunya.
Dia juga menegaskan, prajurit TNI AU harus menyadari bahwa dirinya bekerja dan beroperasi di luar habitat, hal tersebut merupakan resiko pekerjaan yang sangat tinggi untuk itu Dirlat menegaskan kepada peserta latihan agar tahu batasan-batasan yang membatasi kemampuannya.
"Terkait hal tersebut, dalam latihan ini diharapkan mencapai zero accident. Hadirnya Dansesko Zero accident adalah cermin dari profesionalisme," pungkasnya.
Dalam latihan ini melibatkan 2.400 personel, dan 18 Skadron, di antaranya skadron tempur, skadron transport dan skadron Helikopter. Sedangkan jumlah pesawat sebanyak 67 pesawat, terdiri dari jenis tempur, transport, Helly, dan PTTA (Pesawat Tanpan Awak). (eyt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.