Termasuk modernisasi alutsista TNIModernisasi MRLF MLM (Multi Role Light Frigate) KRI Usman Harun [Royyan Arianto] ☆
PT Len Industri (Persero) merevisi target atau Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) dari semula menagetkan capaian pendapatan sebesar Rp 5,7 triliun direvisi menjadi Rp 4,2 triliun.
Penyesuaian RKAP tersebut dilakukan lantaran sejumlah kontrak yang semula akan dilakukan tahun ini harus tertunda akibat pandemi Covid-19.
“Tahun lalu Len berhasil membukukan pendapatan Rp 4,2 triliun. Tahun ini memang tidak mudah dan banyak penyesuaian, sehingga 2020 ini kami ingin fokus mempertahankan pencapaian tahun lalu," jelas Direktur Utama Len Industri Zakky Gamal Yasin, Rabu (19/8/2020).
Struktur pendapatan yang didapat pada tahun lalu di antaranya bersumber dari transportasi perkeretaapian 34,7%, renewable energy 18,7%, ICT dan navigasi 22,3%, pertahanan 15,9%, dan 8,4% dari pendapatan lainnya.
Kontrak-kontrak pertahanan
Selain bergantung pada proyek carry over, tahun ini Len Industri juga telah mengantongi sejumlah proyek baru. Proyek-proyek baru tersebut antara lain perbaikan Sista Meriam Komposit TD2000, Modernisasi Kapal Multi Role Light Frigate (MRLF), perbaikan Simulator ATNP Kolat Armada dan Simulator NFS Kolat Armada, pengadaan Alkom dan Intercomm, dan proyek Joint Production Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE).
Di bidang non-pertahanan, perusahaan juga telah mengantongi proyek-proyek baru, seperti proyek Jaringan Gas (Jargas) Rumah Tangga Serang 6111SR, Penerangan Jalan Umum (PJU), Persinyalan dan Telekomunikasi (Sintel) jalur Makassar – Parepare, jalur Bogor – Cicurug, dan jalur Kedundang – New Yogyakarta International Airport (NYIA), pemelliharan Radar Cuaca dan Sistem Monitoring Gempa Bumi BMKG, dan juga proyek Managed Service Partner BRIBox.
Agar target 2020 tercapai, Len Industri telah merancang program quick wins 2020. Program ini salah satunya berupa penguatan produksi radar dan penguatan posisi perusahaan di pasar pertahanan, seperti mejadi lead integrator radar dan integrator naval combat system di Indonesia.
Program quick wins 2020 juga difokuskan pada peningkatan kompetensi SDM, penguatan kondisi finansial perusahaan, optimalisasi program inovasi bisnis dan pengembangan produk/teknologi, serta penetrasi dan ekspansi bisnis. Selain itu, mulai tahun 2020 ini, Len Industri telah melakukan transformasi proses bisnis melalui penerapan Len 5.0 ERP System.
"Dengan mengantongi sejumlah proyek baru dan penerapan program-program perbaikan kinerja perusahan, kami optimistis akan tembus target tahun 2020," pungkasnya.
PT Len Industri (Persero) merevisi target atau Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) dari semula menagetkan capaian pendapatan sebesar Rp 5,7 triliun direvisi menjadi Rp 4,2 triliun.
Penyesuaian RKAP tersebut dilakukan lantaran sejumlah kontrak yang semula akan dilakukan tahun ini harus tertunda akibat pandemi Covid-19.
“Tahun lalu Len berhasil membukukan pendapatan Rp 4,2 triliun. Tahun ini memang tidak mudah dan banyak penyesuaian, sehingga 2020 ini kami ingin fokus mempertahankan pencapaian tahun lalu," jelas Direktur Utama Len Industri Zakky Gamal Yasin, Rabu (19/8/2020).
Struktur pendapatan yang didapat pada tahun lalu di antaranya bersumber dari transportasi perkeretaapian 34,7%, renewable energy 18,7%, ICT dan navigasi 22,3%, pertahanan 15,9%, dan 8,4% dari pendapatan lainnya.
Kontrak-kontrak pertahanan
Selain bergantung pada proyek carry over, tahun ini Len Industri juga telah mengantongi sejumlah proyek baru. Proyek-proyek baru tersebut antara lain perbaikan Sista Meriam Komposit TD2000, Modernisasi Kapal Multi Role Light Frigate (MRLF), perbaikan Simulator ATNP Kolat Armada dan Simulator NFS Kolat Armada, pengadaan Alkom dan Intercomm, dan proyek Joint Production Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE).
Di bidang non-pertahanan, perusahaan juga telah mengantongi proyek-proyek baru, seperti proyek Jaringan Gas (Jargas) Rumah Tangga Serang 6111SR, Penerangan Jalan Umum (PJU), Persinyalan dan Telekomunikasi (Sintel) jalur Makassar – Parepare, jalur Bogor – Cicurug, dan jalur Kedundang – New Yogyakarta International Airport (NYIA), pemelliharan Radar Cuaca dan Sistem Monitoring Gempa Bumi BMKG, dan juga proyek Managed Service Partner BRIBox.
Agar target 2020 tercapai, Len Industri telah merancang program quick wins 2020. Program ini salah satunya berupa penguatan produksi radar dan penguatan posisi perusahaan di pasar pertahanan, seperti mejadi lead integrator radar dan integrator naval combat system di Indonesia.
Program quick wins 2020 juga difokuskan pada peningkatan kompetensi SDM, penguatan kondisi finansial perusahaan, optimalisasi program inovasi bisnis dan pengembangan produk/teknologi, serta penetrasi dan ekspansi bisnis. Selain itu, mulai tahun 2020 ini, Len Industri telah melakukan transformasi proses bisnis melalui penerapan Len 5.0 ERP System.
"Dengan mengantongi sejumlah proyek baru dan penerapan program-program perbaikan kinerja perusahan, kami optimistis akan tembus target tahun 2020," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.