⚓️ Jaga Kekayaan Laut Rp 435 T FREMM Bergamini class [RID]
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berencana mengalokasikan anggaran mencapai US$ 2 miliar atau Rp 29 triliun per tahun (kurs Rp 14.500/U$) untuk memperkuat TNI AL dan AU dalam menjaga laut Indonesia.
Menurut Prabowo, penguatan keamanan ini penting mengingat nilai jual sektor perikanan Indonesia mencapai US$ 30 miliar atau Rp 435 triliun per tahun sebagaimana disebutkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono.
"Apakah tidak pantas kita keluarkan untuk jaga 30 miliar (dolar) per tahun? Kita mengeluarkan satu miliar dolar per tahun untuk angkatan laut yang kuat, satu miliar per tahun untuk angkatan udara yang kuat," kata Prabowo dalam webinar, Universitas Padjadjaran Optimalisasi Industri Pertahanan dalam Konteks Kepentingan Nasional RI, Jumat (9/7/2021).
"Karena untuk menjaga laut kita harus menjaga dari udara juga," kata pensiunan letnan jenderal ini.
Ketua umum Partai Gerindra itu menyebut ribuan kapal asing masuk ke laut Indonesia dan mencuri ikan serta berbagai tangkapan lainnya.
"Apakah kita rela 30 miliar dolar ini diambil oleh negara-negara asing? Yang itu dilakukan tiap hari, ribuan kapal asing datang ke laut kita mengambil ikan kita," ujarnya.
Rafale, pesawat yang dipersiapkan sebagai penyerang maritim {Dassault]
"Apakah tidak layak 2 miliar dolar per tahun untuk menjaga 30 miliar dolar ini? Berarti negara akan untung 28 miliar dolar per tahun, 28 miliar dolar 1 tahun dengan kurs yang sekarang bisa dihitung berapa ratus triliun," kata mantan Danjen Kopassus ini.
Prabowo menyebut keuntungan dari sektor perikanan ini nantinya bisa disalurkan untuk membantu rakyat di sektor lain, misal untuk keperluan pertanian warga.
"Jadi saudara-saudara, dengan investasi 2 miliar dolar kita akan punya 28 miliar dolar cash. Di mana salahnya kita keluarkan 2 miliar dolar tiap tahun," ujarnya.
Lebih lanjut Prabowo mengatakan bahwa anggaran pertahanan Indonesia saat ini masih minim dibandingkan negara lain. Dengan demikian, butuh pengelolaan anggaran yang sangat baik supaya kedaulatan negara masih bisa terjaga.
Selain itu, untuk pengadaan alutsista (alat utama sistem persenjataan) tak bisa buru-buru butuh tahunan untuk sampai datang ke Indonesia.
Prabowo menjelaskan anggaran belanja pertahanan RI hanya 0,8% dari PDB negara saat ini.
"Sementara negara tetangga di atas itu, sebut Singapura 3% dari GDP, India, 2,4%, Indonesia hanya 0,8%. Tapi kalau dikelola dengan baik kita bisa lumayan kuat. Untuk membela NKRI, bumi dan laut kita jaga itu," katanya. (tas/tas)
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berencana mengalokasikan anggaran mencapai US$ 2 miliar atau Rp 29 triliun per tahun (kurs Rp 14.500/U$) untuk memperkuat TNI AL dan AU dalam menjaga laut Indonesia.
Menurut Prabowo, penguatan keamanan ini penting mengingat nilai jual sektor perikanan Indonesia mencapai US$ 30 miliar atau Rp 435 triliun per tahun sebagaimana disebutkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono.
"Apakah tidak pantas kita keluarkan untuk jaga 30 miliar (dolar) per tahun? Kita mengeluarkan satu miliar dolar per tahun untuk angkatan laut yang kuat, satu miliar per tahun untuk angkatan udara yang kuat," kata Prabowo dalam webinar, Universitas Padjadjaran Optimalisasi Industri Pertahanan dalam Konteks Kepentingan Nasional RI, Jumat (9/7/2021).
"Karena untuk menjaga laut kita harus menjaga dari udara juga," kata pensiunan letnan jenderal ini.
Ketua umum Partai Gerindra itu menyebut ribuan kapal asing masuk ke laut Indonesia dan mencuri ikan serta berbagai tangkapan lainnya.
"Apakah kita rela 30 miliar dolar ini diambil oleh negara-negara asing? Yang itu dilakukan tiap hari, ribuan kapal asing datang ke laut kita mengambil ikan kita," ujarnya.
Rafale, pesawat yang dipersiapkan sebagai penyerang maritim {Dassault]
"Apakah tidak layak 2 miliar dolar per tahun untuk menjaga 30 miliar dolar ini? Berarti negara akan untung 28 miliar dolar per tahun, 28 miliar dolar 1 tahun dengan kurs yang sekarang bisa dihitung berapa ratus triliun," kata mantan Danjen Kopassus ini.
Prabowo menyebut keuntungan dari sektor perikanan ini nantinya bisa disalurkan untuk membantu rakyat di sektor lain, misal untuk keperluan pertanian warga.
"Jadi saudara-saudara, dengan investasi 2 miliar dolar kita akan punya 28 miliar dolar cash. Di mana salahnya kita keluarkan 2 miliar dolar tiap tahun," ujarnya.
Lebih lanjut Prabowo mengatakan bahwa anggaran pertahanan Indonesia saat ini masih minim dibandingkan negara lain. Dengan demikian, butuh pengelolaan anggaran yang sangat baik supaya kedaulatan negara masih bisa terjaga.
Selain itu, untuk pengadaan alutsista (alat utama sistem persenjataan) tak bisa buru-buru butuh tahunan untuk sampai datang ke Indonesia.
Prabowo menjelaskan anggaran belanja pertahanan RI hanya 0,8% dari PDB negara saat ini.
"Sementara negara tetangga di atas itu, sebut Singapura 3% dari GDP, India, 2,4%, Indonesia hanya 0,8%. Tapi kalau dikelola dengan baik kita bisa lumayan kuat. Untuk membela NKRI, bumi dan laut kita jaga itu," katanya. (tas/tas)
⚓️ CNBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.