💂Media Selandia Baru soroti operasi pembebasan pilot Susi Air gagal. (Arsip Istimewa) ☆
Media Selandia Baru menyoroti operasi pembebasan pilot Susi Air Phillip Mehrtens dari penyanderaan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) gagal.
Stuff melaporkan bahwa Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM membunuh setidaknya enam tentara Indonesia yang menjalankan misi pembebasan Mehrtens.
Media itu juga menyebutkan sekitar 30 personel hilang dalam penyerangan yang dilakukan OPM terhadap pos TNI di distrik Nduga.
"Berdasarkan informasi dari laporan angkatan darat bahwa ada 36 tentara di pos bukit distrik Nduga saat penyerang dari Tentara Pembebasan Papua Barat, sayap militer OPM, melepaskan tembakan pada Sabtu (15/4)," demikian laporan Stuff.
Media itu juga menyebut 21 personel tentara lainnya lari masuk ke hutan berdasarkan keterangan dari pihak TNI. Stuff kemudian menyebut juru bicara militer Indonesia menerangkan sejauh ini hanya satu personel yang tewas, sembilan lainnya dilaporkan disandera.
Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Kav Herman Taryaman mengatakan bahwa para personel TNI yang diserang TPNPB-OPM merupakan bagian dari grup yang melacak keberadaan Mehrtens yang disandera OPM.
Mehrtens diculik dan disandera TPNPB-OPM pada Februari lalu.
"Belum diketahui secara pasti berapa prajurit yang meninggal dunia dan terluka. Kami terus melakukan pencarian, tapi hujan deras dan cuaca berkabut serta kurang komunikasi menghambat upaya pencarian dan evakuasi," kata Herman seperti dilansir Stuff.
Media itu kemudian mengutip pernyataan Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono operasi pembebasan sandera akan dilanjutkan dengan kekuatan maksimal.
Herman mengatakan pihak berwenang saat ini tengah melakukan pencarian 30 prajurit yang masih hilang. (bac)
Media Selandia Baru menyoroti operasi pembebasan pilot Susi Air Phillip Mehrtens dari penyanderaan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) gagal.
Stuff melaporkan bahwa Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM membunuh setidaknya enam tentara Indonesia yang menjalankan misi pembebasan Mehrtens.
Media itu juga menyebutkan sekitar 30 personel hilang dalam penyerangan yang dilakukan OPM terhadap pos TNI di distrik Nduga.
"Berdasarkan informasi dari laporan angkatan darat bahwa ada 36 tentara di pos bukit distrik Nduga saat penyerang dari Tentara Pembebasan Papua Barat, sayap militer OPM, melepaskan tembakan pada Sabtu (15/4)," demikian laporan Stuff.
Media itu juga menyebut 21 personel tentara lainnya lari masuk ke hutan berdasarkan keterangan dari pihak TNI. Stuff kemudian menyebut juru bicara militer Indonesia menerangkan sejauh ini hanya satu personel yang tewas, sembilan lainnya dilaporkan disandera.
Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Kav Herman Taryaman mengatakan bahwa para personel TNI yang diserang TPNPB-OPM merupakan bagian dari grup yang melacak keberadaan Mehrtens yang disandera OPM.
Mehrtens diculik dan disandera TPNPB-OPM pada Februari lalu.
"Belum diketahui secara pasti berapa prajurit yang meninggal dunia dan terluka. Kami terus melakukan pencarian, tapi hujan deras dan cuaca berkabut serta kurang komunikasi menghambat upaya pencarian dan evakuasi," kata Herman seperti dilansir Stuff.
Media itu kemudian mengutip pernyataan Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono operasi pembebasan sandera akan dilanjutkan dengan kekuatan maksimal.
Herman mengatakan pihak berwenang saat ini tengah melakukan pencarian 30 prajurit yang masih hilang. (bac)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.