Ⓤntuk memenuhi kebutuhan pedukung Alutsista TNI dalam perairan dibutuhkan Kendaraan Selam Tanpa Awak. BPPT menciptakan prototipe Kendaraan Selam Tanpa Awak, di beri nama sebagai Sotong, seperti nama hewan laut.
Seperti binatang laut Sotong, kendaraan ini berguna di perairan untuk mendeteksi keberadaan objek di dasar laut, melakukan pemetaan dasar laut, medeteksi kondisi polusi dalam air dan melakukan pengintaian di bawah air.
Beda kendaraan ini dengan kapal selam, karena kendaraan ini tidak diawaki dan seperti robot yang bisa bermanuver didasar laut dengan leluasa tanpa perlu membahayakan operator penggunanya.
Dengan kendaraan "Sotong' ini, operator bisa melihat keadaan di dalam air secara realtime dengan menggunakan video yang dikirim dari kamera yang terdapat didalam kendaraan Sotong tersebut dan bergerak dengan alat GPS. Wahana benam yang dikembangkan saat ini bisa menyelam ke kedalaman 200 m (20 Bar). Ketangguhan wahana ini adalah dalam kekuatan materialnya. Selain faktor kestabilan, kendala yang mungkin dialami dikedalaman 200 m adalah kebocoran. Fakor komunikasi menjadi sangat labil, karena wahana benam ini bergerak berdasarkan perintah dari ruang kontrol yang berada di permukaan laut. Prototipe ini dikembangkan setelah sebelumnya BPPT mengeluarkan teknologi kapal selam mini dengan kemampuan 10m (1 Bar) untuk kegiatan penelitian bawah laut.
Baling-baling yang digunakan
menggunakan 3 impeler dengan daya dorong cukup kuat. Dilengkapi dengan
tiga sayap pengarah yang memungkinkan sotong bergerak
dengan lurus. Semua tenaga dihasilkan dengan baterai. BPPT sebagai
media penerapannya sudah berkerjasama dengan
pihak DEPHAN, untuk mengembangkannya. Kendala saat ini adalah anggaran
yang masih dipengaruhi faktor politi dalam negeri.
Prototipe Sotong yang diujicoba sejak 2006 ini hasil kerjasama bersama dengan ITB, Bandung dalam mewujudkan teknologi yang mandiri sebagai alat pendukung militer yang digunakan untuk kegiatan pengintaian. Alat ini dikembangkan dalam beberapa tahap oleh direktorat penelitian dan pengembangan hankam dibawah bidang prasarana pertahanan air. Kedepan pengguna kendaraan selam tanpa awak ini selain TNI AL, adalah Basarnas dan Industri swasta.(♆)
Spesifikasi :Seperti binatang laut Sotong, kendaraan ini berguna di perairan untuk mendeteksi keberadaan objek di dasar laut, melakukan pemetaan dasar laut, medeteksi kondisi polusi dalam air dan melakukan pengintaian di bawah air.
Beda kendaraan ini dengan kapal selam, karena kendaraan ini tidak diawaki dan seperti robot yang bisa bermanuver didasar laut dengan leluasa tanpa perlu membahayakan operator penggunanya.
Dengan kendaraan "Sotong' ini, operator bisa melihat keadaan di dalam air secara realtime dengan menggunakan video yang dikirim dari kamera yang terdapat didalam kendaraan Sotong tersebut dan bergerak dengan alat GPS. Wahana benam yang dikembangkan saat ini bisa menyelam ke kedalaman 200 m (20 Bar). Ketangguhan wahana ini adalah dalam kekuatan materialnya. Selain faktor kestabilan, kendala yang mungkin dialami dikedalaman 200 m adalah kebocoran. Fakor komunikasi menjadi sangat labil, karena wahana benam ini bergerak berdasarkan perintah dari ruang kontrol yang berada di permukaan laut. Prototipe ini dikembangkan setelah sebelumnya BPPT mengeluarkan teknologi kapal selam mini dengan kemampuan 10m (1 Bar) untuk kegiatan penelitian bawah laut.
Tahun 2009 akan dikembangkan wahana yang lebih tangguh yang bisa menyelam ke kedalaman 2000m/200bar. Tapi karena biaya yang terlalu
besar, maka tahun 2008 akan dikembangkan wahana air yang lebih perform
dalam hal pengintaian dan anti sonar yang dinamai sebagai Bajul.
Prototipe Sotong yang diujicoba sejak 2006 ini hasil kerjasama bersama dengan ITB, Bandung dalam mewujudkan teknologi yang mandiri sebagai alat pendukung militer yang digunakan untuk kegiatan pengintaian. Alat ini dikembangkan dalam beberapa tahap oleh direktorat penelitian dan pengembangan hankam dibawah bidang prasarana pertahanan air. Kedepan pengguna kendaraan selam tanpa awak ini selain TNI AL, adalah Basarnas dan Industri swasta.(♆)
⚓ Dimensi : 4,454 m x 0,952 m
⚓ Diameter : 737 mm
⚓ Berat : 300 kg
⚓ Kedalaman Operasi : 100 m
⚓ Kecepatan Jelajah : 4 knots
⚓ Sumber Daya : Baterai 150 Volt DC.15AH
Berikut Foto Sotong :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.