Kamis, 24 April 2014

Frans Kaisiepo-368 Dipercaya Menjadi MIO Commander

Dipercaya dan diberi kehormatan untuk bertugas sebagai Maritime Interdiction Operation Lebanon Memasuki Ontask kedua dalam misi operasi perdamaian di perairan Lebanon, Maritime Task Force (MTF) UNIFIL 2014, KRI Frans Kaisiepo (FKO) – 368 dipercaya dan diberi kehormatan untuk bertugas sebagai Maritime Interdiction Operation (MIO) Commander yang salah satu tugasnya adalah memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan hailing yang dilaksanakan oleh unsur-unsur UN Warships di Area of Maritime Operation (AMO) Selasa, (22/04).

Hailing adalah suatu proses permintaan data yang dilaksanakan oleh kapal – kapal yang tergabung dalam MTF terhadap setiap kapal yang melintas di perairan teritorial Lebanon sampai dengan batas luar laut lepas yang sudah ditentukan.

MIO Commander mempunyai wewenang secara taktis terhadap unsur-unsur lainnya untuk dapat mengatur pelaksanaan hailing di AMO agar seluruh wilayah tersebut dapat ter-cover dengan baik, sehingga tidak ada satu kapalpun yang tidak terdata.

Dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Rabu (23/4/2014), seluruh kapal yang melintas, baik itu menuju pelabuhan-pelabuhan di Lebanon (inbound) maupun yang keluar dari Lebanon (outbound), dan bahkan yang hanya transit melalui wilayah perairan tersebut dapat teridentifikasi secara penuh.

Pada Ontask kedua ini, selain bertugas sebagai MIO Commander, KRI FKO-368 juga mendapatkan perintah dari MTF Commander melalui MTF-N7 selaku Staf Latihan untuk memimpin pelaksanaan Serial Latihan Miscex-805 (Mail Bag Transfer) dengan TCG Bartin F504, salah satu kapal perang Turki jenis Korvet di Laut Mediterania.

Latihan berlangsung selama 3 jam, dimulai pada pukul 09.00 dan berakhir pukul 12.00 waktu setempat. Bersamaan dengan dimulainya latihan Miscex-805, KRI FKO-368 melaksanakan operasi penerbangan Helikopter NV 409 selaku unsur pendukung dalam pengambilan dokumentasi kegiatan latihan dari udara.

“Latihan ini memiliki resiko yang cukup tinggi, selain melaksanakan ship handling, dalam waktu yang bersamaan juga kita harus mengendalikan Helly dan Tim pembekalan di laut / Replenishment at Sea (RAS) yang berada di haluan.

Oleh karena itu diperlukan team work yang baik antara tim anjungan, tim Pusat Informasi Tempur (PIT), tim Helly Deck Party, dengan tim RAS. Laksanakan setiap kegiatan sesuai dengan prosedur, serta tidak lupa mengutamakan keamanan personel dan material,” pesan Dansatgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL 2014 Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi dalam briefing sebelum pelaksanaan latihan.

Latihan dapat berjalan dengan baik, aman, dan lancar. Ditutup dengan percakapan antar Komandan kapal melalui jaring radio yang sama-sama mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan latihannya, serta latihan ini dijadikan ajang salam perpisahan dari KRI FKO-368 terhadap TCG Bartin F504 yang akan Outchop minggu depan.

  ★ Tribunnews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...