Ilustrasi salah satu jenis kapal patroli Korea Utara. [AFP] ☆
Hubungan dua saudara, Korea Selatan dan Korea Utara masih panas. Terbaru, Minggu (7/2), Angkatan Laut Korsel terpaksa melepaskan tembakan peringatan ke arah kapal patroli Korut yang dianggap menerobos perbatasan yang disengketakan.
Tembakan peringatan ini hanya berselang satu hari setelah peluncuran roket jarak jauh Pyongyang yang memicu ketegangan dunia.
Kementerian Pertahanan Korsel mengklaim, kapal Korut melintasi perbatasan Laut Kuning dan mereka harus melepaskan tembakan peringatan. "Kapal itu dengan cepat mundur setelah angkatan laut Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan,” kata seorang pejabat kementerian seperti dikutip dari AFP, Senin (8/2).
Konflik perbatasan maritim antara Selatan dan Utara memang tak kunjung reda. Dua pihak sama-sama sering mengeluh seringnya aksi penerobosan oleh salah satu pihak. Beberapa bentrokan antara AL kedua belah pihak gara-gara klaim perbatasan ini pernah terjadi pada tahun 1999, 2002 dan 2009.
Perbatasan maritim de facto antara kedua negara Korea itu hingga saat ini tidak pernah diakui Pyongyang (Korut). Mereka menganggap, batas tersebut dibuat sepihak dibuat oleh pasukan PBB yang dipimpin AS setelah Perang Korea pada 1950-53. (adk/jpnn)
Hubungan dua saudara, Korea Selatan dan Korea Utara masih panas. Terbaru, Minggu (7/2), Angkatan Laut Korsel terpaksa melepaskan tembakan peringatan ke arah kapal patroli Korut yang dianggap menerobos perbatasan yang disengketakan.
Tembakan peringatan ini hanya berselang satu hari setelah peluncuran roket jarak jauh Pyongyang yang memicu ketegangan dunia.
Kementerian Pertahanan Korsel mengklaim, kapal Korut melintasi perbatasan Laut Kuning dan mereka harus melepaskan tembakan peringatan. "Kapal itu dengan cepat mundur setelah angkatan laut Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan,” kata seorang pejabat kementerian seperti dikutip dari AFP, Senin (8/2).
Konflik perbatasan maritim antara Selatan dan Utara memang tak kunjung reda. Dua pihak sama-sama sering mengeluh seringnya aksi penerobosan oleh salah satu pihak. Beberapa bentrokan antara AL kedua belah pihak gara-gara klaim perbatasan ini pernah terjadi pada tahun 1999, 2002 dan 2009.
Perbatasan maritim de facto antara kedua negara Korea itu hingga saat ini tidak pernah diakui Pyongyang (Korut). Mereka menganggap, batas tersebut dibuat sepihak dibuat oleh pasukan PBB yang dipimpin AS setelah Perang Korea pada 1950-53. (adk/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.