PT DI Mulai Berkilau Thailand membeli satu unit pesawat CN235-220 untuk kepolisiannya. Sebelum itu, Thailand membeli C212-400, lima unit NC212, dan dua unit NC235. (CNN Indonesia/Resty Armenia) ★
Manajer Penetrasi Pasar dan Jaringan PT Dirgantara Indonesia Dadhik Kresnadi mengatakan pemerintah Thailand kembali membeli satu unit pesawat buatan mereka. Negeri Gajah Putih memang telah beberapa kali memesan pesawat PTDI.
"Kami sekarang sudah punya kontrak dengan Thailand untuk pembuatan satu unit CN235-220 untuk Royal Thai Police," ujar Dadhik kepada CNNIndonesia.com, Jumat (11/2).
Thailand, menurut Dadhik, berulang kali memesan pesawat PTDI karena merasa cocok. Pesawat yang belum lama ini dipesan Thailand berjenis CN235-220 MPA (multi purpose aircraft). Pesawat itu akan digunakan Kepolisian Thailand untuk mengangkut personel mereka.
Sebelumnya, Thailand juga membeli pesawat C212-400 untuk hujan buatan (rain-making). Pesawat tersebut telah dikirim ke Thailand tahun 2015.
Dadhik menyatakan pemerintah Thailand mau merogoh kocek untuk membeli pesawat-pesawat buatan PTDI karena dinilai sesuai kebutuhan pertahanan mereka dan cocok dengan medan negaranya.
Selain itu, letak geografis Indonesia dan Thailand yang berdekatan bisa mempermudah servis pendukung setelah pembelian pesawat (aftersales support).
"Itu membuat pemerintah Thailand terus berminat untuk membeli produk kami, karena cocok untuk kebutuhan mereka dan secara geografis dekat dengan pembuatnya, yaitu PTDI,” ujar Dadhik.
Berdasarkan data PTDI, Thailand juga pernah membeli lima unit pesawat NC212 dan dua unit pesawat NC235 untuk kebutuhan angkutan sipil.
Kemarin, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi pun menawarkan lagi pesawat produksi PTDI kepada pemerintah Thailand. Tawaran ini disampaikan saat ia menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Thailand, Don Pramudwinai, di Kementerian Luar Negeri RI.
"Dalam hal perdagangan pesawat, kami sudah mempunyai sejarah baik. Thailand pernah beli pesawat dari PT Dirgantara Indonesia, dan tadi saya menawarkan Thailand untuk membeli pesawat Indonesia lagi," ujar Retno.
Indonesia menawarkan pesawat ini sebagai salah satu upaya meningkatkan hubungan perdagangan dengan Thailand yang menurun tahun lalu.
PTDI Klaim Ungguli Pabrik Alutsista Udara Se-ASEAN
Manajer Penetrasi Pasar dan Jaringan PT Dirgantara Indonesia Dadhik Kresnadi mengklaim bahwa perusahaannya paling unggul dalam persaingan pembuatan alat utama sistem senjata (alutsista) udara di negara-negara Asia Tenggara.
"PTDI itu tertinggi di Asean. Kalau Malaysia cuma bikin komponen, bukan Airbus," ujar Dadhik di Hanggar Helikopter PTDI, Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/2).
Dadhik mengungkapkan, dalam jangka waktu lima tahun belakangan, terdapat peningkatan jumlah permintaan pembuatan alutsista udara yang sangat signifikan, yakni sekitar 50 persen. Selain itu, tuturnya, pemasukan perusahaan mengarah ke tren positif.
"Yang perlu digarisbawahi, mulai 2012 PT DI sudah untung, jadi pembukuan sudah biru. Indikatornya itu. Kan percuma kalau jual banyak tapi utang juga banyak," katanya.
Dadhik menyebutkan, selain menjual pesawat fixed wings dan airbus helicopter, PTDI juga mengekspor seluruh komponen alutsista udara produksinya ke berbagai negara. "Istilahnya, makloon komponen. Semua komponen kami jual ke luar negeri," ujarnya.
Sementara Kepala Divisi Pusat Perakitan Akhir dan Pengiriman PTDI Husni Waluyo mengatakan perusahaannya telah mendapat pengakuan dunia sebagai pabrik yang mampu membuat komponen-komponen alutsista udara yang kritikal.
"Pengakuan dunia PTDI bisa bikin komponen yang paling kritikal, paling sulit. Yang paling sulit saja kami bisa produksi, apalagi yang biasa atau mudah kan," katanya.
Dikutip dari profil perusahaan PTDI, produk utama yang dihasilkan perusahaan BUMN ini adalah pesawat terbang, komponen struktur pesawat terbang, jasa perawatan pesawat terbang dan jasa rekayasa. Perusahaan yang dipimpin oleh Budi Santoso ini juga telah menyerahkan lebih dari 400 pesawat kepada 49 operator sipil dan militer, di dalam dan luar negeri.
PT DI memproduksi berbagai jenis pesawat CN235 dengan type certificate untuk penumpang sipil, kargo, pembuat hujan, transportasi militer, patroli matitim, survei, pengawas pantai, dan masih banyak jenis lainnya.
Manajer Penetrasi Pasar dan Jaringan PT Dirgantara Indonesia Dadhik Kresnadi mengatakan pemerintah Thailand kembali membeli satu unit pesawat buatan mereka. Negeri Gajah Putih memang telah beberapa kali memesan pesawat PTDI.
"Kami sekarang sudah punya kontrak dengan Thailand untuk pembuatan satu unit CN235-220 untuk Royal Thai Police," ujar Dadhik kepada CNNIndonesia.com, Jumat (11/2).
Thailand, menurut Dadhik, berulang kali memesan pesawat PTDI karena merasa cocok. Pesawat yang belum lama ini dipesan Thailand berjenis CN235-220 MPA (multi purpose aircraft). Pesawat itu akan digunakan Kepolisian Thailand untuk mengangkut personel mereka.
Sebelumnya, Thailand juga membeli pesawat C212-400 untuk hujan buatan (rain-making). Pesawat tersebut telah dikirim ke Thailand tahun 2015.
Dadhik menyatakan pemerintah Thailand mau merogoh kocek untuk membeli pesawat-pesawat buatan PTDI karena dinilai sesuai kebutuhan pertahanan mereka dan cocok dengan medan negaranya.
Selain itu, letak geografis Indonesia dan Thailand yang berdekatan bisa mempermudah servis pendukung setelah pembelian pesawat (aftersales support).
"Itu membuat pemerintah Thailand terus berminat untuk membeli produk kami, karena cocok untuk kebutuhan mereka dan secara geografis dekat dengan pembuatnya, yaitu PTDI,” ujar Dadhik.
Berdasarkan data PTDI, Thailand juga pernah membeli lima unit pesawat NC212 dan dua unit pesawat NC235 untuk kebutuhan angkutan sipil.
Kemarin, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi pun menawarkan lagi pesawat produksi PTDI kepada pemerintah Thailand. Tawaran ini disampaikan saat ia menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Thailand, Don Pramudwinai, di Kementerian Luar Negeri RI.
"Dalam hal perdagangan pesawat, kami sudah mempunyai sejarah baik. Thailand pernah beli pesawat dari PT Dirgantara Indonesia, dan tadi saya menawarkan Thailand untuk membeli pesawat Indonesia lagi," ujar Retno.
Indonesia menawarkan pesawat ini sebagai salah satu upaya meningkatkan hubungan perdagangan dengan Thailand yang menurun tahun lalu.
PTDI Klaim Ungguli Pabrik Alutsista Udara Se-ASEAN
Manajer Penetrasi Pasar dan Jaringan PT Dirgantara Indonesia Dadhik Kresnadi mengklaim bahwa perusahaannya paling unggul dalam persaingan pembuatan alat utama sistem senjata (alutsista) udara di negara-negara Asia Tenggara.
"PTDI itu tertinggi di Asean. Kalau Malaysia cuma bikin komponen, bukan Airbus," ujar Dadhik di Hanggar Helikopter PTDI, Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/2).
Dadhik mengungkapkan, dalam jangka waktu lima tahun belakangan, terdapat peningkatan jumlah permintaan pembuatan alutsista udara yang sangat signifikan, yakni sekitar 50 persen. Selain itu, tuturnya, pemasukan perusahaan mengarah ke tren positif.
"Yang perlu digarisbawahi, mulai 2012 PT DI sudah untung, jadi pembukuan sudah biru. Indikatornya itu. Kan percuma kalau jual banyak tapi utang juga banyak," katanya.
Dadhik menyebutkan, selain menjual pesawat fixed wings dan airbus helicopter, PTDI juga mengekspor seluruh komponen alutsista udara produksinya ke berbagai negara. "Istilahnya, makloon komponen. Semua komponen kami jual ke luar negeri," ujarnya.
Sementara Kepala Divisi Pusat Perakitan Akhir dan Pengiriman PTDI Husni Waluyo mengatakan perusahaannya telah mendapat pengakuan dunia sebagai pabrik yang mampu membuat komponen-komponen alutsista udara yang kritikal.
"Pengakuan dunia PTDI bisa bikin komponen yang paling kritikal, paling sulit. Yang paling sulit saja kami bisa produksi, apalagi yang biasa atau mudah kan," katanya.
Dikutip dari profil perusahaan PTDI, produk utama yang dihasilkan perusahaan BUMN ini adalah pesawat terbang, komponen struktur pesawat terbang, jasa perawatan pesawat terbang dan jasa rekayasa. Perusahaan yang dipimpin oleh Budi Santoso ini juga telah menyerahkan lebih dari 400 pesawat kepada 49 operator sipil dan militer, di dalam dan luar negeri.
PT DI memproduksi berbagai jenis pesawat CN235 dengan type certificate untuk penumpang sipil, kargo, pembuat hujan, transportasi militer, patroli matitim, survei, pengawas pantai, dan masih banyak jenis lainnya.
★ CNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.