Di LampungIlustrasi ●
Direktur Utama PT Pal Indonesia (Persero) Budiman Saleh sempat meninjau lahan yang tengah disiapkan pemerintah untuk membangun sentra industri pertahanan. Lahan seluas 10 ribu hektare yang disiapkan Kementerian Pertahanan itu diketahui berada di daerah Lampung.
“Saya senang saja (soal rencana pembangunan sentra industri). Saya sudah diajak lihat bersama Kemhan, dengan (pihak) PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia,” ujar Budiman di Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Jakarta Pusat, Jumat, 29 September 2017.
Belum ada hitung-hitungan pembagian lahan untuk ketiga BUMN di lokasi tersebut. Menurut Budiman, hal itu akan diputuskan pemerintah. “Dan tergantung ketersediaan lahan juga, kita lihat tanahnya, (soal) berapa persen.”
Budiman belum bisa memastikan berapa persen aset PT PAL dari Surabaya yang akan dialihkan ke sentra industri tersebut. Hal itu membutuhkan proses panjang lantaran banyaknya proyek pesanan yang masih dikerjakan PT PAL.
“Masih butuh perencanaan besar dan akurat, karena fasilitas yang kita miliki sekarang masih berfungsi, masih running (dipakai) untuk jadwal proyek-proyek yang akan di-delivery,” tutur Budiman.
Pergeseran ke sentra industri tersebut pun, menurut Budiman, harus memperhatikan aspek sumber daya manusia. “Dikaji suplai SDM-nya, akses informasinya, kesehatannya.”
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, pada pertengahan Agustus lalu mengatakan luas tanah 10 ribu hektare tersebut belum baku. Menurut dia, akan lebih baik bila lebih banyak lahan yang didapat.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu pun belum merinci kapan persisnya proyek itu akan dimulai, termasuk soal nilai investasi di industri pertahanan yang akan digelontorkan tersebut. “Saya siapkan tanahnya dulu,” kata Ryamizard.
Direktur Utama PT Pal Indonesia (Persero) Budiman Saleh sempat meninjau lahan yang tengah disiapkan pemerintah untuk membangun sentra industri pertahanan. Lahan seluas 10 ribu hektare yang disiapkan Kementerian Pertahanan itu diketahui berada di daerah Lampung.
“Saya senang saja (soal rencana pembangunan sentra industri). Saya sudah diajak lihat bersama Kemhan, dengan (pihak) PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia,” ujar Budiman di Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Jakarta Pusat, Jumat, 29 September 2017.
Belum ada hitung-hitungan pembagian lahan untuk ketiga BUMN di lokasi tersebut. Menurut Budiman, hal itu akan diputuskan pemerintah. “Dan tergantung ketersediaan lahan juga, kita lihat tanahnya, (soal) berapa persen.”
Budiman belum bisa memastikan berapa persen aset PT PAL dari Surabaya yang akan dialihkan ke sentra industri tersebut. Hal itu membutuhkan proses panjang lantaran banyaknya proyek pesanan yang masih dikerjakan PT PAL.
“Masih butuh perencanaan besar dan akurat, karena fasilitas yang kita miliki sekarang masih berfungsi, masih running (dipakai) untuk jadwal proyek-proyek yang akan di-delivery,” tutur Budiman.
Pergeseran ke sentra industri tersebut pun, menurut Budiman, harus memperhatikan aspek sumber daya manusia. “Dikaji suplai SDM-nya, akses informasinya, kesehatannya.”
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, pada pertengahan Agustus lalu mengatakan luas tanah 10 ribu hektare tersebut belum baku. Menurut dia, akan lebih baik bila lebih banyak lahan yang didapat.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu pun belum merinci kapan persisnya proyek itu akan dimulai, termasuk soal nilai investasi di industri pertahanan yang akan digelontorkan tersebut. “Saya siapkan tanahnya dulu,” kata Ryamizard.
★ Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.