Ilustrasi ☆
Kementerian Pertahanan Laos menyampaikan ketertarikan mereka untuk kembali membeli produk-produk senjata PT Pindad, kata Wakil Presiden Expor PT Pindad Ridi Djajakusuma.
“Kami melakukan presentasi di depan Kementerian Pertahanan Laos untuk kembali memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk Pindad. Mereka sangat tertarik untuk kembali membeli produk senjata Pindad. Yang sangat mereka incar itu short riffle dan amunisi,” kayanya di Vientiane.
PT Pindad merupakan salah satu perusahaan Indonesia yang berpartisipasi dalam Trade and Tourism Fair 2017 yang diselenggarakan KBRI di Vientiane guna memperingati 60 tahun hubungan bilateral Indonesia-Laos.
Menurut Ridi, hubungan kerja sama militer antara Indonesia dan Laos memang cukup erat.
Kementerian Pertahanan Laos sejak 2014 sudah membeli produk-produk senjata PT Pindad, meliputi 60 pistol G2 Combat, 35 SS1 V2, 35 SS1 V4, serta amunisi.
“Pada pertemuan dengan Kementerian Pertahanan Laos tanggal 21 September kemarin mereka menyatakan tertarik membeli Pistol G2 Elite dan senjata Sniper buatan Pindad SPR 2 dan amunisi,” ungkap Ridi.
Perdana Menteri Laos pada Oktober tahun ini akan berkunjung ke Indonesia dan bertandang ke PT Pindad.
Sebanyak 27 tentara Laos saat ini sedang mengikuti pelatihan di Indonesia. Mereka mendapat pelatihan dari Grup 1 Kopassus untuk persiapan “The ASEAN Armies Rifle Meet” (AARM) 2017 di Singapura.
“Mereka senang produk Pindad karena sejak membeli dan menggunakan produk Pindad mereka pernah jadi juara ke-3 di ARRM di Thailand,” ujar Ridi.
Kementerian Pertahanan Laos menyampaikan ketertarikan mereka untuk kembali membeli produk-produk senjata PT Pindad, kata Wakil Presiden Expor PT Pindad Ridi Djajakusuma.
“Kami melakukan presentasi di depan Kementerian Pertahanan Laos untuk kembali memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk Pindad. Mereka sangat tertarik untuk kembali membeli produk senjata Pindad. Yang sangat mereka incar itu short riffle dan amunisi,” kayanya di Vientiane.
PT Pindad merupakan salah satu perusahaan Indonesia yang berpartisipasi dalam Trade and Tourism Fair 2017 yang diselenggarakan KBRI di Vientiane guna memperingati 60 tahun hubungan bilateral Indonesia-Laos.
Menurut Ridi, hubungan kerja sama militer antara Indonesia dan Laos memang cukup erat.
Kementerian Pertahanan Laos sejak 2014 sudah membeli produk-produk senjata PT Pindad, meliputi 60 pistol G2 Combat, 35 SS1 V2, 35 SS1 V4, serta amunisi.
“Pada pertemuan dengan Kementerian Pertahanan Laos tanggal 21 September kemarin mereka menyatakan tertarik membeli Pistol G2 Elite dan senjata Sniper buatan Pindad SPR 2 dan amunisi,” ungkap Ridi.
Perdana Menteri Laos pada Oktober tahun ini akan berkunjung ke Indonesia dan bertandang ke PT Pindad.
Sebanyak 27 tentara Laos saat ini sedang mengikuti pelatihan di Indonesia. Mereka mendapat pelatihan dari Grup 1 Kopassus untuk persiapan “The ASEAN Armies Rifle Meet” (AARM) 2017 di Singapura.
“Mereka senang produk Pindad karena sejak membeli dan menggunakan produk Pindad mereka pernah jadi juara ke-3 di ARRM di Thailand,” ujar Ridi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.