Public Policy atau Kebijakan Publik setiap Penyelenggara Negara pada dasarnya diarahkan guna mewujudkan keamanan dan kesejahateraan bagi rakyatnya. Oleh Karena itu, pengelolaan pembangunan Kemampuan dan kekuatan pertahanan negara diarahan untuk lebih pro pada kesejahteraan rakyat.
Demikian dikatakan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat membuka dan memimpin Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan (Rapim Kemhan) Tahun 2018, Kamis (11/1) di kantor Kemhan, Jakarta. Rapim Kemhan Tahun 2018 pada hari kedua tersebut dihadiri Panglima TNI beserta Kepala Staf Angkatan serta pejabat eselon I dan I di lingkungan Kemhan, pejabat perwakilan dari Mabes TNI dan Angkatan serta instansi terkait lainnya.
Lebih lanjut Menhan mengatakan, jika kesejahteraan masyarakat meningkat maka tingkat keamanan akan meningkat. Begitu pula jika keamanan meningkat, maka masyarakat akan lebih fokus mewujudkan kesejahteraan. “Keduanya seperti dua sisi keping mata uang, Bila salah satu sisinya tidak ada, maka uang tersebut tidak berlaku secara keseluruhan”, jelas Menhan.
Diungkapkan Menhan, berdasarkan hasil riset beberapa lembaga dunia, seperti Standard Chartered Research, International Monetary Fund (IMF) dan City Investment Research and analysis, Indonesia diproyeksikan akan menjadi raksasa ekonomi baru dunia bersama beberapa negara lainnya dalam beberapa tahun mendatang.
Berdasarkan hasil penilitian tersebut, kondisi ini akan didorong salah satunya dengan meningkatnya kemampuan industri pertahanan dalam negeri yang mandiri. Karena, kekuatan industri pertahanan yang dimiliki suatu negara mencerminkan kekuatan ekonomi suatu negara. “Seperti halnya beberapa negara-negara maju didunia saat ini, seperti Amerika Serikat, Inggris, Rusia dan Perancis yang maju perekonomiannya karena ditopang oleh industri pertahanan yang maju”, jelas Menhan.
Kemajuan Industri Pertahanan Indonesia akan terus mendorong pertumbuhan dan kemandirian ekonomi dalam negeri yang sejalan dengan visi Nawa Cita Presiden RI. “Pembangunan industri pertahanan pada gilirannya dapat meningkatkan kemampuan dan kekuatan pertahanan negara serta mendorong pertumbuhan kemandirian ekonomi menuju masyarakat Indonesia yang makmur dan sejahtera”, jelas Menhan.
Menurut Menhan, dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang besar, Indonesia memiliki modalitas yang potensial dan kemampuan untuk mewujudkan mewujudkan kemandirian industri pertahanan. Namun, hal itu masih perlu didukung dengan upaya dan komitmen bersama untuk saling bahu membahu membangun industri pertahanan menuju kemandirian.
“Marilah kita tunjukkan kepada dunia bahwa produk Alutsista buatan Indonesia yang digunakan oleh TNI memiliki kualitas dan kemampuan yang handal dan prima didalam memperkuat sistem Pertahanan Negara Indonesia. Sehingga dunia akan melihat kemampuan Alutsista produksi dalam negeri Indonesia, untuk kemudian memesan Alutsista tersebut dari Indonesia”, tandas Menhan dihadapan Peserta Rapim Kemhan 2018.
♞ Kemhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.