✈️ Pesawat N219
Pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mampu memikat perusahaan perdagangan pesawat asal Singapura, Avitra. Perusahaan itu tertarik untuk memproduksi pesawat yang memiliki nama Nurtanio itu.
Direktur Produksi PTDI, Arie Wibowo, mengatakan, ketertarikan Avitra diutarakan setelah melihat pesawat Nurtanio saat mejeng di pameran kedirgantaraan Singapore Airshow 2018.
"Ada yang mengajak kerja sama perusahaan investasi di China tapi representatifnya di Singapura. Dia ingin kerja sama buat Nurtanio," tuturnya saat dihubungi detikFinance, Minggu (25/2/2018).
Arie menjelaskan, Avitra mengajak PTDI untuk memproduksi dan menjual pesawat Nurtanio di China. Ajakan itu pun disambut baik oleh PTDI meskipun belum ada langkah kongkrit.
"Jadi bukan hanya produksi, kita diajak jual juga di sana," tambahnya.
Dalam perhelatan Singapore Airshow 2018, PTDI juga mendapatkan pesanan untuk pesawat Nurtanio sebanyak 75 unit.
Pesanan tersebut seluruhnya datang dari para gubernur di Indonesia. Gubernur-gubernur itu di antaranya dari Aceh, Kalimantan Utara dan Papua.
Ketiga gubernur itu telah menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk pemesanan pesawat tersebut. Dari ketiga gubernur itu, yang paling banyak memesan itu yakni gubernur dari Aceh.
"Paling banyak Gubernur Aceh, dia beli 2 tapi opsi tambah 50 unit," kata Arioe.
Para gubernur itu membeli pesawat Nurtanio menggunakan APBD masing-masing. Nantinya pesawat yang dibeli akan dioperasikan oleh operator maskapai yang memiliki Air Operator Certificate (AOC). (dna/dna)
Pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mampu memikat perusahaan perdagangan pesawat asal Singapura, Avitra. Perusahaan itu tertarik untuk memproduksi pesawat yang memiliki nama Nurtanio itu.
Direktur Produksi PTDI, Arie Wibowo, mengatakan, ketertarikan Avitra diutarakan setelah melihat pesawat Nurtanio saat mejeng di pameran kedirgantaraan Singapore Airshow 2018.
"Ada yang mengajak kerja sama perusahaan investasi di China tapi representatifnya di Singapura. Dia ingin kerja sama buat Nurtanio," tuturnya saat dihubungi detikFinance, Minggu (25/2/2018).
Arie menjelaskan, Avitra mengajak PTDI untuk memproduksi dan menjual pesawat Nurtanio di China. Ajakan itu pun disambut baik oleh PTDI meskipun belum ada langkah kongkrit.
"Jadi bukan hanya produksi, kita diajak jual juga di sana," tambahnya.
Dalam perhelatan Singapore Airshow 2018, PTDI juga mendapatkan pesanan untuk pesawat Nurtanio sebanyak 75 unit.
Pesanan tersebut seluruhnya datang dari para gubernur di Indonesia. Gubernur-gubernur itu di antaranya dari Aceh, Kalimantan Utara dan Papua.
Ketiga gubernur itu telah menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk pemesanan pesawat tersebut. Dari ketiga gubernur itu, yang paling banyak memesan itu yakni gubernur dari Aceh.
"Paling banyak Gubernur Aceh, dia beli 2 tapi opsi tambah 50 unit," kata Arioe.
Para gubernur itu membeli pesawat Nurtanio menggunakan APBD masing-masing. Nantinya pesawat yang dibeli akan dioperasikan oleh operator maskapai yang memiliki Air Operator Certificate (AOC). (dna/dna)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.