✈️ F-15 EX diharapkan tiba sebanyak 6 unit sebelum tahun 2022✈️ Pesawat tempur F-15EX [Boeing]
Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Fajar Prasetyo menyatakan Indonesia segera merealisasikan pembelian sejumlah Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) secara bertahap pada 2021-2024.
Fajar menyatakan alutsista yang segera terealisasi di antaranya pesawat tempur Dassault Rafale produksi Dassault Aviation Perancis dan F-15EX produksi Boeing, pesawat angkut C-130J dan pesawat tanpa awak atau Unmanned Combat Aerial Vehicle (UCAV) berkemampuan Medium Altitude Long Endurance (MALE).
✈️ Pesawat multirole Rafale Perancis [Armee De l'Air]
Fajar mengakui rencana pengadaan alutsista sempat mengalami beberapa kali perubahan karena disesuaikan dengan berbagai kondisi global serta kemampuan negara.
"Meskipun kita memiliki pedoman Postur, Renstra, maupun MEF, namun dalam pelaksanaannya sangat bergantung sekali pada berbagai faktor dan kondisi yang terus berubah secara dinamis," kata Fajar saat memberikan pengantar dalam Rapat Pimpinan TNI AU di Markas Besar Angkatan Udara, Cilangkap, Jakarta, pada Kamis.
Semua pihak yakni dari Kementerian Pertahanan hingga TNI Angkatan Udara telah berdiskusi dan mengkaji untuk menemukan terobosan dan solusi, jelas dia.
✈️ Pesawat C-130J Hercules-varian baru yang diproduksi oleh Lockheed Martin, AS [Murdoc]
"Hal tersebut, semata-mata untuk memudahkan langkah kita dalam mendapatkan alutsista terbaik yang memenuhi operational requirement, aspek commonality, mendapatkan Transfer of Technology, serta sesuai dengan kemampuan negara dan kondisi TNI Angkatan Udara.
Selain melakukan akuisisi, TNI AU juga akan memodernisasi berbagai pesawat tempur yang ada pada tahun ini, kata dia.
Dalam dokumen Rapat Pimpinan TNI 2021 yang diterima Anadoly Agency, Indonesia rencananya akan membeli 36 unit pesawat Rafale dan 8 unit pesawat F-15 EX. Untuk F-15 EX diharapkan bisa tiba sebanyak 6 unit sebelum tahun 2022.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Fajar Prasetyo menyatakan Indonesia segera merealisasikan pembelian sejumlah Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) secara bertahap pada 2021-2024.
Fajar menyatakan alutsista yang segera terealisasi di antaranya pesawat tempur Dassault Rafale produksi Dassault Aviation Perancis dan F-15EX produksi Boeing, pesawat angkut C-130J dan pesawat tanpa awak atau Unmanned Combat Aerial Vehicle (UCAV) berkemampuan Medium Altitude Long Endurance (MALE).
✈️ Pesawat multirole Rafale Perancis [Armee De l'Air]
Fajar mengakui rencana pengadaan alutsista sempat mengalami beberapa kali perubahan karena disesuaikan dengan berbagai kondisi global serta kemampuan negara.
"Meskipun kita memiliki pedoman Postur, Renstra, maupun MEF, namun dalam pelaksanaannya sangat bergantung sekali pada berbagai faktor dan kondisi yang terus berubah secara dinamis," kata Fajar saat memberikan pengantar dalam Rapat Pimpinan TNI AU di Markas Besar Angkatan Udara, Cilangkap, Jakarta, pada Kamis.
Semua pihak yakni dari Kementerian Pertahanan hingga TNI Angkatan Udara telah berdiskusi dan mengkaji untuk menemukan terobosan dan solusi, jelas dia.
✈️ Pesawat C-130J Hercules-varian baru yang diproduksi oleh Lockheed Martin, AS [Murdoc]
"Hal tersebut, semata-mata untuk memudahkan langkah kita dalam mendapatkan alutsista terbaik yang memenuhi operational requirement, aspek commonality, mendapatkan Transfer of Technology, serta sesuai dengan kemampuan negara dan kondisi TNI Angkatan Udara.
Selain melakukan akuisisi, TNI AU juga akan memodernisasi berbagai pesawat tempur yang ada pada tahun ini, kata dia.
Dalam dokumen Rapat Pimpinan TNI 2021 yang diterima Anadoly Agency, Indonesia rencananya akan membeli 36 unit pesawat Rafale dan 8 unit pesawat F-15 EX. Untuk F-15 EX diharapkan bisa tiba sebanyak 6 unit sebelum tahun 2022.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.