Produksi PT Pindad
Maung mulai diproduksi massal pada Oktober 2020 sejak purwarupa diperkenalkan pada Juli. Mobil ini dirancang untuk kebutuhan pertempuran jarak dekat TNI, meski Pindad mengaku memiliki varian lain dari produk tersebut.
Mobil berpenggerak 4x4 ini menggunakan transmisi manual 6 speed dan dilengkapi dengan breket persenjataan kaliber 7,62 mm, konsol SS2-V4, perangkat GPS navigasi, dan tracker kendaraan serta perlengkapan lainnya.
Saat pertama kali diperkenalkan, Pindad Maung versi militer memanfaatkan mesin turbo diesel 2.494 cc 2GD-FTV besutan Toyota yang juga digunakan Hilux.
Belakangan diketahui, Pindad juga memanfaatkan sasis Hilux bakal merancang Maung. Menurut Pindad, saat itu Maung telah dipesan Prabowo sebanyak 500 unit dengan harga Rp 600 juta per unitnya.
Selain untuk kebutuhan militer, Maung juga direncanakan hadir dalam versi sipil. Perbedaan pasti dari versi militer yakni Maung untuk masyarakat sipil tak akan memiliki dudukan persenjataan hingga perlengkapan pendukung pertempuran lain.
Pada 2021 Pindad merilis mobil yang diduga dijadikan sebagai Maung versi sipil dalam bentuk prototipe.
Mobil itu bernama MV2 4x4. Kendaraan ini mirip pikap kabin ganda dengan atap kanopi yang bisa dilepas mirip Maung, namun dibekali berbagai fitur yang umum dijumpai di mobil penumpang.
MV2 4x4 menggunakan mesin diesel bertenaga 136 hp dan 385 Nm, namun Pindad belum menjelaskan jenis dan kapasitasnya. Transmisi yang disediakan yakni manual 6-percepatan.
Mesin yang digunakan MV2 4x4 kemungkinan berbeda dari 2GD-FTV di Maung versi militer yang menghasilkan tenaga lebih besar, 149 hp dan torsi 400 Nm.
Pada tahun 2023, Pindad kembali membuat terobosan baru yakni menghadirkan Maung versi listrik.
Mobil taktis ini dinamakan 'Pindad EV'.
Tidak ada perbedaan signifikan secara eksterior antara versi EV dengan konvensional yang kini telah digunakan sebagai kendaraan pertahanan itu.
Pindad Maung EV dikabarkan didesain dan dibangun Pindad, mulai konstruksi hingga perakitan. Komponen utama yaitu motor listrik dan baterainya masih impor.
Maung mulai diproduksi massal pada Oktober 2020 sejak purwarupa diperkenalkan pada Juli. Mobil ini dirancang untuk kebutuhan pertempuran jarak dekat TNI, meski Pindad mengaku memiliki varian lain dari produk tersebut.
Mobil berpenggerak 4x4 ini menggunakan transmisi manual 6 speed dan dilengkapi dengan breket persenjataan kaliber 7,62 mm, konsol SS2-V4, perangkat GPS navigasi, dan tracker kendaraan serta perlengkapan lainnya.
Saat pertama kali diperkenalkan, Pindad Maung versi militer memanfaatkan mesin turbo diesel 2.494 cc 2GD-FTV besutan Toyota yang juga digunakan Hilux.
Belakangan diketahui, Pindad juga memanfaatkan sasis Hilux bakal merancang Maung. Menurut Pindad, saat itu Maung telah dipesan Prabowo sebanyak 500 unit dengan harga Rp 600 juta per unitnya.
Selain untuk kebutuhan militer, Maung juga direncanakan hadir dalam versi sipil. Perbedaan pasti dari versi militer yakni Maung untuk masyarakat sipil tak akan memiliki dudukan persenjataan hingga perlengkapan pendukung pertempuran lain.
Pada 2021 Pindad merilis mobil yang diduga dijadikan sebagai Maung versi sipil dalam bentuk prototipe.
Mobil itu bernama MV2 4x4. Kendaraan ini mirip pikap kabin ganda dengan atap kanopi yang bisa dilepas mirip Maung, namun dibekali berbagai fitur yang umum dijumpai di mobil penumpang.
MV2 4x4 menggunakan mesin diesel bertenaga 136 hp dan 385 Nm, namun Pindad belum menjelaskan jenis dan kapasitasnya. Transmisi yang disediakan yakni manual 6-percepatan.
Mesin yang digunakan MV2 4x4 kemungkinan berbeda dari 2GD-FTV di Maung versi militer yang menghasilkan tenaga lebih besar, 149 hp dan torsi 400 Nm.
Pada tahun 2023, Pindad kembali membuat terobosan baru yakni menghadirkan Maung versi listrik.
Mobil taktis ini dinamakan 'Pindad EV'.
Tidak ada perbedaan signifikan secara eksterior antara versi EV dengan konvensional yang kini telah digunakan sebagai kendaraan pertahanan itu.
Pindad Maung EV dikabarkan didesain dan dibangun Pindad, mulai konstruksi hingga perakitan. Komponen utama yaitu motor listrik dan baterainya masih impor.
Maung V1
Maung versi pertama produksi Pindad dipesan Kemhan sebanyak 500 unit pada tahun 2020.
.
Maung V2
MV2 4x4 dikembangkan dengan tujuan yang lebih luas. Pindad melihat adanya antusiasme kalangan masyarakat akan kendaraan sipil tapi bertemakan militer. Sehingga di masa depan ada kemungkinan Pindad MV2 4x4 juga bisa dimiliki masyarakat sipil.
Maung V3
Kemhan berencana memesan Maung versi terbaru sebanyak 2700 unit dan akan di gunakan tiga matra TNI.
Maung EV
Maung EV dikabarkan akan diproduksi pada tahun 2024.
★ Indonesia Teknologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.