Kunjungi PT Dirgantara Indonesia PTDI ☆
Menteri Perhubungan Guinea Felix Lamah didampingi Duta Besar LBBP (Luar Biasa dan Berkuasa Penuh) Republik Indonesia untuk Senegal dan Negara Rangkapannya Dindin Wahyudin mengunjungi PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Rabu (25/1).
Kunjungan Felix Lamah dan delegasinya diterima oleh Direktur Produksi PTDI Batara Silaban dan Group Head Commercial PTDI Indar Atmoko.
Sebelumnya, Duta Besar Dindin Wahyudin telah bertemu dengan Presiden Guinea Kol. Mamadi Doumbouya pada 29 September 2022 yang lalu.
Saat itu Presiden Guinea menyampaikan akan membentuk maskapai Guinean Air, di mana jenis armada sipil yang dibutuhkan adalah pesawat sekelas CN235.
Guinea membutuhkan sedikitnya 13 unit CN235 versi sipil yang diproyeksikan dapat memenuhi lebih dari 80 rute di Guinea, Afrika Barat.
Rute ini dibagi menjadi tiga Main Hubs, diantaranya Conakry, Labe dan Kankan, dengan biaya operasional yang efisien di kelasnya baik untuk angkut penumpang maupun kargo.
“Salah satu proyek strategis Guinea adalah pengembangan sektor transportasi untuk peningkatan sosial dan ekonomi, untuk itu PTDI agar dapat memberikan pendampingan untuk capacity building dan akuisisi pesawat,” kata Felix Lamah dikutip dari siaran pers PTDI.
Dalam rangka mendukung serviceability dan readiness pesawat, PTDI akan mendukung Guinea Air dalam pelaksanaan maintenance support pesawat CN235.
Dukungan tersebut dalam hal penyediaan suku cadang, ground support equipment & tools, repair & overhaul, engineering modification, maupun technical services & training.
Di samping itu PTDI pun dapat menyediakan Maintenance Center di Guinea dengan berbagai bentuk kolaborasi yang bernilai tambah tinggi untuk peningkatan kompetensi SDM Guinea dalam bidang kedirgantaraan.
Hubungan diplomatik antar kedua Indonesia dan Guinea telah dimulai sejak tahun 1964. Kegiatan kali ini dapat menjadi fondasi kuat untuk peningkatan hubungan kedua negara di masa yang akan datang. -RBS-
Menteri Perhubungan Guinea Felix Lamah didampingi Duta Besar LBBP (Luar Biasa dan Berkuasa Penuh) Republik Indonesia untuk Senegal dan Negara Rangkapannya Dindin Wahyudin mengunjungi PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Rabu (25/1).
Kunjungan Felix Lamah dan delegasinya diterima oleh Direktur Produksi PTDI Batara Silaban dan Group Head Commercial PTDI Indar Atmoko.
Sebelumnya, Duta Besar Dindin Wahyudin telah bertemu dengan Presiden Guinea Kol. Mamadi Doumbouya pada 29 September 2022 yang lalu.
Saat itu Presiden Guinea menyampaikan akan membentuk maskapai Guinean Air, di mana jenis armada sipil yang dibutuhkan adalah pesawat sekelas CN235.
Guinea membutuhkan sedikitnya 13 unit CN235 versi sipil yang diproyeksikan dapat memenuhi lebih dari 80 rute di Guinea, Afrika Barat.
Rute ini dibagi menjadi tiga Main Hubs, diantaranya Conakry, Labe dan Kankan, dengan biaya operasional yang efisien di kelasnya baik untuk angkut penumpang maupun kargo.
“Salah satu proyek strategis Guinea adalah pengembangan sektor transportasi untuk peningkatan sosial dan ekonomi, untuk itu PTDI agar dapat memberikan pendampingan untuk capacity building dan akuisisi pesawat,” kata Felix Lamah dikutip dari siaran pers PTDI.
Dalam rangka mendukung serviceability dan readiness pesawat, PTDI akan mendukung Guinea Air dalam pelaksanaan maintenance support pesawat CN235.
Dukungan tersebut dalam hal penyediaan suku cadang, ground support equipment & tools, repair & overhaul, engineering modification, maupun technical services & training.
Di samping itu PTDI pun dapat menyediakan Maintenance Center di Guinea dengan berbagai bentuk kolaborasi yang bernilai tambah tinggi untuk peningkatan kompetensi SDM Guinea dalam bidang kedirgantaraan.
Hubungan diplomatik antar kedua Indonesia dan Guinea telah dimulai sejak tahun 1964. Kegiatan kali ini dapat menjadi fondasi kuat untuk peningkatan hubungan kedua negara di masa yang akan datang. -RBS-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.