Tingkatkan Kesiapsiagaan Operasional KRI FKO 368 (Pen2) 🛡
KRI Frans Kaisiepo-368 yang tergabung dalam Maritime Task Force (MTF) – United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) menerbangkan Heli Panther HS-1306 pada malam dan siang hari selain dalam rangka Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance (ISR) untuk menjamin keamanan Area of Maritime Operation (AMO), juga sebagai bagian dari latihan terintegrasi.
Hal ini menjawab kepercayaan yang diberikan oleh MTF Commander, RADM Michael Busse guna memimpin latihan terintegrasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan operasional dan interoperabilitas dari Pusat Komando dan Kendali, serta aset udara Libanese Armed Forces (LAF) dalam rangka mendukung keberhasilan operasi keamanan maritim di Perairan Lebanon, Selasa (11/04/2023).
Latihan terintegrasi yang melibatkan LAF Navy dan Air Force ini merupakan kali pertama sejak MTF melaksanakan misi perdamaian di Tahun 2006 dan capaian penting ini dapat terselenggara dengan perencanaan komprehensif dari Deputy MTF Commander, Kolonel Laut (P) Ludfy sebagai representatif Indonesia dalam staf MTF. Kepercayaan terhadap KRI Frans Kaisiepo-368 untuk memimpin Latihan tersebut karena sebagai satu-satunya unsur MTF yang memiliki kemampuan dalam melaksanakan operasi heli.
Materi Latihan yang digelar mencakup penerbangan heli malam dan siang hari, Air Maritime Interdiction Operation, Medical Evacuation, Vertical Replenishment, dan picture compilation. “Latihan kali ini memiliki tingkat kesulitan tinggi karena membutuhkan standar profesionalitas dan interoperabilitas yang tinggi.
Sebelumnya telah dilaksanakan perencanaan matang, drill intensif terhadap personel LAF, dan pengujian seluruh instrumen yang diperlukan. Hal ini merupakan wujud komitmen kita dalam melaksanakan mandat PBB khususnya untuk melatih LAF sehingga dapat mengamankan wilayahnya secara mandiri”, terang Dansatgas, Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh.
Hal tersebut memberikan keyakinan kepada MTF Commander untuk mengundang Panglima Angkatan Bersenjata Lebanon guna menyaksikan progres kemampuan prajuritnya pada sesi Latihan terintegrasi berikutnya yang akan digelar dalam waktu dekat.
Keberhasilan Latihan ini sekaligus merupakan implementasi dari perintah Pangkoarmada II Laksda TNI Maman Firmansyah untuk terus meningkatkan kinerja dan profesionalisme Prajurit khususnya TNI Angkatan Laut dalam melaksanakan tugas Negara. (Pen2)
KRI Frans Kaisiepo-368 yang tergabung dalam Maritime Task Force (MTF) – United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) menerbangkan Heli Panther HS-1306 pada malam dan siang hari selain dalam rangka Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance (ISR) untuk menjamin keamanan Area of Maritime Operation (AMO), juga sebagai bagian dari latihan terintegrasi.
Hal ini menjawab kepercayaan yang diberikan oleh MTF Commander, RADM Michael Busse guna memimpin latihan terintegrasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan operasional dan interoperabilitas dari Pusat Komando dan Kendali, serta aset udara Libanese Armed Forces (LAF) dalam rangka mendukung keberhasilan operasi keamanan maritim di Perairan Lebanon, Selasa (11/04/2023).
Latihan terintegrasi yang melibatkan LAF Navy dan Air Force ini merupakan kali pertama sejak MTF melaksanakan misi perdamaian di Tahun 2006 dan capaian penting ini dapat terselenggara dengan perencanaan komprehensif dari Deputy MTF Commander, Kolonel Laut (P) Ludfy sebagai representatif Indonesia dalam staf MTF. Kepercayaan terhadap KRI Frans Kaisiepo-368 untuk memimpin Latihan tersebut karena sebagai satu-satunya unsur MTF yang memiliki kemampuan dalam melaksanakan operasi heli.
Materi Latihan yang digelar mencakup penerbangan heli malam dan siang hari, Air Maritime Interdiction Operation, Medical Evacuation, Vertical Replenishment, dan picture compilation. “Latihan kali ini memiliki tingkat kesulitan tinggi karena membutuhkan standar profesionalitas dan interoperabilitas yang tinggi.
Sebelumnya telah dilaksanakan perencanaan matang, drill intensif terhadap personel LAF, dan pengujian seluruh instrumen yang diperlukan. Hal ini merupakan wujud komitmen kita dalam melaksanakan mandat PBB khususnya untuk melatih LAF sehingga dapat mengamankan wilayahnya secara mandiri”, terang Dansatgas, Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh.
Hal tersebut memberikan keyakinan kepada MTF Commander untuk mengundang Panglima Angkatan Bersenjata Lebanon guna menyaksikan progres kemampuan prajuritnya pada sesi Latihan terintegrasi berikutnya yang akan digelar dalam waktu dekat.
Keberhasilan Latihan ini sekaligus merupakan implementasi dari perintah Pangkoarmada II Laksda TNI Maman Firmansyah untuk terus meningkatkan kinerja dan profesionalisme Prajurit khususnya TNI Angkatan Laut dalam melaksanakan tugas Negara. (Pen2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.