Di Lanud Iswahjudi
F16 TS 1608 Ujicoba bom RI-82 inert (TNI AU) ★
Dislitbangau bersama mitra kerjanya PT Tiarangkasa melaksanakan uji coba pengembangan bom RI-82 Inert menggunakan dua pesawat F- 16 Fighting Falcon dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, yang dipiloti Letkol Pnb Pandu Eka Prayoga dan Mayor Pnb Jaka Arastya, Kamis (13/4/23).
Bom RI-82 Inert merupakan hasil kegiatan penelitian dan pengembangan materiel mandiri (litbangmat mandiri) hasil kerjasama antara Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Udara (Dislitbangau) dengan PT Tiarangkasa yang dimulai sejak tahun 2022.
Sebelum pelaksanaan uji coba, Tim Dislitbangau yang dipimpin langsung oleh Kadislitbangau Marsma TNI Iwan Agung Djumaeri, S.I.P., pada saat presentasi di gedung ACMI Kapten AMN Surindro Supjarso, mengatakan bahwa uji coba pengembangan Bom RI-82 Inert ini merupakan inisiasi Dislitbangau sebagai upaya dalam kemandirian produksi alutsista dalam negeri.
Dikatakan pula oleh Tim Engineering Dislitbangau, Letkol Tek Y.H. Yogaswara, Ph.D., dan Mayor Tek Handoko, M.T., bahwa bom RI-82 Inert telah melewati serangkaian proses desain, analisis, dan verifikasi yang ketat untuk mendapatkan karakteristik dan performa yang identik dengan bom MK-82 produksi luar negeri.
Uji coba pengembangan pada pesawat ini selanjutnya untuk memverifikasi aspek kompatibilitas, keamanan, keselamatan sampai dengan perkenaan terhadap sasaran.
Tim Dislitbangau turut terlibat langsung dalam proses pemasangan Bom RI-82 Inert pada pesawat F-16 di shelter Skadron Udara 3. Bom yang telah terpasang dilepaskan melalui manuver tertentu di AWR Pandan Wangi Lumajang, Jawa Timur. Berdasarkan data hasil uji coba pengembangan ini, tim Dislitbangau dan Skadron Udara 3 menilai bahwa keempat bom RI-82 Inert telah memenuhi parameter yang diinginkan dan identik dengan Bom MK-82.
Selanjutnya Bom RI-82 Inert siap memasuki tahap uji coba operasional menggunakan 24 unit bom dan akan dinilai oleh para pejabat pemangku kepentingan di TNI Angkatan Udara.
F16 TS 1608 Ujicoba bom RI-82 inert (TNI AU) ★
Dislitbangau bersama mitra kerjanya PT Tiarangkasa melaksanakan uji coba pengembangan bom RI-82 Inert menggunakan dua pesawat F- 16 Fighting Falcon dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, yang dipiloti Letkol Pnb Pandu Eka Prayoga dan Mayor Pnb Jaka Arastya, Kamis (13/4/23).
Bom RI-82 Inert merupakan hasil kegiatan penelitian dan pengembangan materiel mandiri (litbangmat mandiri) hasil kerjasama antara Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Udara (Dislitbangau) dengan PT Tiarangkasa yang dimulai sejak tahun 2022.
Sebelum pelaksanaan uji coba, Tim Dislitbangau yang dipimpin langsung oleh Kadislitbangau Marsma TNI Iwan Agung Djumaeri, S.I.P., pada saat presentasi di gedung ACMI Kapten AMN Surindro Supjarso, mengatakan bahwa uji coba pengembangan Bom RI-82 Inert ini merupakan inisiasi Dislitbangau sebagai upaya dalam kemandirian produksi alutsista dalam negeri.
Dikatakan pula oleh Tim Engineering Dislitbangau, Letkol Tek Y.H. Yogaswara, Ph.D., dan Mayor Tek Handoko, M.T., bahwa bom RI-82 Inert telah melewati serangkaian proses desain, analisis, dan verifikasi yang ketat untuk mendapatkan karakteristik dan performa yang identik dengan bom MK-82 produksi luar negeri.
Uji coba pengembangan pada pesawat ini selanjutnya untuk memverifikasi aspek kompatibilitas, keamanan, keselamatan sampai dengan perkenaan terhadap sasaran.
Tim Dislitbangau turut terlibat langsung dalam proses pemasangan Bom RI-82 Inert pada pesawat F-16 di shelter Skadron Udara 3. Bom yang telah terpasang dilepaskan melalui manuver tertentu di AWR Pandan Wangi Lumajang, Jawa Timur. Berdasarkan data hasil uji coba pengembangan ini, tim Dislitbangau dan Skadron Udara 3 menilai bahwa keempat bom RI-82 Inert telah memenuhi parameter yang diinginkan dan identik dengan Bom MK-82.
Selanjutnya Bom RI-82 Inert siap memasuki tahap uji coba operasional menggunakan 24 unit bom dan akan dinilai oleh para pejabat pemangku kepentingan di TNI Angkatan Udara.
★ TNI AU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.