Diduga Serang Pekerja Proyek di Puncak PapuaIlustrasi (Arsip Istimewa) ⍟
Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 300/Bjw menembak mati satu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga terlibat penyerangan terhadap pekerja proyek pembangunan Puskesmas di Puncak, Papua Pegunungan.
Kaskogabwilhan III Marsma TNI Deni Hasoloan Simanjuntak menjelaskan aksi pengejaran yang berujung penembakan itu terjadi usai pihaknya mendapat laporan dari Pos Bandara Ilaga tentang 6 orang yang dicurigai sebagai KKB.
Deni mengklaim saat itu keenam orang yang diduga KKB membawa 1 senjata laras panjang dan 2 senjata laras pendek jenis pistol berada di Honai, Arumaga, Omukia, Puncak, Papua Pegunungan, pada Jumat (20/10).
"Tiga tim yang dipimpin Pasiops Satgas 300/BJW bergerak menuju Arumaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, untuk memeriksa dan memastikan laporan yang diterimanya," jelasnya dalam keterangan tertulis.
Dalam pemantauan itu, Deni mengatakan tim gabungan justru mendapati 12 orang anggota KKB yang membawa senjata api, panah, hingga senjata tajam.
Ia mengklaim usai melihat anggota KKB yang mencoba melarikan diri, petugas telah mencoba memberikan tembakan peringatan ke atas namun tidak diindahkan. Upaya peringatan itu, kata dia, justru dibalas dengan aksi tembakan ke arah petugas.
"Sehingga personel satgas TNI melakukan tembakan terbidik sehingga satu orang dari KST terkena tembakan di punggung, mayatnya dibawa lari oleh rekannya masuk hutan," jelasnya.
Setelahnya, Deni mengatakan petugas melakukan pengecekan ke tempat anggota KKB yang tertembak itu. Namun hanya terlihat sisa bercak darah serta beberapa perlengkapan yang berserakan sebagai barang bukti.
Adapun barang bukti yang disita 1 buah drone, 1 buah popor senapan angin, 1 buah HT Icom tipe IC-V8, 1 buah HT Baopeng, dan 1 set laser scop untuk senjata.
"Selanjutnya 3 handphone Android jenis Advan dan Smartfren, Cross, 4 handphone jenis 2 buah Nokia, Evercross, Strawberry, 3 buah charger HP, 2 buah charger baterai, 2 buah lampu, dan 12 buah foto," tuturnya.
Sementara itu, Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono menduga kelompok yang sempat dikejar itu berada di bawah pimpinan Titus Murib yang sempat menyerang pekerja proyek pembangunan Puskesmas.
"Diduga ini dilakukan oleh KST pimpinan Titus Murib yang melakukan penyerangan terhadap pekerja proyek pembangunan Puskesmas Omukia, Kabupaten Puncak," pungkasnya.
Sebelumnya satu pekerja proyek pembangunan Puskesmas di wilayah, Kabupaten Puncak, Papua, tewas usai diserang oleh KKB, pada Kamis (19/10).
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani mengatakan selain korban tewas, terdapat juga dua pekerja bangunan Puskesmas yang terkena anak panah.
"Kamis siang telah terjadi penyerangan terhadap para pekerja pembangunan puskesmas Kepala Air Kabupaten Puncak, 19 orang pekerja berhasil selamat, 2 terkena panah dan 1 Meninggal Dunia," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Kasatgas Humas Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno menjelaskan aksi penyerangan dilakukan dengan menggunakan senjata api, panah hingga parang, sekitar pukul 13.00 WIB.
Aksi penyerangan itu kemudian diketahui usai sejumlah pekerja yang berhasil menyelamatkan diri melapor ke Pos Kotis yang terletak di Ilaga, Puncak, Papua. (chri)
Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 300/Bjw menembak mati satu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga terlibat penyerangan terhadap pekerja proyek pembangunan Puskesmas di Puncak, Papua Pegunungan.
Kaskogabwilhan III Marsma TNI Deni Hasoloan Simanjuntak menjelaskan aksi pengejaran yang berujung penembakan itu terjadi usai pihaknya mendapat laporan dari Pos Bandara Ilaga tentang 6 orang yang dicurigai sebagai KKB.
Deni mengklaim saat itu keenam orang yang diduga KKB membawa 1 senjata laras panjang dan 2 senjata laras pendek jenis pistol berada di Honai, Arumaga, Omukia, Puncak, Papua Pegunungan, pada Jumat (20/10).
"Tiga tim yang dipimpin Pasiops Satgas 300/BJW bergerak menuju Arumaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, untuk memeriksa dan memastikan laporan yang diterimanya," jelasnya dalam keterangan tertulis.
Dalam pemantauan itu, Deni mengatakan tim gabungan justru mendapati 12 orang anggota KKB yang membawa senjata api, panah, hingga senjata tajam.
Ia mengklaim usai melihat anggota KKB yang mencoba melarikan diri, petugas telah mencoba memberikan tembakan peringatan ke atas namun tidak diindahkan. Upaya peringatan itu, kata dia, justru dibalas dengan aksi tembakan ke arah petugas.
"Sehingga personel satgas TNI melakukan tembakan terbidik sehingga satu orang dari KST terkena tembakan di punggung, mayatnya dibawa lari oleh rekannya masuk hutan," jelasnya.
Setelahnya, Deni mengatakan petugas melakukan pengecekan ke tempat anggota KKB yang tertembak itu. Namun hanya terlihat sisa bercak darah serta beberapa perlengkapan yang berserakan sebagai barang bukti.
Adapun barang bukti yang disita 1 buah drone, 1 buah popor senapan angin, 1 buah HT Icom tipe IC-V8, 1 buah HT Baopeng, dan 1 set laser scop untuk senjata.
"Selanjutnya 3 handphone Android jenis Advan dan Smartfren, Cross, 4 handphone jenis 2 buah Nokia, Evercross, Strawberry, 3 buah charger HP, 2 buah charger baterai, 2 buah lampu, dan 12 buah foto," tuturnya.
Sementara itu, Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono menduga kelompok yang sempat dikejar itu berada di bawah pimpinan Titus Murib yang sempat menyerang pekerja proyek pembangunan Puskesmas.
"Diduga ini dilakukan oleh KST pimpinan Titus Murib yang melakukan penyerangan terhadap pekerja proyek pembangunan Puskesmas Omukia, Kabupaten Puncak," pungkasnya.
Sebelumnya satu pekerja proyek pembangunan Puskesmas di wilayah, Kabupaten Puncak, Papua, tewas usai diserang oleh KKB, pada Kamis (19/10).
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani mengatakan selain korban tewas, terdapat juga dua pekerja bangunan Puskesmas yang terkena anak panah.
"Kamis siang telah terjadi penyerangan terhadap para pekerja pembangunan puskesmas Kepala Air Kabupaten Puncak, 19 orang pekerja berhasil selamat, 2 terkena panah dan 1 Meninggal Dunia," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Kasatgas Humas Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno menjelaskan aksi penyerangan dilakukan dengan menggunakan senjata api, panah hingga parang, sekitar pukul 13.00 WIB.
Aksi penyerangan itu kemudian diketahui usai sejumlah pekerja yang berhasil menyelamatkan diri melapor ke Pos Kotis yang terletak di Ilaga, Puncak, Papua. (chri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.