Sabtu, 04 Januari 2025

Kedatangan Pertama PPA Butuh Waktu Lama, KSAL: Perlu Pelatihan Teknologi

KRI BWJ 320 (Keris reborn)

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengungkapkan alasan kedatangan unit pertama kapal patroli cepat multiguna atau Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA), dari Italia ke Indonesia mundur dari jadwal yang direncanakan.

Awalnya, unit pertama PPA itu direncanakan tiba pada Oktober 2024 dan unit kedua menyusul pada April 2025. Namun, Ali kembali mengungkapkan kedatangan unit pertama mundur pada awal 2025. Terakhir, kapal tersebut kembali mengalami perubahan jadwal dan direncanakan baru tiba di Indonesia pada Juni 2025.

Mungkin datangnya agak mundur sedikit ya. Harapan kita sih bisa ikut latihan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025, tapi karena (kontrak) LC-nya baru dikeluarkan, jadi mungkin agak terlambat datangnya, bulan Juni, tapi harapannya bisa langsung memperkuat jajaran armada di Indonesia,” ungkap Ali di Jakarta, Jumat (3/1).

Selain baru diterbitkannya kontrak LC atau Letter of Credit, para prajurit yang akan menjadi calon awak PPA memerlukan waktu pelatihan yang cukup lama di Italia. Hal ini dikarenakan para prajurit membutuhkan pengenalan dan penyesuaian teknologi kapal yang lebih modern, dibandingkan sejumlah armada TNI AL saat ini.

Pelatihan juga memakan waktu sekitar 3-4 bulan, karena kapal ini untuk teknologinya cukup baru, terutama di pusat informasi tempurnya (PIT) dan di anjungannya itu. Beberapa peralatan yang cukup modern dan perlu waktu untuk mempelajari di sana,” jelas Ali.

Tak hanya itu, kendala lainnya yang mengakibatkan butuh waktu lama untuk mendatangkan unit pertama PPA dari Italia ke Indonesia, dikarenakan para calon awak harus mempelajari bahasa Italia selama menjalaninpelatihan terhadap kapal tersebut.

Harapannya kita bisa menggunakan pelatihan ini bisa menggunakan langsung bahasa Inggris, tapi ternyata dari pihak Italia masih menggunakan bahasa Italia. Jadi, kita juga harus sedikit belajar bahasanya. Itu mungkin salah satu penyebab kenapa beda waktunya (kedatangan kapal pertama) agak panjang,” tambahnya.

Sebelumnya, Ali menyebutkan kedua unit PPA Italia yang akan memperkuat TNI AL telah diberikan nama yang berasal dari tokoh pemimpin kerajaan di Nusantara, yakni Prabu Brawijaya, Raja Majapahit di Jawa Timur dan Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran di Jawa Barat.

Namanya memang sudah ditentukan, itu nanti namanya KRI Brawijaya dan KRI Siliwangi,” sebutnya.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan Fincantieri, Italia, menyepakati kontrak pembelian dua unit PPA kelas Thaon di Revel, Kamis (28/3) untuk TNI AL. PPA itu memiliki spesifikasi panjang 143 meter dan lebar kapal sekitar 16,5 meter, bobot perpindahan 6.250 ton (muatan penuh), kecepatan maksimum lebih dari 30 knot, dan daya jelajah 5.000 mil laut. Kapal ini diklaim memiliki kemampuan multifungsi dan peperangan empat dimensi yang didukung peralatan dan sistem teknologi terkini. (at)

 ðŸ‘· 
IDM  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...