(Dassault Aviation)
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono bertemu dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin untuk membahas soal kedatangan pesawat tempur Rafale asal Prancis.
Pembahasan tersebut terjadi kala Tonny menyambangi kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (7/1).
TNI AU dalam siaran pers resmi yang diterima di Jakarta, Kamis, melaporkan bahwa pesawat pesanan Kemhan itu direncanakan akan datang pada 2026 dan ditempatkan di Pekanbaru dan Pontianak.
Selain itu, Tonny juga membahas soal program pelatihan penerbang untuk calon pilot pesawat Rafale tersebut. Program pelatihan itu nantinya akan melibatkan instruktur dari Prancis.
Dalam pertemuan yang sama, KSAU juga sempat menyisipkan pembahasan soal penyebaran skuadron serta pemanfaatan infrastruktur di wilayah Timur untuk memperkuat pertahanan udara.
Pertemuan tersebut pun berlangsung secara tertutup. Dalam pertemuan tersebut, KSAU didampingi sejumlah pejabat tinggi TNI AU antara lain Aspers Kasau Marsda TNI Djohn Amarul, Asrena Kasau Marsda TNI Ian Fuady, Aslog Kasau Marsda TNI Age Wiraksono serta Asops Kasau Marsda TNI Minggit Tribowo.
Sebelumnya, Indonesia tercatat sebagai salah satu pelanggan pesawat tempur jenis Rafale yang diproduksi oleh Prancis.
Tercatat Kementerian Pertahanan telah memborong sebanyak 42 jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation Prancis setelah kontrak pembelian tahap ketiga untuk 18 unit terakhir efektif.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan yang kala itu dijabat Brigadir Jenderal TNI Edwin Adrian Sumantha menyampaikan kontrak efektif itu menjadi dasar Dassault Aviation mulai memproduksi 18 unit terakhir jet tempur Rafale pesanan Indonesia.
"Kemhan RI sebelumnya telah mengefektifkan kontrak pengadaan kontrak pengadaan tahap pertama dengan Dassault Aviation pada September 2022 sejumlah enam unit, dan Agustus 2023 sejumlah 18 unit. Totalnya, pengadaan pesawat tempur Rafale oleh Kementerian Pertahanan RI berjumlah 42 unit," kata Edwin.
Dia menyebut pesawat Rafale pertama pesanan Indonesia dijadwalkan tiba di tanah air pada awal 2026.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono bertemu dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin untuk membahas soal kedatangan pesawat tempur Rafale asal Prancis.
Pembahasan tersebut terjadi kala Tonny menyambangi kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (7/1).
TNI AU dalam siaran pers resmi yang diterima di Jakarta, Kamis, melaporkan bahwa pesawat pesanan Kemhan itu direncanakan akan datang pada 2026 dan ditempatkan di Pekanbaru dan Pontianak.
Selain itu, Tonny juga membahas soal program pelatihan penerbang untuk calon pilot pesawat Rafale tersebut. Program pelatihan itu nantinya akan melibatkan instruktur dari Prancis.
Dalam pertemuan yang sama, KSAU juga sempat menyisipkan pembahasan soal penyebaran skuadron serta pemanfaatan infrastruktur di wilayah Timur untuk memperkuat pertahanan udara.
Pertemuan tersebut pun berlangsung secara tertutup. Dalam pertemuan tersebut, KSAU didampingi sejumlah pejabat tinggi TNI AU antara lain Aspers Kasau Marsda TNI Djohn Amarul, Asrena Kasau Marsda TNI Ian Fuady, Aslog Kasau Marsda TNI Age Wiraksono serta Asops Kasau Marsda TNI Minggit Tribowo.
Sebelumnya, Indonesia tercatat sebagai salah satu pelanggan pesawat tempur jenis Rafale yang diproduksi oleh Prancis.
Tercatat Kementerian Pertahanan telah memborong sebanyak 42 jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation Prancis setelah kontrak pembelian tahap ketiga untuk 18 unit terakhir efektif.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan yang kala itu dijabat Brigadir Jenderal TNI Edwin Adrian Sumantha menyampaikan kontrak efektif itu menjadi dasar Dassault Aviation mulai memproduksi 18 unit terakhir jet tempur Rafale pesanan Indonesia.
"Kemhan RI sebelumnya telah mengefektifkan kontrak pengadaan kontrak pengadaan tahap pertama dengan Dassault Aviation pada September 2022 sejumlah enam unit, dan Agustus 2023 sejumlah 18 unit. Totalnya, pengadaan pesawat tempur Rafale oleh Kementerian Pertahanan RI berjumlah 42 unit," kata Edwin.
Dia menyebut pesawat Rafale pertama pesanan Indonesia dijadwalkan tiba di tanah air pada awal 2026.
💥 antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.