Mantan Deputi Perdana Menteri Rusia Boris Nemtsov tewas ditembak saat berjalan di dekat Kremlin. Pembunuhan tersebut terjadi hanya beberapa jam sebelum Nemtsov memimpin aksi protes yang rencananya akan digelar pada Minggu (1/3).
Mantan Deputi Perdana Menteri Rusia yang sekaligus merupakan tokoh oposisi ternama Boris Nemtsov (55) tewas setelah ditembak di pusat kota Moskow pada Jumat (27/2) tengah malam. Berdasarkan informasi dari Komite Investigasi Rusia, Nemtsov sedang berjalan di Jembatan Bolshoy Mosmvoretsky yang berada di dekat Kremlin pukul 23.40 waktu setempat, ketika sebuah mobil mendekatinya dan menembakan sekitar empat hingga delapan tembakan ke punggung Nemtsov. Seorang perempuan berusia 23 tahun asal Kiev, Ukraina, yang menyertai Nemtsov tidak terluka.
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Rusia Yelena Alexeyeva mengatakan kepada wartawan bahwa enam selongsong peluru dan empat peluru yang menghantam Nemtsov ditemukan di tempat kejadian.
Polisi telah mewawancarai beberapa saksi mata, tetapi belum merilis informasi apapun mengenai pernyataan mereka. Rekaman CCTV di lokasi penembakan juga sedang diperiksa. Seorang pembantu senior kepala cabang Komite Investigasi Moskow, Julia Ivanova, mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa tidak ada kemungkinan bahwa yang telah membunuh Nemtsov adalah para pembunuh bayaran. Namun, hingga berita ini dirilis, belum ada tersangka dalam pelaku penembakan.Diduga Pembunuhan TerencanaTempat Nemtsov dibunuh. [Mediazzzona/Twitter]
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menugaskan Komite Investigasi Rusia, Kementerian Dalam Negeri, dan Lembaga Keamanan Federal untuk menyelidiki pembunuhan ini.
"Presiden mengatakan pembunuhan keji ini sangat provokatif dan diduga merupakan aksi pembunuh bayaran yang profesional," ungkap juru bicara kepresidenan Dmitry Peskov.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Kommersant-FM, Peskov mengatakan, "Secara politik, dia (Nemtsov) tidak merepresentasikan ancaman bagi ... kepada kepemimpinan Rusia dan Vladimir Putin." Sebagai sindiran terhadap pernyataan Peskov, Pengacara Nemtsov, Vadim Prokhorov, mengatakan, dia yakin pembunuhan Nemtsov bermotif politik.
Vadim Prokhorov menceritakan kepada media massa bahwa beberapa bulan lalu terdapat ancaman kepada Nemtsov di jejaring sosial, seperti “Saya akan segera menghabisimu.” Namun, Prokhorov tidak mempercayai bahwa ancaman tersebut berhubungan dengan peristiwa yang telah terjadi. Menurut Prokhorov, ada kemungkinan bahwa pelaku penembakan adalah mereka yang belum lama ini kembali dari "titik-titik panas" Ukraina. Nemtsov memang sering pergi ke sana dan berhubungan dengan pemerintahan Ukraina. Sebelum kematiannya, Nemtsov berencana untuk membawakan laporan yang disertai dengan bukti-bukti mengenai keterlibatan para petinggi Rusia dalam peperangan di Ukraina.Mars Antikrisis Diganti Mars Duka CitaPembunuhan tersebut terjadi hanya beberapa jam sebelum Nemtsov memimpin aksi protes yang rencananya akan digelar pada Minggu (1/3) yang dikabarkan akan diikuti oleh lebih dari seratus ribu orang.
Kepada kantor berita Kommersant, Mikhail Kasyanov, mantan perdana menteri Rusia tahun 2000-2004, sekaligus merupakan teman dan rekan kerja Nemtsov, mengatakan, "Dia dikejar oleh berbagai organisasi. Disirami dengan kotoran. Dia berjuang agar Rusia menjadi negara bebas, di mana HAM lebih tinggi dari segalanya. Seorang tokoh oposisi dibunuh secara terang-terangan di sekitar Kremlin adalah tindakan yang tidak pantas. Dibunuh akibat kebenaran."
Para tokoh oposisi sudah mulai bernegosiasi dengan walikota Moskow mengenai pemindahan tanggal mars yang rencananya dilaksanakan tanggal 1 Maret mendatang, dari Marino (sebuah rayon di pinggir kota Moskow) menuju pusat kota, dan juga mengganti status mars tersebut dari antikrisis menjadi mars duka cita.Ungkapan Duka Cita dari Seluruh NegeriBerbagai ungkapan duka cita pun mengalir atas tragedi ini. Mantan Kepala Perusahaan Minyak “Yukos” Mikhail Khodorkovsky menyatakan di akun Twitter-nya bahwa kematian Nemtsov membuat ia dan keluarganya merasa sangat terpukul. "Kami semua mencintainya," tulis Khodorkovsky.
Gedung Putih turut mengeluarkan pernyataan yang mengutuk pembunuhan Nemtsov. Presiden AS Barack Obama mengenang pertemuannya dengan Nemtsov di Moskow pada 2009 dan menuntut penyelidikan yang imparsial, cepat, dan transparan atas tragedi ini.
Di Facebook, mantan Duta Besar AS untuk Moskow Michael McFaul menulis, "Saya benar-benar terkejut mereka membunuh teman saya Boris Nemtsov."
Saat ini orang-orang berdatangan membawa bunga dan lilin ke tempat penembakan Nemtsov.
Nama politikus kelahiran Sochi ini mulai meroket sejak tahun 1990-an, pertama sebagai Gubernur Nizhny Novogorod dan kemudian menjadi wakil perdana menteri pada masa pemerintahan Boris Yeltsin. Ia merupakan salah satu anggota oposisi liberal Rusia yang paling populer. Pada 1991, Nemtsov mendirikan partai politik Persatuan Sayap Kanan (SPS). Namun, setelah pemilu parlemen tahun 1999, semua usaha Nemtsov untuk masuk ke badan legislatif selalu kalah.
Setelah Partai SPS bubar, Nemtsov aktif dalam gerakan oposisi dan partai lain. Ia sangat vokal menentang kasus kecurangan pemilu pada musim dingin 2011-2012 dan merupakan anggota komite koordinasi gerakan oposisi saat itu. Sejak 2012, Nemtsov menjadi wakil ketua Partai Republik Rusia, Partai Kebebasan Masyarakat (RPR-PARNAS).
Mantan Deputi Perdana Menteri Rusia yang sekaligus merupakan tokoh oposisi ternama Boris Nemtsov (55) tewas setelah ditembak di pusat kota Moskow pada Jumat (27/2) tengah malam. Berdasarkan informasi dari Komite Investigasi Rusia, Nemtsov sedang berjalan di Jembatan Bolshoy Mosmvoretsky yang berada di dekat Kremlin pukul 23.40 waktu setempat, ketika sebuah mobil mendekatinya dan menembakan sekitar empat hingga delapan tembakan ke punggung Nemtsov. Seorang perempuan berusia 23 tahun asal Kiev, Ukraina, yang menyertai Nemtsov tidak terluka.
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Rusia Yelena Alexeyeva mengatakan kepada wartawan bahwa enam selongsong peluru dan empat peluru yang menghantam Nemtsov ditemukan di tempat kejadian.
Polisi telah mewawancarai beberapa saksi mata, tetapi belum merilis informasi apapun mengenai pernyataan mereka. Rekaman CCTV di lokasi penembakan juga sedang diperiksa. Seorang pembantu senior kepala cabang Komite Investigasi Moskow, Julia Ivanova, mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa tidak ada kemungkinan bahwa yang telah membunuh Nemtsov adalah para pembunuh bayaran. Namun, hingga berita ini dirilis, belum ada tersangka dalam pelaku penembakan.Diduga Pembunuhan TerencanaTempat Nemtsov dibunuh. [Mediazzzona/Twitter]
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menugaskan Komite Investigasi Rusia, Kementerian Dalam Negeri, dan Lembaga Keamanan Federal untuk menyelidiki pembunuhan ini.
"Presiden mengatakan pembunuhan keji ini sangat provokatif dan diduga merupakan aksi pembunuh bayaran yang profesional," ungkap juru bicara kepresidenan Dmitry Peskov.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Kommersant-FM, Peskov mengatakan, "Secara politik, dia (Nemtsov) tidak merepresentasikan ancaman bagi ... kepada kepemimpinan Rusia dan Vladimir Putin." Sebagai sindiran terhadap pernyataan Peskov, Pengacara Nemtsov, Vadim Prokhorov, mengatakan, dia yakin pembunuhan Nemtsov bermotif politik.
Vadim Prokhorov menceritakan kepada media massa bahwa beberapa bulan lalu terdapat ancaman kepada Nemtsov di jejaring sosial, seperti “Saya akan segera menghabisimu.” Namun, Prokhorov tidak mempercayai bahwa ancaman tersebut berhubungan dengan peristiwa yang telah terjadi. Menurut Prokhorov, ada kemungkinan bahwa pelaku penembakan adalah mereka yang belum lama ini kembali dari "titik-titik panas" Ukraina. Nemtsov memang sering pergi ke sana dan berhubungan dengan pemerintahan Ukraina. Sebelum kematiannya, Nemtsov berencana untuk membawakan laporan yang disertai dengan bukti-bukti mengenai keterlibatan para petinggi Rusia dalam peperangan di Ukraina.Mars Antikrisis Diganti Mars Duka CitaPembunuhan tersebut terjadi hanya beberapa jam sebelum Nemtsov memimpin aksi protes yang rencananya akan digelar pada Minggu (1/3) yang dikabarkan akan diikuti oleh lebih dari seratus ribu orang.
Kepada kantor berita Kommersant, Mikhail Kasyanov, mantan perdana menteri Rusia tahun 2000-2004, sekaligus merupakan teman dan rekan kerja Nemtsov, mengatakan, "Dia dikejar oleh berbagai organisasi. Disirami dengan kotoran. Dia berjuang agar Rusia menjadi negara bebas, di mana HAM lebih tinggi dari segalanya. Seorang tokoh oposisi dibunuh secara terang-terangan di sekitar Kremlin adalah tindakan yang tidak pantas. Dibunuh akibat kebenaran."
Para tokoh oposisi sudah mulai bernegosiasi dengan walikota Moskow mengenai pemindahan tanggal mars yang rencananya dilaksanakan tanggal 1 Maret mendatang, dari Marino (sebuah rayon di pinggir kota Moskow) menuju pusat kota, dan juga mengganti status mars tersebut dari antikrisis menjadi mars duka cita.Ungkapan Duka Cita dari Seluruh NegeriBerbagai ungkapan duka cita pun mengalir atas tragedi ini. Mantan Kepala Perusahaan Minyak “Yukos” Mikhail Khodorkovsky menyatakan di akun Twitter-nya bahwa kematian Nemtsov membuat ia dan keluarganya merasa sangat terpukul. "Kami semua mencintainya," tulis Khodorkovsky.
Gedung Putih turut mengeluarkan pernyataan yang mengutuk pembunuhan Nemtsov. Presiden AS Barack Obama mengenang pertemuannya dengan Nemtsov di Moskow pada 2009 dan menuntut penyelidikan yang imparsial, cepat, dan transparan atas tragedi ini.
Di Facebook, mantan Duta Besar AS untuk Moskow Michael McFaul menulis, "Saya benar-benar terkejut mereka membunuh teman saya Boris Nemtsov."
Saat ini orang-orang berdatangan membawa bunga dan lilin ke tempat penembakan Nemtsov.
Nama politikus kelahiran Sochi ini mulai meroket sejak tahun 1990-an, pertama sebagai Gubernur Nizhny Novogorod dan kemudian menjadi wakil perdana menteri pada masa pemerintahan Boris Yeltsin. Ia merupakan salah satu anggota oposisi liberal Rusia yang paling populer. Pada 1991, Nemtsov mendirikan partai politik Persatuan Sayap Kanan (SPS). Namun, setelah pemilu parlemen tahun 1999, semua usaha Nemtsov untuk masuk ke badan legislatif selalu kalah.
Setelah Partai SPS bubar, Nemtsov aktif dalam gerakan oposisi dan partai lain. Ia sangat vokal menentang kasus kecurangan pemilu pada musim dingin 2011-2012 dan merupakan anggota komite koordinasi gerakan oposisi saat itu. Sejak 2012, Nemtsov menjadi wakil ketua Partai Republik Rusia, Partai Kebebasan Masyarakat (RPR-PARNAS).
♞ RBTH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.