[divif2kostrad]★
Dengan adanya pembaharuan alutsista yang dimiliki oleh TNI AD, perlu pengenalan dan pembelajaran yang lebih intensif terhadap jenis senjata baru tersebut, banyak ragam senjata yang masuk ke dalam jajaran TNI AD, khususnya jajaran Kostrad. Meliputi jenis persenjataan milik Infanteri, Artileri, dan Kavaleri.
Sebagai satuan yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan dan perawatan materiil sejajaran Divif 2 Kostrad khususnya materiil senjata, maka Denpal Divif 2 Kostrad perlu menyelenggarakan suatu kegiatan yang bersifat menambah pengetahuan dan pembelajaran tentang senjata baru di lingkungan prajurit Infanteri yaitu senjata ATGM jenis N-LAW (Next Generation Light Anti Tank Weapon) yang berasal dari Negara Swedia bekerja sama dengan Inggris, SAAB Bofors Dynamics.Dengan bobot 12,5 kg, ATGM NLAW memiliki kemampuan memprediksi garis pandang, menyeleksi mode serangan, serangan atas atau serangan langsung dengan jarak tembak 20 m – 600 m.
Tapi hal ini tak dianggap masalah jika dikaitkan dengan kondisi geografis Indonesia yang relatif banyak menyediakan tempat perlindungan seperti bukit, gunung maupun hutan dan rawa.ATGM lebih menekankan kepada aspek mobilitas operatornya. ATGM ini juga dianggap cocok untuk perang kota, di mana NLAW bisa diluncurkan dari ruang-ruang tersembunyi dan sempit.
Penataran ini diikuti oleh perwakilan dari satuan Infanteri sejajaran Divif 2, terutama prajurit yang nantinya akan memegang senjata tersebut, dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan prajurit mampu di dalam mengoperasikan senjata baru Infanteri ATGM jenis N-LAW.
Dengan adanya pembaharuan alutsista yang dimiliki oleh TNI AD, perlu pengenalan dan pembelajaran yang lebih intensif terhadap jenis senjata baru tersebut, banyak ragam senjata yang masuk ke dalam jajaran TNI AD, khususnya jajaran Kostrad. Meliputi jenis persenjataan milik Infanteri, Artileri, dan Kavaleri.
Sebagai satuan yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan dan perawatan materiil sejajaran Divif 2 Kostrad khususnya materiil senjata, maka Denpal Divif 2 Kostrad perlu menyelenggarakan suatu kegiatan yang bersifat menambah pengetahuan dan pembelajaran tentang senjata baru di lingkungan prajurit Infanteri yaitu senjata ATGM jenis N-LAW (Next Generation Light Anti Tank Weapon) yang berasal dari Negara Swedia bekerja sama dengan Inggris, SAAB Bofors Dynamics.Dengan bobot 12,5 kg, ATGM NLAW memiliki kemampuan memprediksi garis pandang, menyeleksi mode serangan, serangan atas atau serangan langsung dengan jarak tembak 20 m – 600 m.
Tapi hal ini tak dianggap masalah jika dikaitkan dengan kondisi geografis Indonesia yang relatif banyak menyediakan tempat perlindungan seperti bukit, gunung maupun hutan dan rawa.ATGM lebih menekankan kepada aspek mobilitas operatornya. ATGM ini juga dianggap cocok untuk perang kota, di mana NLAW bisa diluncurkan dari ruang-ruang tersembunyi dan sempit.
Penataran ini diikuti oleh perwakilan dari satuan Infanteri sejajaran Divif 2, terutama prajurit yang nantinya akan memegang senjata tersebut, dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan prajurit mampu di dalam mengoperasikan senjata baru Infanteri ATGM jenis N-LAW.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.