Berdikari, demikian visi PT Pindad ke depan. Sebagai industri pertahanan dalam negeri, Pindad kini mengembangkan kendaraan tempur jenis baru.
Namanya, panser anoa amfibi. Kendaraan tempur ini bisa dibilang tangguh di segala medan. Selain di darat, panser ini bisa berjalan di atas permukaan air. Ini dimungkinkan karena kendaraan 6x6 ini dilengkapi dua water jet di bagian buritan.
Direktur Utama Pindad Silmy Karim mengaku dalam pengembangan panser jenis ini, 100% dilakukan tenaga ahli dalam negeri.
"Panser anoa amfibi ini murni hasil pengembangan Pindad. Sekarang masih dalam tahap pengembangan dan perkenalan. Diproyeksikan, panser anoa amfibi bisa ikut dalam parade (HUT TNI, 5 Oktober) tahun ini," kata Silmy di sela kunjungan Pusat Persenjataan Infanteri (Pussenif) TNI AD, Kamis, (5/3/2015).
Saat ini, kendaraan tempur itu masih dalam proses sertifikasi. Menurutnya, untuk proses legal formal itu akan dilakukan pada Juni mendatang. Sertifikasi ini mutlak dibutuhkan sebagai jaminan keselamatan dan pengoperasiannya.
Kendaraaan tempur ini diakuinya sangat cocok dengan wilayah NKRI yang beragam. Mulai dari daratan perbukitan dan pegunungan, daerah rawa, hingga sungai, danau, dan laut.
"Kendaraan ini memang untuk menambah daya gerak atau mobilitas prajurit di lapangan. Dengan medan bervariasi itu dibutuhkan penambahan kemampuan untuk alat pengangkut," ucapnya mantap seraya menyebutkan pihaknya akan terus meningkatkan kualitas dan kapabilitas perusahaan.
Dalam kesempatan itu, Silmy menyambut baik kehadiran rombongan Pussenif sebagai bentuk dukungan dan perhatian bagi industri pertahanan. Diskusi yang dilakukan tak lepas dari tujuan membangun kekuatan pertahanan. Kunjungan ini pun diakuinya sebagai kesempatan baik bagi industri dan pengguna bisa bertemu untuk membentuk hubungan sinergis.
Tindakan ini sejalan dengan kebijakan Presiden RI Joko Widodo yang ingin meningkatkan kapasitas dan modernisasi peralatan tempur prajurit dengan produk dalam negeri. Khususnya dalam hal percepatan penguasaan teknologi serta proses transfer of technology dengan beberapa pelaku industri pertahanan global.
Harapan yang sama diungkapkan Danpussenif Mayjen TNI Hinsa Siburian. Menurutnya, saat ini Pussenif sebagai kekuatan utama TNI AD sedang menjalankan program transformasi kesenjataan infanteri. Berbagai inovasi dilakukan. Salah satunya dengan melibatkan Pindad dalam proses penelitian dan pengembangan.
"Dengan melihat industri pertahanan Pindad ini saya merasa sangat bangga. Dalam kacamata prajurit, dengan persenjataan produk Pindad ini menambah kesaktian prajurit. Majunya industri pertahanan ini memberikan kesaktian prajurit bertambah," ucapnya.
Mengenai panser anoa amfibi, Hinsa mengatakan kendaraan itu menambah daya gerak prajurit. Artinya, kata dia, manuver sebagai hal utama dalam kesatuan infanteri itu terwujud sempurna.
"Panser anoa yang tadinya hanya berjalan di darat, sekarang bisa berjalan di atas permukaan air. Infanteri yang awalnya berjalan kaki, dengan kemajuan teknologi kini bisa bermanuver ke air," tambahnya.
Selain manuver, kesatuan infanteri pun membutuhkan tembakan mumpuni. Pindad, dalam hal ini diakuinya bisa memberikan kemampuan jitu. Sejauh ini, dari kebutuhan persenjataan infanteri sebagian besar dipasok Pindad.
"Untuk senjata ringan, baik senapan atau amunisinya, seluruh kebutuhan infanteri ini berasal dari Pindad," ujarnya seraya mengakui pistol buatan Pindad itu sebagai produk yang sangat bagus. Saat itu, dia berkesempatan melakukan uji tembak di lapangan yang disediakan Pindad.
Direktur Utama Pindad Silmy Karim mengaku dalam pengembangan panser jenis ini, 100% dilakukan tenaga ahli dalam negeri.
"Panser anoa amfibi ini murni hasil pengembangan Pindad. Sekarang masih dalam tahap pengembangan dan perkenalan. Diproyeksikan, panser anoa amfibi bisa ikut dalam parade (HUT TNI, 5 Oktober) tahun ini," kata Silmy di sela kunjungan Pusat Persenjataan Infanteri (Pussenif) TNI AD, Kamis, (5/3/2015).
Saat ini, kendaraan tempur itu masih dalam proses sertifikasi. Menurutnya, untuk proses legal formal itu akan dilakukan pada Juni mendatang. Sertifikasi ini mutlak dibutuhkan sebagai jaminan keselamatan dan pengoperasiannya.
Kendaraaan tempur ini diakuinya sangat cocok dengan wilayah NKRI yang beragam. Mulai dari daratan perbukitan dan pegunungan, daerah rawa, hingga sungai, danau, dan laut.
"Kendaraan ini memang untuk menambah daya gerak atau mobilitas prajurit di lapangan. Dengan medan bervariasi itu dibutuhkan penambahan kemampuan untuk alat pengangkut," ucapnya mantap seraya menyebutkan pihaknya akan terus meningkatkan kualitas dan kapabilitas perusahaan.
Dalam kesempatan itu, Silmy menyambut baik kehadiran rombongan Pussenif sebagai bentuk dukungan dan perhatian bagi industri pertahanan. Diskusi yang dilakukan tak lepas dari tujuan membangun kekuatan pertahanan. Kunjungan ini pun diakuinya sebagai kesempatan baik bagi industri dan pengguna bisa bertemu untuk membentuk hubungan sinergis.
Tindakan ini sejalan dengan kebijakan Presiden RI Joko Widodo yang ingin meningkatkan kapasitas dan modernisasi peralatan tempur prajurit dengan produk dalam negeri. Khususnya dalam hal percepatan penguasaan teknologi serta proses transfer of technology dengan beberapa pelaku industri pertahanan global.
Harapan yang sama diungkapkan Danpussenif Mayjen TNI Hinsa Siburian. Menurutnya, saat ini Pussenif sebagai kekuatan utama TNI AD sedang menjalankan program transformasi kesenjataan infanteri. Berbagai inovasi dilakukan. Salah satunya dengan melibatkan Pindad dalam proses penelitian dan pengembangan.
"Dengan melihat industri pertahanan Pindad ini saya merasa sangat bangga. Dalam kacamata prajurit, dengan persenjataan produk Pindad ini menambah kesaktian prajurit. Majunya industri pertahanan ini memberikan kesaktian prajurit bertambah," ucapnya.
Mengenai panser anoa amfibi, Hinsa mengatakan kendaraan itu menambah daya gerak prajurit. Artinya, kata dia, manuver sebagai hal utama dalam kesatuan infanteri itu terwujud sempurna.
"Panser anoa yang tadinya hanya berjalan di darat, sekarang bisa berjalan di atas permukaan air. Infanteri yang awalnya berjalan kaki, dengan kemajuan teknologi kini bisa bermanuver ke air," tambahnya.
Selain manuver, kesatuan infanteri pun membutuhkan tembakan mumpuni. Pindad, dalam hal ini diakuinya bisa memberikan kemampuan jitu. Sejauh ini, dari kebutuhan persenjataan infanteri sebagian besar dipasok Pindad.
"Untuk senjata ringan, baik senapan atau amunisinya, seluruh kebutuhan infanteri ini berasal dari Pindad," ujarnya seraya mengakui pistol buatan Pindad itu sebagai produk yang sangat bagus. Saat itu, dia berkesempatan melakukan uji tembak di lapangan yang disediakan Pindad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.