Menyesal Tembak Jatuh Sukhoi, Erdogan Bakal Telefon PutinIlustrasi [swapi] ☆
Sejak insiden Sukhoi Su-24 milik Rusia ditembak jatuh F-16 Turki, hubungan kedua negara membeku. Tapi nampaknya kondisi bakal mencair lantaran Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan berencana mengontak Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Hal ini didengungkan Perdana Menteri (PM) Turki yang baru, Binali Yιldιrιm, di mana suksesor Ahmet Davutoglu itu mengatakan Presiden Erdogan akan melakukan pembicaraan via telefon dengan Putin antara Rabu (29 Juni) atau Kamis (30 Juni).
“Turki dan Rusia tidak menyukai krisis ini (ketegangan Rusia-Turki). Pemimpin Turki (Presiden Erdogan) akan melakukan pembicaraan melalui telefon dengan Putin pada Rabu atau Kamis,” ungkap Yιldιrιm, dikutip Sputnik, Selasa (28/6/2016).
Niat baik Turki untuk menormalisasi hubungan dengan Negeri Beruang Merah ini, sedianya juga sudah diawali dengan pengiriman surat ke Kremlin – Kantor Kepresidenan Rusia yang diterima pada Senin, 27 Juni 2016 kemarin waktu setempat.
“Isi surat tersebut sudah jelas. Kami mengekspresikan penyesalan kami dan kami akan membayar kompensasi (insiden Sukhoi) jika diperlukan. Kedua negara ingin segera memulihkan hubungan. Dalam pikiran saya, kami sudah mencapai beberapa progres,” tuntasnya. (Sil)
Kremlin Enggan Buru-Buru
Ankara (Pemerintah Turki) mulai melayangkan niat untuk menormalisasi hubungan dengan Moskva (Pemerintah Rusia), pasca-kebekuan relasi akibat insiden Sukhoi Su-27 Rusia yang ditembak jatuh F-16 Turki pada November tahun lalu.
Niat baik Turki itu diawali dengan pengiriman surat resmi ke Kremlin (Kantor Kepresidenan Rusia) yang isinya meminta maaf atas insiden tersebut.
Selain itu, sebelumnya Perdana Menteri (PM) Turki yang baru, Binali Yιldιrιm juga sudah menyatakan bahwa akan ada pembicaraan antara Presiden Turki; Recep Tayyip Erdogan dengan Presiden Rusia; Vladimir Putin via telefon.
PM Yιldιrιm juga memaparkan bahwa pembicaraan telefon Erdogan dan Putin tersebut, akan dilakukan antara besok, Rabu (29 Juni) atau Kamis (30 Juni) waktu setempat.
Namun pihak Kremlin menyatakan, pembicaraan via telefon ini justru diinisiasi oleh Moskva, bukan Ankara seperti yang dipaparkan PM Yιldιrιm dan akan terjadi besok, Rabu, 29 Juni 2016 waktu setempat.
Di sisi lain, Kremlin melihat Turki sangat berniat bisa “rujuk” hubungan dengan Negeri Beruang Merah sesegera mungkin. Akan tetapi, Rusia justru tak ingin buru-buru, lantaran menormalisasi hubungan tak semudah membalikkan telapak tangan.
“Tak satu pihak pun semestinya berpikir bahwa kemungkinan menormalisasi semua hal bisa dilakukan dalam beberapa hari saja. Namun upaya ke arah ini (normalisasi) akan dilanjutkan,” jelas juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, disadur Reuters, Selasa (28/6/2016).
“Presiden Putin sendiri sebelumnya telah mengekspresikan berkali-kali tentang kemauannya, untuk menguatkan relasi dengan pemerintah dan rakyat Turki. Sekarang langkah yang sangat penting telah dibuat dalam hal ini,” tandasnya. (raw)
Sejak insiden Sukhoi Su-24 milik Rusia ditembak jatuh F-16 Turki, hubungan kedua negara membeku. Tapi nampaknya kondisi bakal mencair lantaran Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan berencana mengontak Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Hal ini didengungkan Perdana Menteri (PM) Turki yang baru, Binali Yιldιrιm, di mana suksesor Ahmet Davutoglu itu mengatakan Presiden Erdogan akan melakukan pembicaraan via telefon dengan Putin antara Rabu (29 Juni) atau Kamis (30 Juni).
“Turki dan Rusia tidak menyukai krisis ini (ketegangan Rusia-Turki). Pemimpin Turki (Presiden Erdogan) akan melakukan pembicaraan melalui telefon dengan Putin pada Rabu atau Kamis,” ungkap Yιldιrιm, dikutip Sputnik, Selasa (28/6/2016).
Niat baik Turki untuk menormalisasi hubungan dengan Negeri Beruang Merah ini, sedianya juga sudah diawali dengan pengiriman surat ke Kremlin – Kantor Kepresidenan Rusia yang diterima pada Senin, 27 Juni 2016 kemarin waktu setempat.
“Isi surat tersebut sudah jelas. Kami mengekspresikan penyesalan kami dan kami akan membayar kompensasi (insiden Sukhoi) jika diperlukan. Kedua negara ingin segera memulihkan hubungan. Dalam pikiran saya, kami sudah mencapai beberapa progres,” tuntasnya. (Sil)
Kremlin Enggan Buru-Buru
Ankara (Pemerintah Turki) mulai melayangkan niat untuk menormalisasi hubungan dengan Moskva (Pemerintah Rusia), pasca-kebekuan relasi akibat insiden Sukhoi Su-27 Rusia yang ditembak jatuh F-16 Turki pada November tahun lalu.
Niat baik Turki itu diawali dengan pengiriman surat resmi ke Kremlin (Kantor Kepresidenan Rusia) yang isinya meminta maaf atas insiden tersebut.
Selain itu, sebelumnya Perdana Menteri (PM) Turki yang baru, Binali Yιldιrιm juga sudah menyatakan bahwa akan ada pembicaraan antara Presiden Turki; Recep Tayyip Erdogan dengan Presiden Rusia; Vladimir Putin via telefon.
PM Yιldιrιm juga memaparkan bahwa pembicaraan telefon Erdogan dan Putin tersebut, akan dilakukan antara besok, Rabu (29 Juni) atau Kamis (30 Juni) waktu setempat.
Namun pihak Kremlin menyatakan, pembicaraan via telefon ini justru diinisiasi oleh Moskva, bukan Ankara seperti yang dipaparkan PM Yιldιrιm dan akan terjadi besok, Rabu, 29 Juni 2016 waktu setempat.
Di sisi lain, Kremlin melihat Turki sangat berniat bisa “rujuk” hubungan dengan Negeri Beruang Merah sesegera mungkin. Akan tetapi, Rusia justru tak ingin buru-buru, lantaran menormalisasi hubungan tak semudah membalikkan telapak tangan.
“Tak satu pihak pun semestinya berpikir bahwa kemungkinan menormalisasi semua hal bisa dilakukan dalam beberapa hari saja. Namun upaya ke arah ini (normalisasi) akan dilanjutkan,” jelas juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, disadur Reuters, Selasa (28/6/2016).
“Presiden Putin sendiri sebelumnya telah mengekspresikan berkali-kali tentang kemauannya, untuk menguatkan relasi dengan pemerintah dan rakyat Turki. Sekarang langkah yang sangat penting telah dibuat dalam hal ini,” tandasnya. (raw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.