✬ Di Suriah Israel menyerang kamp pasukan pendukung pemerintah Suriah, Al-Fawwar, di dekat Dataran Tinggi Golan, menewaskan tiga orang dan melukai dua lainnya. [Reuters/Baz Ratner] ✮
Militer Israel menyerang sebuah kamp pasukan pendukung pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad di dekat Dataran Tinggi Golan pada Minggu (23/4). Serangan ini menewaskan tiga pejuang serta meluaki dua lainnya.
The Syrian Observatory for Human Rights mengatakan, serangan itu memang menargetkan "gudang senjata" di kamp tersebut.
Walaupun begitu, pejabat berwenang Suriah hingga kini belum mengetahui apakah insiden yang mengincar kamp Al-Fawwar di barat daya negara itu terjadi akibat serangan udara atau darat dari pasukan Israel.
Sementara itu, militer Israel menolak menanggapi perihal serangan tersebut.
Pada Jumat (21/4), militer Israel memang telah menyatakan rencananya menargetkan suatu wilayah di Suriah dalam serangan balasan atas tembakan mortir yang menerjang bagian utara Dataran Tinggi Golan beberapa waktu lalu.
Dikutip dari AFP, kantor berita pemerintah Suriah, SANA, menuturkan Tel Aviv juga telah meluncurkan serangan ke sebuah markas tentara di Provinsi Quneitra, Dataran Tinggi Golan, hingga menyebabkan sejumlah kerusakan.
Rezim Assad selama ini menganggap Israel mendukung kelompok pemberontak pemerintahannya.
Damaskus dan Tel Aviv pernah berperang tahun 1967, memperebutkan wilayah Dataran Tinggi Golan. Dalam Perang Enam Hari itu, Israel akhirnya merebut 1.200 kilometer persegi wilayah Golan dari Suriah.
Tak lama dari itu, Tel Aviv mencaplok sebagian besar wilayah Golan dari Damaksus yang hingga kini tak pernah diakui masyarakat internasional.
Meski begitu, sekitar 510 kilometer persegi wilayah Golan masih berada di bawah kontrol Suriah. Kedua negara secara teknis masih dalam status berperang, meski perbatasan kedua negara terbilang tenang selama beberapa dekade.
Namun ketegangan kedua negara kembali muncul khususnya di wilayah Golan ketika konflik sipil Suriah pecah tahun 2011. (stu)
Militer Israel menyerang sebuah kamp pasukan pendukung pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad di dekat Dataran Tinggi Golan pada Minggu (23/4). Serangan ini menewaskan tiga pejuang serta meluaki dua lainnya.
The Syrian Observatory for Human Rights mengatakan, serangan itu memang menargetkan "gudang senjata" di kamp tersebut.
Walaupun begitu, pejabat berwenang Suriah hingga kini belum mengetahui apakah insiden yang mengincar kamp Al-Fawwar di barat daya negara itu terjadi akibat serangan udara atau darat dari pasukan Israel.
Sementara itu, militer Israel menolak menanggapi perihal serangan tersebut.
Pada Jumat (21/4), militer Israel memang telah menyatakan rencananya menargetkan suatu wilayah di Suriah dalam serangan balasan atas tembakan mortir yang menerjang bagian utara Dataran Tinggi Golan beberapa waktu lalu.
Dikutip dari AFP, kantor berita pemerintah Suriah, SANA, menuturkan Tel Aviv juga telah meluncurkan serangan ke sebuah markas tentara di Provinsi Quneitra, Dataran Tinggi Golan, hingga menyebabkan sejumlah kerusakan.
Rezim Assad selama ini menganggap Israel mendukung kelompok pemberontak pemerintahannya.
Damaskus dan Tel Aviv pernah berperang tahun 1967, memperebutkan wilayah Dataran Tinggi Golan. Dalam Perang Enam Hari itu, Israel akhirnya merebut 1.200 kilometer persegi wilayah Golan dari Suriah.
Tak lama dari itu, Tel Aviv mencaplok sebagian besar wilayah Golan dari Damaksus yang hingga kini tak pernah diakui masyarakat internasional.
Meski begitu, sekitar 510 kilometer persegi wilayah Golan masih berada di bawah kontrol Suriah. Kedua negara secara teknis masih dalam status berperang, meski perbatasan kedua negara terbilang tenang selama beberapa dekade.
Namun ketegangan kedua negara kembali muncul khususnya di wilayah Golan ketika konflik sipil Suriah pecah tahun 2011. (stu)
⚓ CNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.