Ilustrasi KRI TNI AL [CNN] ✮
Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Barat (Koarmabar) TNI Angkatan Laut menggelar latihan perang di perairan Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Latihan tempur itu akan digelar selama lima hari, Selasa-Minggu, 25-30 April 2017.
Panglima Koarmabar Laksda TNI Aan Kurnia menjelaskan, latihan perang yang diberi sandi “Latihan Siaga Tempur Koarmabar 2017” itu untuk menguji kemampuan tempur sistem senjata jajaran Koarmabar dan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).
Khusus untuk Lantamal IV pada harbour phase kembali menguji kemampuan, antara lain: dasar-dasar peperangan elektronika (Pernika), Sunrise Sunset Navigasi, Hukum Internasional, Raid Report Surface and Sab Surface, dan Raid Report Air yang diikuti oleh personel dari Satuan Kapal Ranjau (Satran), Satuan Kapal Cepat (Satkat), Fasharkan Tanjunguban dan Satkamla Lantamal IV.
Latihan ini, ungkap Aan Kurnia, bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme prajurit Koarmabar, baik yang berada di kapal perang (KRI), pangkalan Angkatan Laut (Lanal), maupun pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal).
“Dengan latihan ini para prajurit dapat melaksanakan tugas utamanya serta dapat meningkatkan kerja sama taktis antar unsur-unsur Koarmabar dalam melaksanakan aksi tempur laut,” ungkap Aan Kurnia, Kamis, 27 April 2017.
Aan memaparkan, latihan ini merupakan yang terbesar karena melibatkan sejumlah kapal perang berbagai jenis, seperti; perusak kawal rudal (PKR), delapan kapal perang jenis kapal cepat rudal (KCR), dua kapal perang jenis penyapu ranjau (PR), sembilan kapal perang jenis patrol combat (PC).
Selain itu, kapal parang jenis angkut tank type frosch (ATF), kapal perang jenis landing platform dock (LPD), kemudian kapal tunda (TD) serta pesawat udara jenis Cassa, KRI Banda Aceh-593, KRI Teluk Sibolga-536, KRI Diponegoro-365, KRI Kapitan Pattimura-371, KRI Sutedi Senoputra-378.
“Laut Natuna sangat strategis sebagai lokasi latihan karena melibatkan unsur 20 kapal perang (KRI), 4 pesawat udara, dan 1.000 personel dilibatkan dalam latihan ini, termasuk alutsista tercanggih yang kita miliki saat ini,” paparnya.
Kepala Dinas Penerangan Lantamal IV Mayor Laut (KH) Josdy Damopolii menambahkan, latihan ini melibatkan prajurit yang ada di Lantamal I, II, III, IV, dan XII di bawah jajaran Koarmabar, termasuk Satkat, Satran, Fasharkan, Satkamla Lantamal IV.
“Latihan perang ini untuk menjaga dan meningkatkan kemampuan prajurit yang ada di kapal, pesawat dan pangkalan-pangkalan,” ujarnya.
Josdy menambahkan, latihan perang ini sekaligus bertujuan untuk mengasah kemampuan taktis dan kerja sama prajurit yang sebelumnya dilaksanakan perencanaan latihan hingga tactical floor game dan manuver lapangan.
Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Barat (Koarmabar) TNI Angkatan Laut menggelar latihan perang di perairan Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Latihan tempur itu akan digelar selama lima hari, Selasa-Minggu, 25-30 April 2017.
Panglima Koarmabar Laksda TNI Aan Kurnia menjelaskan, latihan perang yang diberi sandi “Latihan Siaga Tempur Koarmabar 2017” itu untuk menguji kemampuan tempur sistem senjata jajaran Koarmabar dan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).
Khusus untuk Lantamal IV pada harbour phase kembali menguji kemampuan, antara lain: dasar-dasar peperangan elektronika (Pernika), Sunrise Sunset Navigasi, Hukum Internasional, Raid Report Surface and Sab Surface, dan Raid Report Air yang diikuti oleh personel dari Satuan Kapal Ranjau (Satran), Satuan Kapal Cepat (Satkat), Fasharkan Tanjunguban dan Satkamla Lantamal IV.
Latihan ini, ungkap Aan Kurnia, bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme prajurit Koarmabar, baik yang berada di kapal perang (KRI), pangkalan Angkatan Laut (Lanal), maupun pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal).
“Dengan latihan ini para prajurit dapat melaksanakan tugas utamanya serta dapat meningkatkan kerja sama taktis antar unsur-unsur Koarmabar dalam melaksanakan aksi tempur laut,” ungkap Aan Kurnia, Kamis, 27 April 2017.
Aan memaparkan, latihan ini merupakan yang terbesar karena melibatkan sejumlah kapal perang berbagai jenis, seperti; perusak kawal rudal (PKR), delapan kapal perang jenis kapal cepat rudal (KCR), dua kapal perang jenis penyapu ranjau (PR), sembilan kapal perang jenis patrol combat (PC).
Selain itu, kapal parang jenis angkut tank type frosch (ATF), kapal perang jenis landing platform dock (LPD), kemudian kapal tunda (TD) serta pesawat udara jenis Cassa, KRI Banda Aceh-593, KRI Teluk Sibolga-536, KRI Diponegoro-365, KRI Kapitan Pattimura-371, KRI Sutedi Senoputra-378.
“Laut Natuna sangat strategis sebagai lokasi latihan karena melibatkan unsur 20 kapal perang (KRI), 4 pesawat udara, dan 1.000 personel dilibatkan dalam latihan ini, termasuk alutsista tercanggih yang kita miliki saat ini,” paparnya.
Kepala Dinas Penerangan Lantamal IV Mayor Laut (KH) Josdy Damopolii menambahkan, latihan ini melibatkan prajurit yang ada di Lantamal I, II, III, IV, dan XII di bawah jajaran Koarmabar, termasuk Satkat, Satran, Fasharkan, Satkamla Lantamal IV.
“Latihan perang ini untuk menjaga dan meningkatkan kemampuan prajurit yang ada di kapal, pesawat dan pangkalan-pangkalan,” ujarnya.
Josdy menambahkan, latihan perang ini sekaligus bertujuan untuk mengasah kemampuan taktis dan kerja sama prajurit yang sebelumnya dilaksanakan perencanaan latihan hingga tactical floor game dan manuver lapangan.
⚓ Metrotv
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.