Kesepakatan ini dicapai saat terjadi pertemuan antara Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri India, Sushma Swaraj di Jakarta. Foto/Victor Maukana/Sindonews ●
Indonesia dan India sepakat untuk meningkatkan kerjasama dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang keamanan dan kontra terorisme. Kesepakatan ini dicapai saat terjadi pertemuan dalam format Sidang Komisi Bersama Indonesia-India antara Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri India, Sushma Swaraj di Jakarta.
Berbicara pasca melakukan pertemuan, Retno menuturkan, dalam pembicaraan itu, ia dan Swaraj sepakat kedua negara harus meningkatkan kerjasama dalam bidang politik dan keamanan. Ini termasuk peningkatan upaya kontra terorisme, pencurian ikan dan keamanan cyber.
"Dalam konteks kerja sama bilateral, pada aspek politik dan keamanan, kita mendiskusikan untuk memperluas kerja sama Indonesia-India melalui finalisasi kerjasama pertahanan, implementasi pengembangan dan produksi industrri pertahanan, penguatan keamanan maritim, termasuk kooperasi melawan perompakan dan pencurian ikan," kata Retno.
"Kita juga mendiskusikan perluasan Kooperasi di bidang kontra-terorisme, melalui program deradikalisasi dan kerangka legal untuk melawan kejahatan transnasional, termasuk ancaman cyber," sambungnya pada Jumat (5/1).
Selain membahas mengenai kerjasama politik dan keamanan, keduanya juga membahas mengenai peningkatan kerjasama ekonomi. Retno menyebut perdagangan Indonesia ke India mencapai USD 15 miliar, dan RI memiliki target perdagangan hingga USD 50 miliar.
"India merupakan pasar kunci untuk ekspor kelapa sawit Indonesia - komoditas penting yang menyokong keberlangsungan hidup jutaan petani RI. Kita sepakat untuk mengintensifkan fasilitasi perdagangan dan mengeksplorasi pasar potensial yang besar, melalui akses pasar yang lebih besar, fasilitasi investasi yang lebih baik di berbagai sektor, seperti farmasi, tambang, dan konektivitas dan work permite workers," ungkapnya. (esn)
Indonesia dan India sepakat untuk meningkatkan kerjasama dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang keamanan dan kontra terorisme. Kesepakatan ini dicapai saat terjadi pertemuan dalam format Sidang Komisi Bersama Indonesia-India antara Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri India, Sushma Swaraj di Jakarta.
Berbicara pasca melakukan pertemuan, Retno menuturkan, dalam pembicaraan itu, ia dan Swaraj sepakat kedua negara harus meningkatkan kerjasama dalam bidang politik dan keamanan. Ini termasuk peningkatan upaya kontra terorisme, pencurian ikan dan keamanan cyber.
"Dalam konteks kerja sama bilateral, pada aspek politik dan keamanan, kita mendiskusikan untuk memperluas kerja sama Indonesia-India melalui finalisasi kerjasama pertahanan, implementasi pengembangan dan produksi industrri pertahanan, penguatan keamanan maritim, termasuk kooperasi melawan perompakan dan pencurian ikan," kata Retno.
"Kita juga mendiskusikan perluasan Kooperasi di bidang kontra-terorisme, melalui program deradikalisasi dan kerangka legal untuk melawan kejahatan transnasional, termasuk ancaman cyber," sambungnya pada Jumat (5/1).
Selain membahas mengenai kerjasama politik dan keamanan, keduanya juga membahas mengenai peningkatan kerjasama ekonomi. Retno menyebut perdagangan Indonesia ke India mencapai USD 15 miliar, dan RI memiliki target perdagangan hingga USD 50 miliar.
"India merupakan pasar kunci untuk ekspor kelapa sawit Indonesia - komoditas penting yang menyokong keberlangsungan hidup jutaan petani RI. Kita sepakat untuk mengintensifkan fasilitasi perdagangan dan mengeksplorasi pasar potensial yang besar, melalui akses pasar yang lebih besar, fasilitasi investasi yang lebih baik di berbagai sektor, seperti farmasi, tambang, dan konektivitas dan work permite workers," ungkapnya. (esn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.