N219 PTDI ☆
Pesawat N219 atau yang diberi nama Nurtanio belakangan jarang terdengar. Pesawat yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 10 November 2017 lalu ternyata telah melalui berbagai macam pengujian.
Mengutip laman Lapan, Sabtu (5/12/2020), pada Selasa (1/12) hingga Kamis (3/12) telah dilakukan uji terbang N219 Nurtanio Prototipe 1 (PD1) di Bandara Nusawiru, Pangandaran, Jawa Barat.
Kepala Program Pesawat Transport Nasional pada Pusat Teknologi Penerbangan (Pustekbang) Lapan, Agus Aribowo menjelaskan selama 3 hari telah dilakukan uji terbang sebanyak 6 sortie. Uji terbang kali ini diawaki oleh pilot dan flight test engineer (FTE) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai ujian akhir (final exam) dan validasi atas semua uji terbang yang telah dilalui oleh tes pilot dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI) saat proses uji terbang pengembangan maupun sertifikasi selama ini.
"Uji sampling yang telah dilakukan seperti stall speed determination, vibration, and buffeting, one engine inoperative, in flight engine start, take-off and landing distance determination, dan sebagainya. Berita baik bagi Indonesia, semua urutan tes telah lulus 100%," bunyi keterangan tersebut.
Rencananya, pada 10 sampai 12 Desember akan diuji terbang untuk pesawat Prototipe 2 (PD2) oleh pilot dan FTE Kemenhub di Bandung untuk menguji sistem alat pendaratan (instrument landing system/ILS), penerbangan malam (night operation), dan lain sebagainya.
"Setelah semua uji PD1 dan PD2 lulus, akan diadakan final type certification board meeting (TCBM) untuk menentukan type certificate data sheet (TCDS) sebagai lampiran sertifikat tipe untuk N219 Nurtanio yang dijadwalkan lulus di akhir tahun 2020 ini," bunyi keterangan tersebut lebih lanjut. (acd/ara)
Pesawat N219 atau yang diberi nama Nurtanio belakangan jarang terdengar. Pesawat yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 10 November 2017 lalu ternyata telah melalui berbagai macam pengujian.
Mengutip laman Lapan, Sabtu (5/12/2020), pada Selasa (1/12) hingga Kamis (3/12) telah dilakukan uji terbang N219 Nurtanio Prototipe 1 (PD1) di Bandara Nusawiru, Pangandaran, Jawa Barat.
Kepala Program Pesawat Transport Nasional pada Pusat Teknologi Penerbangan (Pustekbang) Lapan, Agus Aribowo menjelaskan selama 3 hari telah dilakukan uji terbang sebanyak 6 sortie. Uji terbang kali ini diawaki oleh pilot dan flight test engineer (FTE) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai ujian akhir (final exam) dan validasi atas semua uji terbang yang telah dilalui oleh tes pilot dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI) saat proses uji terbang pengembangan maupun sertifikasi selama ini.
"Uji sampling yang telah dilakukan seperti stall speed determination, vibration, and buffeting, one engine inoperative, in flight engine start, take-off and landing distance determination, dan sebagainya. Berita baik bagi Indonesia, semua urutan tes telah lulus 100%," bunyi keterangan tersebut.
Rencananya, pada 10 sampai 12 Desember akan diuji terbang untuk pesawat Prototipe 2 (PD2) oleh pilot dan FTE Kemenhub di Bandung untuk menguji sistem alat pendaratan (instrument landing system/ILS), penerbangan malam (night operation), dan lain sebagainya.
"Setelah semua uji PD1 dan PD2 lulus, akan diadakan final type certification board meeting (TCBM) untuk menentukan type certificate data sheet (TCDS) sebagai lampiran sertifikat tipe untuk N219 Nurtanio yang dijadwalkan lulus di akhir tahun 2020 ini," bunyi keterangan tersebut lebih lanjut. (acd/ara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.