Memaksimalkan Teknologi Penembakan rudal hellfire dari Helikopter Apache [TNI AD]
Boom… boom. Itulah bunyi ledakan dan tembakan yang terdengar dari kendaraan tempur TNI AD dalam latihan antarkecabangan di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD, Martapura, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, Kamis (26/11). Latihan tempur itu diikuti 3.300 prajurit Kostrad yang ada di Jawa Timur.
Turut hadir meninjau latihan tempur, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa. Ia berharap dari pelatihan ini dapat menjadikan prajurit TNI AD menjadi cerdas dalam melakukan tugasnya.
“Kita harus smart (cerdas), jangan sampai rado, rajin tapi bodoh. Saya ingin prajurit kita bertempur atau melakukan tugas apa pun dengan smart,” kata Jenderal Andika, Kamis (26/11).
Dalam latihan yang menggunakan kendaraan tempur canggih itu, Jenderal Andika mengatakan prajurit harus bisa memaksimalkan penggunaan teknologi. Menurutnya, teknologi dapat membuat semuanya lebih mudah, cepat, dan tepat.
“Jadi, yang saya ingin lihat justru bagaimana teknologi ini semakin disempurnakan. Saya ingin melihat mereka lebih bisa menggunakan teknologi sehingga mereka tidak usah harus melakukan aktivitas maupun membidik menembak dengan cara-cara yang tradisional,” ungkap Jenderal Andika.
Peningkatan Jangkauan Roket Astros
MLRS Astros dengan jangkauan 80 km [TNI AD]
Beberapa kendaraan tempur canggih yang diterjunkan dalam latihan tersebut, antara lain meriam Astros dan helikopter Apache. Jenderal Andika menyebut, untuk pertama kalinya, diuji coba meriam Astros berbasis roket buatan Brasil yang ditembakkan lebih jauh dari tahun lalu.
“Untuk pertama kali kita menembak dari jarak 16 km. Kalau tahun lalu sekitar 12 sampai 13 km, karena kita mau aman. Tapi, kondisi meriam yang berbasis roket yang kebetulan mereknya Astros dari Brasil itu kita punya amunisi sampai 80 km. Kita berharap bisa beli yang 300 km,” bangga Andika.
Selain meriam, pada latihan tempur itu turut dilibatkan helikopter Apache. Jenderal Andika menyebut helikopter itu merupakan yang tercanggih yang dimiliki TNI AD. “Kita lihat tadi demo rudal Hellfire dengan akurasi yang dapat diandalkan,” ungkap Andika.
Pusat latihan tempur di atas tanah seluas 43 ribu hektare tersebut sontak menjadi sorotan masyarakat setempat. Masyarakat dari segala umur tertarik untuk menyaksikan kebolehan TNI AD dalam bertempur.
Berdasarkan pantauan Koran Jakarta, masyarakat terlihat antusias melihat latihan tempur TNI AD itu meski di bawah cuaca yang terik. Tak jarang, masyarakat mengucapkan kekagumannya saat melihat prajurit TNI AD beraksi melakukan simulasi tempur. Dentuman akibat tembakan kendaraan tempur yang canggih juga diiringi tepuk tangan dari masyarakat.
Boom… boom. Itulah bunyi ledakan dan tembakan yang terdengar dari kendaraan tempur TNI AD dalam latihan antarkecabangan di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD, Martapura, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, Kamis (26/11). Latihan tempur itu diikuti 3.300 prajurit Kostrad yang ada di Jawa Timur.
Turut hadir meninjau latihan tempur, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa. Ia berharap dari pelatihan ini dapat menjadikan prajurit TNI AD menjadi cerdas dalam melakukan tugasnya.
“Kita harus smart (cerdas), jangan sampai rado, rajin tapi bodoh. Saya ingin prajurit kita bertempur atau melakukan tugas apa pun dengan smart,” kata Jenderal Andika, Kamis (26/11).
Dalam latihan yang menggunakan kendaraan tempur canggih itu, Jenderal Andika mengatakan prajurit harus bisa memaksimalkan penggunaan teknologi. Menurutnya, teknologi dapat membuat semuanya lebih mudah, cepat, dan tepat.
“Jadi, yang saya ingin lihat justru bagaimana teknologi ini semakin disempurnakan. Saya ingin melihat mereka lebih bisa menggunakan teknologi sehingga mereka tidak usah harus melakukan aktivitas maupun membidik menembak dengan cara-cara yang tradisional,” ungkap Jenderal Andika.
Peningkatan Jangkauan Roket Astros
MLRS Astros dengan jangkauan 80 km [TNI AD]
Beberapa kendaraan tempur canggih yang diterjunkan dalam latihan tersebut, antara lain meriam Astros dan helikopter Apache. Jenderal Andika menyebut, untuk pertama kalinya, diuji coba meriam Astros berbasis roket buatan Brasil yang ditembakkan lebih jauh dari tahun lalu.
“Untuk pertama kali kita menembak dari jarak 16 km. Kalau tahun lalu sekitar 12 sampai 13 km, karena kita mau aman. Tapi, kondisi meriam yang berbasis roket yang kebetulan mereknya Astros dari Brasil itu kita punya amunisi sampai 80 km. Kita berharap bisa beli yang 300 km,” bangga Andika.
Selain meriam, pada latihan tempur itu turut dilibatkan helikopter Apache. Jenderal Andika menyebut helikopter itu merupakan yang tercanggih yang dimiliki TNI AD. “Kita lihat tadi demo rudal Hellfire dengan akurasi yang dapat diandalkan,” ungkap Andika.
Pusat latihan tempur di atas tanah seluas 43 ribu hektare tersebut sontak menjadi sorotan masyarakat setempat. Masyarakat dari segala umur tertarik untuk menyaksikan kebolehan TNI AD dalam bertempur.
Berdasarkan pantauan Koran Jakarta, masyarakat terlihat antusias melihat latihan tempur TNI AD itu meski di bawah cuaca yang terik. Tak jarang, masyarakat mengucapkan kekagumannya saat melihat prajurit TNI AD beraksi melakukan simulasi tempur. Dentuman akibat tembakan kendaraan tempur yang canggih juga diiringi tepuk tangan dari masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.