Pray For KRI Nanggala 402 & Crew Ilustrasi KRI Rimau [Koarmada II] ⚓️
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono mengungkapkan temuan terkini perihal upaya pencarian KRI Nanggala-402 di perairan Bali, Kamis (22/4/2021). Menurut dia, KRI Rimau menemukan kemagnetan yang tinggi di suatu titik dengan kedalaman 50-100 meter.
Yudo menjelaskan, untuk memperkuat temuan itu, akan dipasang multibeam echosounder di KRI Rimau secara portabel.
"Mudah-mudahan KRI Rigel juga bisa datang ini nanti sehingga bisa lebih rinci lagi. Sehingga kelihatan di situ yang tadi ditemukan kemangnetan yang tinggi. Harapannya kemagnetan yang tinggi itu adalah KRI Nanggala," ujarnya dalam keterangan pers terkait musibah KRI Nanggala-402 di Pangkalan TNI AU Ngurah Rai, Bali, Kamis (22/4/2021).
Dalam kesempatan itu, Yudo bilang kalau dalam kondisi blackout seperti yang dialami KRI Nanggala-402, kapal itu bisa bertahan 72 jam atau tiga hari di dalam laut berbekal cadangan oksigen yang ada.
"Sehingga kalau kemarin saat hilang kontak jam 03.00 WITA, sehingga nanti bisa sampai hari Sabtu jam 03.00 WITA. Mudah-mudahan ini sebelum ini dapat ditemukan sehingga mungkin cadangan oksigen masih ada," kata Yudo.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto mengungkapkan pencarian terkait musibah KRI Nanggala-402 terus dilakukan.
"Saat ini TNI sedang menghadapi suatu masalah yaitu masih belum kontaknya, belum dapat kontak dengan kapal selam kita, KRI Nanggala-402," ujarnya.
"Usaha-usaha untuk pencarian sudah dilakukan secara intensif, yang akan memberikan penjelasan lebih detail adalah Panglima TNI dan KSAL," lanjutnya.
Lebih lanjut, Prabowo yakin seluruh bangsa Indonesia memperhatikan dengan seksama musibah ini.
"Fokusnya adalah agar anak-anak kita bisa kita selamatkan secepat mungkin," katanya. (miq/dru)
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono mengungkapkan temuan terkini perihal upaya pencarian KRI Nanggala-402 di perairan Bali, Kamis (22/4/2021). Menurut dia, KRI Rimau menemukan kemagnetan yang tinggi di suatu titik dengan kedalaman 50-100 meter.
Yudo menjelaskan, untuk memperkuat temuan itu, akan dipasang multibeam echosounder di KRI Rimau secara portabel.
"Mudah-mudahan KRI Rigel juga bisa datang ini nanti sehingga bisa lebih rinci lagi. Sehingga kelihatan di situ yang tadi ditemukan kemangnetan yang tinggi. Harapannya kemagnetan yang tinggi itu adalah KRI Nanggala," ujarnya dalam keterangan pers terkait musibah KRI Nanggala-402 di Pangkalan TNI AU Ngurah Rai, Bali, Kamis (22/4/2021).
Dalam kesempatan itu, Yudo bilang kalau dalam kondisi blackout seperti yang dialami KRI Nanggala-402, kapal itu bisa bertahan 72 jam atau tiga hari di dalam laut berbekal cadangan oksigen yang ada.
"Sehingga kalau kemarin saat hilang kontak jam 03.00 WITA, sehingga nanti bisa sampai hari Sabtu jam 03.00 WITA. Mudah-mudahan ini sebelum ini dapat ditemukan sehingga mungkin cadangan oksigen masih ada," kata Yudo.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto mengungkapkan pencarian terkait musibah KRI Nanggala-402 terus dilakukan.
"Saat ini TNI sedang menghadapi suatu masalah yaitu masih belum kontaknya, belum dapat kontak dengan kapal selam kita, KRI Nanggala-402," ujarnya.
"Usaha-usaha untuk pencarian sudah dilakukan secara intensif, yang akan memberikan penjelasan lebih detail adalah Panglima TNI dan KSAL," lanjutnya.
Lebih lanjut, Prabowo yakin seluruh bangsa Indonesia memperhatikan dengan seksama musibah ini.
"Fokusnya adalah agar anak-anak kita bisa kita selamatkan secepat mungkin," katanya. (miq/dru)
⚓️ CNBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.