Kendaraan Militer Pertama Buatan Malaysia Kendaraan militer buatan dalam negeri pertama Malaysia, Tarantula. [WIKIMEDIA]
Malaysia meresmikan kendaraan militer lapis baja buatan dalam negeri pertamanya yang diberi nama Tarantula.
Peresmian Tarantula dilakukan di Wisma Perwira Tentera Darat, Malaysia, oleh Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob pada Jumat (2/4/2021).
Melansir The Star, Jumat (2/4/2021), kendaraan lapis baja itu diklaim 100 persen buatan Malaysia dan diproduksi oleh Mildef International Technologies Sdn Bhd.
Mildef International Technologies Sdn Bhd mengkategorikan kendaraan militer tersebut sebagai High Mobility Armoured Vehicle (HMAV).
Tarantula HMAV [MILDEF/STRIDE/Malaysian army]
Tarantula merupakan kendaraan lapis baja berpenggerak roda empat. Ismail Sabri mengatakan, kendaraan lapis baja itu telah diselesaikan tiga bulan lalu.
Dia menambahkan, kendaraan militer tersebut dibuat oleh tim yang terdiri dari delapan insinyur dan lebih dari 100 staf Kementerian Pertahanan Malaysia (Mindef).
Kementerian Pertahanan Malaysia menggelontorkan dana senilai 16 juta ringgit (Rp 56 miliar) untuk proyek tersebut yang mencakup penelitian dan pengembangannya.
"Ini buatan Malaysia. Saya sudah katakan (sebelumnya) Mindef akan fokus pada fakta bahwa para ahli di Malaysia mampu memproduksi senjata kita sendiri,” kata Ismail Sabri.
interior Tarantula HMAV [lowyat]
Dia menambahkan, dengan mampu memproduksi alat utama sistem pertahanan dari dalam negeri, Malaysia tidak bergantung dengan luar negeri.
Menurut Ismail Sabri, kendaraan lapis baja tersebut telah melalui berbagai evaluasi dan pengujian sesuai dengan standar militer internasional.
Evaluasi dan pengujian yang dimaksud seperti uji ketahanan jalan, konsumsi bahan bakar, uji beban, dan uji pendakian.
Ismail Sabri bertutur, kendaraan lapis baja tersebut juga dibuat agar sesuai dengan iklim dan cuaca Malaysia.
Tarantula HMAV 4x4 [the Star]
Dia mengatakan, Tarantula telah diterima dengan baik oleh beberapa negara di Timur Tengah. Namun, belum ada pesanan terhadap Tarantula hingga saat ini.
“Teknologi (dari kendaraan ini) akan ditingkatkan jika dibutuhkan agar bisa memasuki pasar internasional,” kata Ismail Sabri.
-Dia menambahkan, berdasarkan kapasitas produksinya, Mildef International Technologies Sdn Bhd mampu memproduksi 40 unit Tarantula dalam setahun.
Dengan daya tahan dan kecepatan maksimalnya hingga 110 kilometer per jam, Tarantula disebut mampu menjalankan berbagai misi militer serta melindungi awak dan penumpangnya.
Malaysia meresmikan kendaraan militer lapis baja buatan dalam negeri pertamanya yang diberi nama Tarantula.
Peresmian Tarantula dilakukan di Wisma Perwira Tentera Darat, Malaysia, oleh Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob pada Jumat (2/4/2021).
Melansir The Star, Jumat (2/4/2021), kendaraan lapis baja itu diklaim 100 persen buatan Malaysia dan diproduksi oleh Mildef International Technologies Sdn Bhd.
Mildef International Technologies Sdn Bhd mengkategorikan kendaraan militer tersebut sebagai High Mobility Armoured Vehicle (HMAV).
Tarantula HMAV [MILDEF/STRIDE/Malaysian army]
Tarantula merupakan kendaraan lapis baja berpenggerak roda empat. Ismail Sabri mengatakan, kendaraan lapis baja itu telah diselesaikan tiga bulan lalu.
Dia menambahkan, kendaraan militer tersebut dibuat oleh tim yang terdiri dari delapan insinyur dan lebih dari 100 staf Kementerian Pertahanan Malaysia (Mindef).
Kementerian Pertahanan Malaysia menggelontorkan dana senilai 16 juta ringgit (Rp 56 miliar) untuk proyek tersebut yang mencakup penelitian dan pengembangannya.
"Ini buatan Malaysia. Saya sudah katakan (sebelumnya) Mindef akan fokus pada fakta bahwa para ahli di Malaysia mampu memproduksi senjata kita sendiri,” kata Ismail Sabri.
interior Tarantula HMAV [lowyat]
Dia menambahkan, dengan mampu memproduksi alat utama sistem pertahanan dari dalam negeri, Malaysia tidak bergantung dengan luar negeri.
Menurut Ismail Sabri, kendaraan lapis baja tersebut telah melalui berbagai evaluasi dan pengujian sesuai dengan standar militer internasional.
Evaluasi dan pengujian yang dimaksud seperti uji ketahanan jalan, konsumsi bahan bakar, uji beban, dan uji pendakian.
Ismail Sabri bertutur, kendaraan lapis baja tersebut juga dibuat agar sesuai dengan iklim dan cuaca Malaysia.
Tarantula HMAV 4x4 [the Star]
Dia mengatakan, Tarantula telah diterima dengan baik oleh beberapa negara di Timur Tengah. Namun, belum ada pesanan terhadap Tarantula hingga saat ini.
“Teknologi (dari kendaraan ini) akan ditingkatkan jika dibutuhkan agar bisa memasuki pasar internasional,” kata Ismail Sabri.
-Dia menambahkan, berdasarkan kapasitas produksinya, Mildef International Technologies Sdn Bhd mampu memproduksi 40 unit Tarantula dalam setahun.
Dengan daya tahan dan kecepatan maksimalnya hingga 110 kilometer per jam, Tarantula disebut mampu menjalankan berbagai misi militer serta melindungi awak dan penumpangnya.
★ Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.