Untuk Komcad
Senjata SS2-V5 A1 [iNews] ★
Direktur Utama PT Pindad Persero Abraham Moose memastikan 25 ribu pucuk senjata api jenis SS2-V5 A1 yang berukuran lebih pendek dan ringan telah selesai dibuat.
Sebanyak 25 ribu senjata ini sengaja dibuat untuk memenuhi pesanan Kementerian Pertahanan yang akan digunakan untuk pelatihan Komponen Cadangan.
"Senjata api sudah selesai (pembuatannya)," kata Abraham saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Kamis (6/5).
Abraham tak menjelaskan lebih lanjut apakah 25 ribu senjata ini sudah dikirim ke Kemhan untuk selanjutnya digunakan. Kemhan sendiri seperti yang diberitakan sebelumnya akan mulai membuka pelatihan Komcad per Juni mendatang.
Pendaftaran dijadwalkan dibuka pada pekan pertama hingga ketiga Juni 2021. Sementara pelatihannya akan mulai dilakukan pada pekan keempat Juni hingga September. Total lama pelatihan selama kurang lebih tiga bulan.
Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak saat dihubungi melalui pesan singkat mengatakan pelatihan ini merekrut 2.500 orang, dari yang semula 25 ribu Komcad.
Kata dia, fokus utama pelatihan kali ini hanya untuk Matra Darat dengan sasaran spesifik beberapa lembaga.
"Fokus untuk ASN, Pegawai BUMN/S dan Mahasiswa dulu," kata Dahnil.
Berdasarkan PP3/2021, setiap warga negara Indonesia berhak ikut mendaftar untuk mengikuti pelatihan Komcad dengan syarat turunan lainnya.
Meski begitu, tak ada unsur paksaan bagi warga mendaftar Komcad. Semua dilakukan atas kesadaran sendiri, dan dipastikan berbeda dengan Wajib Militer yang menekankan unsur wajib bagi warganya.
Kemenhan menargetkan pembentukan Komcad di paruh pertama sebanyak 35 batalyon atau sebanyak 25 ribu prajurit. Pembentukan Komcad ini sesuai dengan amanat UU No 23 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara. (tst/gil)
Senjata SS2-V5 A1 [iNews] ★
Direktur Utama PT Pindad Persero Abraham Moose memastikan 25 ribu pucuk senjata api jenis SS2-V5 A1 yang berukuran lebih pendek dan ringan telah selesai dibuat.
Sebanyak 25 ribu senjata ini sengaja dibuat untuk memenuhi pesanan Kementerian Pertahanan yang akan digunakan untuk pelatihan Komponen Cadangan.
"Senjata api sudah selesai (pembuatannya)," kata Abraham saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Kamis (6/5).
Abraham tak menjelaskan lebih lanjut apakah 25 ribu senjata ini sudah dikirim ke Kemhan untuk selanjutnya digunakan. Kemhan sendiri seperti yang diberitakan sebelumnya akan mulai membuka pelatihan Komcad per Juni mendatang.
Pendaftaran dijadwalkan dibuka pada pekan pertama hingga ketiga Juni 2021. Sementara pelatihannya akan mulai dilakukan pada pekan keempat Juni hingga September. Total lama pelatihan selama kurang lebih tiga bulan.
Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak saat dihubungi melalui pesan singkat mengatakan pelatihan ini merekrut 2.500 orang, dari yang semula 25 ribu Komcad.
Kata dia, fokus utama pelatihan kali ini hanya untuk Matra Darat dengan sasaran spesifik beberapa lembaga.
"Fokus untuk ASN, Pegawai BUMN/S dan Mahasiswa dulu," kata Dahnil.
Berdasarkan PP3/2021, setiap warga negara Indonesia berhak ikut mendaftar untuk mengikuti pelatihan Komcad dengan syarat turunan lainnya.
Meski begitu, tak ada unsur paksaan bagi warga mendaftar Komcad. Semua dilakukan atas kesadaran sendiri, dan dipastikan berbeda dengan Wajib Militer yang menekankan unsur wajib bagi warganya.
Kemenhan menargetkan pembentukan Komcad di paruh pertama sebanyak 35 batalyon atau sebanyak 25 ribu prajurit. Pembentukan Komcad ini sesuai dengan amanat UU No 23 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara. (tst/gil)
★ CNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.