✈️ Setelah Amerika tolak permintaan pesawat F35✈️ Jet Tempur F-35 diminati tapi malah dikasi pesawat dibawah kelasnya dengan berbagai macam aturan (AP Photo/Ana Brigida)
Ternyata ada 3 alasan AS 'ngebet' hanya memberi jet tempur F-16 block 72 Viper kepada Indonesia. Padahal Indonesia di bawah Menhan Prabowo ingin sekali meminang jet tempur "siluman' F-35 Lightning II. AS lebih memilih Singapura memiliki F-35 karena sekutu terdekatnya di ASEAN.
Dalam paparan resmi perusahaan pembuat F-16 dan F-35, Lockheed Martin menyampaikan paparan berjudul "Three Reasons the F-16 Block 72 is the Ideal Bridge to Fifth-Generation Capabilities" dalam laman resmi perusahaan.
Mereka menegaskan bahwa F-16 Blok 72 bukanlah pesawat standar generasi keempat, tapi plus-plus.
"F-16 Blok 72 menggabungkan kemajuan terbaru dalam teknologi dan kemampuan tempur - dimana tak sedikit di antaranya yang dapat dianggap sebagai teknologi generasi kelima," jelas Lockheed Martin dikutip Selasa (29/6).
Berikut tiga alasan mengapa pesawat F-16 Blok 72 yang kuat ini dapat menjadi jembatan antara armada pesawat F-16 yang dimiliki Indonesia saat ini dan pesawat generasi kelima seperti F-35.
1. F-16 Viper dianggap sebagai jet tempur generasi ke-4,5
Lockheed Martin adalah satu-satunya perusahaan di dunia yang memiliki dua pesawat tempur generasi kelima yang sedang beroperasi, pesawat F-22 dan F-35. Hal ini memungkinkan Lockheed Martin untuk memanfaatkan teknologi generasi kelima dari platform kedua pesawat tersebut dan mengintegrasikannya kembali ke F-16 Blok 72 untuk Indonesia - dan sebaliknya.
Contohnya, radar Advanced Electronically Scan Array (AESA) APG-83 lanjutan Northrop Grumman yang canggih memberikan kemampuan generasi ke-5 dengan memanfaatkan kesamaan perangkat keras dan perangkat lunak dengan radar F-22 dan F-35 AESA. APG-83 memiliki 95% kesamaan perangkat lunak dan 70% kesamaan perangkat keras dengan radar F-35.
Secara keseluruhan, Lockheed Martin menyediakan pemindahan teknologi dirgantara canggih yang lengkap dan terbukti serta rencana transisi dari generasi keempat ke generasi kelima.
2. Indonesia Sudah Punya Jet F-16 Lama
F-16 eMLU TNI AU [Dispenau]
Indonesia sudah punya 34 jet tempur F-16 dalam armadanya, Angkatan Udara Indonesia telah memiliki perlengkapan pendukung F-16, suku cadang, dan pilot terlatih serta personel untuk pemeliharaan pesawat. Pesawat TNI AU F-16A Blok 15 yang baru saja di upgrade (perbarui) memberikan peningkatan struktural paruh baya dan peningkatan avionik dalam armadanya. Sekarang pesawat tersebut dapat melengkapi F-16 Blok 72 yang ada.
Dengan pengalaman F-16 dan infrastruktur yang sudah ada, F-16 Blok 72 akan memungkinkan transisi yang lebih lancer dan efisien dengan pengoperasian yang hemat biaya karena investasi awal sudah selesai. Selain itu, dengan lebih dari 3.000 F-16 yang beroperasi di 25 negara saat ini, pengguna F-16 di seluruh dunia dapat berbagi informasi serta proyek keberlanjutan dan biaya yang terkait dengan pemeliharaan F-16 - dimana banyak di antaranya umum dilakukan oleh pengguna generasi kelima. Faktanya, sekitar setengah dari rantai pasokan F-16 memiliki kesamaan dengan F-22 dan F-35.
3. Bakal Banyak Kawan
Banyak pengguna F-35 internasional juga mengoperasikan F-16 - baik di masa lalunya atau yang terus mengoperasikanya sampai saat ini. Sebagian besar meningkatkan armada F-16 mereka yang ada ke konfigurasi terbaru sebagai jalur awal dalam transisi ke teknologi pesawat tempur generasi kelima.
Saat ini, F-16 terus melayani markas armada udara NATO dan misi pertahanan sekutu di seluruh dunia. Dengan memilih F-16 Blok 72, Indonesia akan bergabung dengan jaringan negara yang mengoperasikan F-16 model lama serta F-16 dan F-35 model terbaru.
Di saat diskusi tentang pesawat generasi kelima untuk Indonesia akan dimulai dengan pemerintah AS, pesawat F-16 Blok 72 menawarkan Angkatan Udara Indonesia jalan menuju kemampuan generasi kelima di masa depan.
Ternyata ada 3 alasan AS 'ngebet' hanya memberi jet tempur F-16 block 72 Viper kepada Indonesia. Padahal Indonesia di bawah Menhan Prabowo ingin sekali meminang jet tempur "siluman' F-35 Lightning II. AS lebih memilih Singapura memiliki F-35 karena sekutu terdekatnya di ASEAN.
Dalam paparan resmi perusahaan pembuat F-16 dan F-35, Lockheed Martin menyampaikan paparan berjudul "Three Reasons the F-16 Block 72 is the Ideal Bridge to Fifth-Generation Capabilities" dalam laman resmi perusahaan.
Mereka menegaskan bahwa F-16 Blok 72 bukanlah pesawat standar generasi keempat, tapi plus-plus.
"F-16 Blok 72 menggabungkan kemajuan terbaru dalam teknologi dan kemampuan tempur - dimana tak sedikit di antaranya yang dapat dianggap sebagai teknologi generasi kelima," jelas Lockheed Martin dikutip Selasa (29/6).
Berikut tiga alasan mengapa pesawat F-16 Blok 72 yang kuat ini dapat menjadi jembatan antara armada pesawat F-16 yang dimiliki Indonesia saat ini dan pesawat generasi kelima seperti F-35.
1. F-16 Viper dianggap sebagai jet tempur generasi ke-4,5
Lockheed Martin adalah satu-satunya perusahaan di dunia yang memiliki dua pesawat tempur generasi kelima yang sedang beroperasi, pesawat F-22 dan F-35. Hal ini memungkinkan Lockheed Martin untuk memanfaatkan teknologi generasi kelima dari platform kedua pesawat tersebut dan mengintegrasikannya kembali ke F-16 Blok 72 untuk Indonesia - dan sebaliknya.
Contohnya, radar Advanced Electronically Scan Array (AESA) APG-83 lanjutan Northrop Grumman yang canggih memberikan kemampuan generasi ke-5 dengan memanfaatkan kesamaan perangkat keras dan perangkat lunak dengan radar F-22 dan F-35 AESA. APG-83 memiliki 95% kesamaan perangkat lunak dan 70% kesamaan perangkat keras dengan radar F-35.
Secara keseluruhan, Lockheed Martin menyediakan pemindahan teknologi dirgantara canggih yang lengkap dan terbukti serta rencana transisi dari generasi keempat ke generasi kelima.
2. Indonesia Sudah Punya Jet F-16 Lama
F-16 eMLU TNI AU [Dispenau]
Indonesia sudah punya 34 jet tempur F-16 dalam armadanya, Angkatan Udara Indonesia telah memiliki perlengkapan pendukung F-16, suku cadang, dan pilot terlatih serta personel untuk pemeliharaan pesawat. Pesawat TNI AU F-16A Blok 15 yang baru saja di upgrade (perbarui) memberikan peningkatan struktural paruh baya dan peningkatan avionik dalam armadanya. Sekarang pesawat tersebut dapat melengkapi F-16 Blok 72 yang ada.
Dengan pengalaman F-16 dan infrastruktur yang sudah ada, F-16 Blok 72 akan memungkinkan transisi yang lebih lancer dan efisien dengan pengoperasian yang hemat biaya karena investasi awal sudah selesai. Selain itu, dengan lebih dari 3.000 F-16 yang beroperasi di 25 negara saat ini, pengguna F-16 di seluruh dunia dapat berbagi informasi serta proyek keberlanjutan dan biaya yang terkait dengan pemeliharaan F-16 - dimana banyak di antaranya umum dilakukan oleh pengguna generasi kelima. Faktanya, sekitar setengah dari rantai pasokan F-16 memiliki kesamaan dengan F-22 dan F-35.
3. Bakal Banyak Kawan
Banyak pengguna F-35 internasional juga mengoperasikan F-16 - baik di masa lalunya atau yang terus mengoperasikanya sampai saat ini. Sebagian besar meningkatkan armada F-16 mereka yang ada ke konfigurasi terbaru sebagai jalur awal dalam transisi ke teknologi pesawat tempur generasi kelima.
Saat ini, F-16 terus melayani markas armada udara NATO dan misi pertahanan sekutu di seluruh dunia. Dengan memilih F-16 Blok 72, Indonesia akan bergabung dengan jaringan negara yang mengoperasikan F-16 model lama serta F-16 dan F-35 model terbaru.
Di saat diskusi tentang pesawat generasi kelima untuk Indonesia akan dimulai dengan pemerintah AS, pesawat F-16 Blok 72 menawarkan Angkatan Udara Indonesia jalan menuju kemampuan generasi kelima di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.