Membangun center of excellence di bidang keamanan kesehatan pada tingkat propinsi. KRI Semarang 594 yang diubah sementara menjadi kapal BRS [PAL]
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus bicara soal pertemuannya dengan Menteri Pertahanan RI Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto di kantor pusat WHO, Jenewa, Swiss, Rabu (30/6/2021) waktu setempat.
Melalui akun Twitter pribadinya, Kamis (1/7/2021) waktu setempat, Tedros mengungkapkan fokus utama perbincangannya dengan adalah upaya militer RI memerangi pandemi Covid-19. Upaya itu merentang dari mengonversi RS yang berada di bawah Kemenhan menjadi RS khusus Covid-19, pengadaan ventilator, APD, hingga tabung oksigen.
"Kolaborasi semua pihak dalam pemerintahan seperti itu sangat penting dalam merespons pandemi," ujar Tedros.
Menurut dia, militer Indonesia berperan penting dalam tanggap darurat pandemi Covid-19.
"Saya menghargai komitmen Indonesia untuk mempersiapkan krisis di masa depan dengan menyerukan pandemic treaty dan berinvestasi dalam manufaktur medis lokal," ujar Tedros.
Prabowo menyampaikan apresiasi Indonesia kepada WHO atas pengembangan Covid-19 Partners Platform sebagai wadah yang memfasilitasi koordinasi antar negara dan mitra untuk penanganan pandemi Covid-19.
"Salah satu aspek yang diangkat oleh Menteri Pertahanan RI adalah upaya penguatan kapasitas Indonesia, terkait dengan keamanan kesehatan di Indonesia, khususnya Kementerian Pertahanan dan sumber daya pertahanan, dalam menghadapi pandemi Covid-19 serta mendukung kesiapsiagaan Indonesia untuk menghadapi kedaruratan kesehatan di masa mendatang," tulis siaran pers yang dikirimkan Juru Bicara Menhan RI, Dahnil Anzar Simanjuntak kepada awak media, Kamis (1/7/2021).
Disampaikan pula guna memperkuat kesiapsiagaan untuk menghadapi tantangan kesehatan masa depan, Indonesia berencana membangun center of excellence di bidang keamanan kesehatan pada tingkat propinsi.
Inisiatif tersebut akan memperkuat kapasitas Indonesia dalam mendeteksi, menangkal dan menghadapi tantangan kesehatan masa depan pada tingkat provinsi. Hal itu juga akan memperkuat kapastias 110 rumah sakit militer dalam penanganan Covid-19, termasuk memastikan penyediaan layanan kesehatan dasar selama pandemi.
"Inisiatif tersebut disambut baik oleh Direktur Jenderal WHO yang juga menegaskan kesiapannya untuk mendukung dan memfasilitasi upaya Indonesia dalam memperkuat kesiapan kapasitas nasional guna menghadapi kedaruratan kesehatan, termasuk pemanfaatan fasilitas dan aset kesehatan di Kementerian Pertahanan dan TNI," tulis siaran pers tersebut. (miq/sef)
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus bicara soal pertemuannya dengan Menteri Pertahanan RI Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto di kantor pusat WHO, Jenewa, Swiss, Rabu (30/6/2021) waktu setempat.
Melalui akun Twitter pribadinya, Kamis (1/7/2021) waktu setempat, Tedros mengungkapkan fokus utama perbincangannya dengan adalah upaya militer RI memerangi pandemi Covid-19. Upaya itu merentang dari mengonversi RS yang berada di bawah Kemenhan menjadi RS khusus Covid-19, pengadaan ventilator, APD, hingga tabung oksigen.
"Kolaborasi semua pihak dalam pemerintahan seperti itu sangat penting dalam merespons pandemi," ujar Tedros.
Menurut dia, militer Indonesia berperan penting dalam tanggap darurat pandemi Covid-19.
"Saya menghargai komitmen Indonesia untuk mempersiapkan krisis di masa depan dengan menyerukan pandemic treaty dan berinvestasi dalam manufaktur medis lokal," ujar Tedros.
Prabowo menyampaikan apresiasi Indonesia kepada WHO atas pengembangan Covid-19 Partners Platform sebagai wadah yang memfasilitasi koordinasi antar negara dan mitra untuk penanganan pandemi Covid-19.
"Salah satu aspek yang diangkat oleh Menteri Pertahanan RI adalah upaya penguatan kapasitas Indonesia, terkait dengan keamanan kesehatan di Indonesia, khususnya Kementerian Pertahanan dan sumber daya pertahanan, dalam menghadapi pandemi Covid-19 serta mendukung kesiapsiagaan Indonesia untuk menghadapi kedaruratan kesehatan di masa mendatang," tulis siaran pers yang dikirimkan Juru Bicara Menhan RI, Dahnil Anzar Simanjuntak kepada awak media, Kamis (1/7/2021).
Disampaikan pula guna memperkuat kesiapsiagaan untuk menghadapi tantangan kesehatan masa depan, Indonesia berencana membangun center of excellence di bidang keamanan kesehatan pada tingkat propinsi.
Inisiatif tersebut akan memperkuat kapasitas Indonesia dalam mendeteksi, menangkal dan menghadapi tantangan kesehatan masa depan pada tingkat provinsi. Hal itu juga akan memperkuat kapastias 110 rumah sakit militer dalam penanganan Covid-19, termasuk memastikan penyediaan layanan kesehatan dasar selama pandemi.
"Inisiatif tersebut disambut baik oleh Direktur Jenderal WHO yang juga menegaskan kesiapannya untuk mendukung dan memfasilitasi upaya Indonesia dalam memperkuat kesiapan kapasitas nasional guna menghadapi kedaruratan kesehatan, termasuk pemanfaatan fasilitas dan aset kesehatan di Kementerian Pertahanan dan TNI," tulis siaran pers tersebut. (miq/sef)
✪ CNBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.