⚓ Produksi PAL IndonesiaKCR 60M PAL Indonesia [Kemhan] ⚓
Pada peluncuran kapal KCR 60M kelima produksi PAL Indonesia, bertepatan dengan momentum Hari Armada RI, nampak 2 jenis kapal KCR dengan panjang 60 meter yang mengadopsi sistem alutsista yang berbeda.
KCR 60M batch pertama menggunakan meriam kanon kaliber 57 mm dari Rusia, A-220M dan dipasang pada dua unit KCR 60M, yakni KRI Tombak 629 dan KRI Halasan 630.
Meriam A-220M ini amunisinya dapat menggunakan jenis dari meriam penangkis serangan udara S-60 (53-UOR-281U HE). Jarak tembak maksimum meriam mencapai 14,5 km.
Selain itu kapal batch pertama ini menggunakan CMS dan radar dari China, berserta CIWS kaliber 30 mm, NG-18 CIWS.
Sedangkan batch kedua dan ketiga diwartakan akan menggunakan meriam Bofors Mk3 kaliber 57 mm.
Jarak tembak maksimum Bofors 57 mm Mk.3 mencapai 17 km, dengan kecepatan 4 proyektil per detik yang dapat ditembakan. Kecepatan luncur proyektil melesat 1.035 meter per detik. Sementara sistem rudal KCR-60M nantinya adalah rudal anti kapal Exocet 40MM B3.
Dan radar yang terpasang pada KCR 625 menggunakan radar Terma SCANTER 4603. mencakup elemen C-Flex combat management system (CMS). Terma SCANTER 4603 berperan sebagai radar pengintai untuk sasaran di permukaan dan udara dengan jangkauan radar mencapai 177 kilometer.
Radar buatan Denmark ini sudah dilengkapi dengan IFF (identification friend or foe) yang didukung 3D primary surveillance sensor. Terma menyebut seluruh produk radar yang dirilisnya telah dilengkapi kemampuan anti jamming – ECCM (Electronic Counter-CounterMeasure).
Berikut penampakannya dari Lembaga KERIS :
Pada peluncuran kapal KCR 60M kelima produksi PAL Indonesia, bertepatan dengan momentum Hari Armada RI, nampak 2 jenis kapal KCR dengan panjang 60 meter yang mengadopsi sistem alutsista yang berbeda.
KCR 60M batch pertama menggunakan meriam kanon kaliber 57 mm dari Rusia, A-220M dan dipasang pada dua unit KCR 60M, yakni KRI Tombak 629 dan KRI Halasan 630.
Meriam A-220M ini amunisinya dapat menggunakan jenis dari meriam penangkis serangan udara S-60 (53-UOR-281U HE). Jarak tembak maksimum meriam mencapai 14,5 km.
Selain itu kapal batch pertama ini menggunakan CMS dan radar dari China, berserta CIWS kaliber 30 mm, NG-18 CIWS.
Sedangkan batch kedua dan ketiga diwartakan akan menggunakan meriam Bofors Mk3 kaliber 57 mm.
Jarak tembak maksimum Bofors 57 mm Mk.3 mencapai 17 km, dengan kecepatan 4 proyektil per detik yang dapat ditembakan. Kecepatan luncur proyektil melesat 1.035 meter per detik. Sementara sistem rudal KCR-60M nantinya adalah rudal anti kapal Exocet 40MM B3.
Dan radar yang terpasang pada KCR 625 menggunakan radar Terma SCANTER 4603. mencakup elemen C-Flex combat management system (CMS). Terma SCANTER 4603 berperan sebagai radar pengintai untuk sasaran di permukaan dan udara dengan jangkauan radar mencapai 177 kilometer.
Radar buatan Denmark ini sudah dilengkapi dengan IFF (identification friend or foe) yang didukung 3D primary surveillance sensor. Terma menyebut seluruh produk radar yang dirilisnya telah dilengkapi kemampuan anti jamming – ECCM (Electronic Counter-CounterMeasure).
Berikut penampakannya dari Lembaga KERIS :
🔅 Garuda Militer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.