AS dan RI gelar latihan militer Garuda Shield hari ini. [CNN Indonesia/Yogi Anugrah]
Ribuan pasukan Indonesia dan Amerika Serikat memulai latihan militer gabungan yang dikenal dengan nama Garuda Shield pada hari ini, Senin (1/8).
Meski begitu, seorang pejabat RI menyampaikan upacara pembukaan latihan itu bakal dilakukan pada Rabu (3/8).
Setidaknya 4.000 tentara AS dan RI bergabung dengan pasukan dari Australia, Singapura, dan Jepang dalam latihan tersebut.
Sementara itu, Kanada, Prancis, India, Malaysia, Korea Selatan, Papua Nugini, Timur Leste, dan Inggris berpartisipasi sebagai negara pengamat.
Sebagaimana diberitakan AFP, latihan ini dilakukan di Pulau Sumatra dan Kepulauan Riau, dua pulau RI yang dekat dengan wilayah Singapura dan Malaysia.
Pasukan dari angkatan darat, laut, dan udara bergabung dalam latihan Garuda Shield. Latihan ini berlangsung selama dua pekan, yakni hingga 14 Agustus mendatang.
Militer AS menuturkan latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antara Washington dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik.
"Ini benar-benar latihan untuk membangun kepercayaan, membangun kebersamaan, kesepahaman bersama, meningkatkan kemampuan dan hal lain terkait itu," ujar komandan yang memimpin pasukan AS di latihan Garuda Shield, Mayor Jenderal Stephen Smith, pada Jumat (29/7).
"Ini hanyalah latihan militer dan bukanlah ancaman untuk pihak manapun," lanjutnya.
Di sisi lain, latihan ini berlangsung kala tensi antara AS dan China semakin panas. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, Nancy Pelosi, telah memulai tur ke sejumlah negara Asia pada Minggu (31/7).
Dalam pernyataan resminya, Pelosi menyampaikan akan singgah di Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan Jepang. Namun, Pelosi tak menyinggung apakah ia bakal berkunjung ke Taiwan.
Sebelumnya, Pelosi dikabarkan berencana mengunjungi Taiwan dalam tur tersebut. Namun, wacana ini menuai penolakan dari China.
Presiden China Xi Jinping dalam telepon bersama Presiden AS Joe Biden sempat memperingatkan Washington agar "tak bermain dengan api," merujuk pada kasus Taiwan.
Selain masalah Taiwan, hubungan AS-China juga memburuk karena Washington dan sekutunya khawatir dengan perkembangan pengaruh Beijing di kawasan Pasifik. (isa/bac)
Ribuan pasukan Indonesia dan Amerika Serikat memulai latihan militer gabungan yang dikenal dengan nama Garuda Shield pada hari ini, Senin (1/8).
Meski begitu, seorang pejabat RI menyampaikan upacara pembukaan latihan itu bakal dilakukan pada Rabu (3/8).
Setidaknya 4.000 tentara AS dan RI bergabung dengan pasukan dari Australia, Singapura, dan Jepang dalam latihan tersebut.
Sementara itu, Kanada, Prancis, India, Malaysia, Korea Selatan, Papua Nugini, Timur Leste, dan Inggris berpartisipasi sebagai negara pengamat.
Sebagaimana diberitakan AFP, latihan ini dilakukan di Pulau Sumatra dan Kepulauan Riau, dua pulau RI yang dekat dengan wilayah Singapura dan Malaysia.
Pasukan dari angkatan darat, laut, dan udara bergabung dalam latihan Garuda Shield. Latihan ini berlangsung selama dua pekan, yakni hingga 14 Agustus mendatang.
Militer AS menuturkan latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antara Washington dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik.
"Ini benar-benar latihan untuk membangun kepercayaan, membangun kebersamaan, kesepahaman bersama, meningkatkan kemampuan dan hal lain terkait itu," ujar komandan yang memimpin pasukan AS di latihan Garuda Shield, Mayor Jenderal Stephen Smith, pada Jumat (29/7).
"Ini hanyalah latihan militer dan bukanlah ancaman untuk pihak manapun," lanjutnya.
Di sisi lain, latihan ini berlangsung kala tensi antara AS dan China semakin panas. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, Nancy Pelosi, telah memulai tur ke sejumlah negara Asia pada Minggu (31/7).
Dalam pernyataan resminya, Pelosi menyampaikan akan singgah di Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan Jepang. Namun, Pelosi tak menyinggung apakah ia bakal berkunjung ke Taiwan.
Sebelumnya, Pelosi dikabarkan berencana mengunjungi Taiwan dalam tur tersebut. Namun, wacana ini menuai penolakan dari China.
Presiden China Xi Jinping dalam telepon bersama Presiden AS Joe Biden sempat memperingatkan Washington agar "tak bermain dengan api," merujuk pada kasus Taiwan.
Selain masalah Taiwan, hubungan AS-China juga memburuk karena Washington dan sekutunya khawatir dengan perkembangan pengaruh Beijing di kawasan Pasifik. (isa/bac)
💂 CNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.